Pengertian Badan Legislatif Fungsi Badan Legislatif

3 Tetapi, kebanyakan dinegara Eropa Barat Kontinental, dimana kodifikasi hukum telah lama tersusun rapi sistem Civil Law, penciptaan hukum secara sengaja oleh hakim pada umumnya adalah tidak mungkin.

4. Badan Yudikatif di Negara-Negara Komunis

Pandangan orang komunis terhadap peranan dan wewenang badan yudikatif berdasarkan suatu konsep yang dinamakan Soviet Legality. Dikatakan bahwa socialist legality secara aktif memajukan masyarakat Soviet ke arah komunisme dan karenanya segala aktivitas serta semua alat kenegaraan termasuk penyelenggaraan hukum dan wewenang badan yudikatif merupakan prasarana untuk melancarkan perkembangan ke arah komunisme. Hak asasi pun dilihat dalam rangka yang sama dan fungsi badan yudikatif pun tidak dimaksud untuk melindungi kebebasan dari individu dari tindakan sewenang-wenanga pemerintah.

B. Badan Legislatif

1. Pengertian Badan Legislatif

Legislatif adalah sebuah lembaga pemerintahan yang mempunyai fungsi umum untuk membuat undang-undang. Masyarakat ingin memiliki hak mereka secara utuh tanpa merasa terancam dari gangguan luar, untuk itu perlu dibuat suatu undang-undang. Undang-undang ini juga bertujuan agar kehidupan masyarakat disuatu negara seimbang dan mengurangi terjadinya konflik diantara sesama masyarakat. Pada zaman orde baru atau zaman kepemimpinan Presiden Soeharto, badan legislatif lebih condong ke eksekutif. Pada zaman orde baru, lembaga legislatif seperti DPRMPR lebih banyak menjalankan program pemerintahan daripada mendengarkan aspirasi rakyat. Dalam membuat undang-undang, ada beberapa proses yang harus dilewati. Proses pembuatan undang-undang itu antara lain yang pertama adalah proses input yakni opini-opini masyarakat ataupun kesepakatan bersama yang telah disepakati masyarakat lalu diakomodir oleh lembaga legislatif, contohnya di Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat DPR. 4 Lalu, kesepakatan-kesepakatan ini diproses atau dikonversi oleh lembaga legislatif untuk kemudian dirundingkan secara bersama oleh para wakil rakyat. Setelah itu, kesepakatan yang telah disetujui oleh anggota legislatif dikeluarkan menjadi undang-undang output yang nantinya output ini akan kembali lagi ke masyarakat itu sendiri. Output ini diserahkan kepada badan eksekutif yang bertugas untuk melaksanakan undang-undang yang telah dibuat oleh legislatif.

2. Fungsi Badan Legislatif

Legislatif mempunyai fungsi untuk mengontrol dan mengawasi eksekutif, apakah undang-undang yang dilaksanakan sesuai engan yang telah dibuat legislatif atau tidak. Jika pelaksanaan undang-undang yang dilakukan eksekutif melenceng dari yang seharusnya maka eksekutif akan diadili oleh badan yudikatif nantinya. Fungsi badan legislatif yang penting antara lain sebagai berikut. a. Membuat undang-undang dan menentukan kebijakan. b. Mengontrol badan eksekutif, seperti yang tadi sudah dijelaskan sebelumnya bahwa badan legislatif dalam arti ini adalah menjaga semua tindakan yang dilakukan badan eksekutif apakah sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak. c. Mengesahkan perjanjian-perjanjian internasional. Selain itu, terdapat banyak badan legislatif yang menyelenggarakan beberapa fungsi lain, seperti : a. Fungsi Legislasi Pada umumnya, fungsi badan legislasi adalah untuk membahas rancangan undang-undang. Namun, pada masa sekarang ini badan legislatif banyak bergeser ke badan eksekutif. Mayoritasnya, badan eksekutif membuat dan merumuskan undang-undang, sedangkan badan legislatif tinggal membahas dan mengamandemennya. b. Fungsi Kontrol 5 Badan legislatif mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan mengontrol aktivasi yang dilakukan oleh badan eksekutif agar sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan oleh badan legislatif adalah melalui sidang panitia-panitia legislatif dan melalui hak-hak kontrol yang khusus, antara lain hak bertanya, hak interpelasi, hak angket dan hak mosi. 1 Hak Bertanya Pertanyaan Parlementer Anggota badan legislatif berhak bertanya untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah mengenai suatu masalah. Pertanyaan yang diajukan melalui sidang umum secara lisan dan menteri atau perdana menteri yang bersangkutan yang menjawabnya. Di Indonesia, biasanya pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan dijawab secara tertulis juga. 2 Hak Interpelasi Hak interpelasi adalah hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan disuatu bidang. Contohnya adalah apabila anggota badang eksekutif memberi penjelasan dalam sidang pleno, lalu diakhiri dengan pemungutan suara apakah keterangan yang disampaikan jelas atau tidak. Jika pemungutan suara bersifat negatif, maka ini adalah suatu tanda bahwa kebijakannya diragukan. 3 Hak Angket Hak angket adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri. Untuk keperluan ini, dibentuk suatu panitia angket yang melaporkan hasil penyelidikannya kepada anggota legislatif yang lain dan selanjutnya dirumuskan pendapatnya mengenai soal ini agar diperhatikan pemerintah. 4 Hak Mosi 6 Hak mosi ada dua yaitu hak kepercayaan mosi percaya dan hak ketidakpercayaan mosi tidak percaya. Contoh dari mosi percaya adalah DPR memanggil Suryani dalam kasus bank Century untuk dimintai keterangan, lalu Suryani menjelaskan hal-hal yang diyanyakn oleh DPR, dan jika DPR percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan Suryani maka itulah yang dinamakan mosi percaya. Contoh dari mosi tidak percaya adalah misalnya DPR tidak percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan oleh Suryani maka untuk esokan harinya DPR memnaggil saksi lain yang terkait dengan kasus Suryani untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

3. Struktur Badan Legislatif