2.1.3 Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan ketergantungan fungsional antara tingkat input yang digunakan dalam proses
produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Dalam model pertumbuhan ekonomi Neo Klasik Solow Solow Neo Classical Growth Model maka fungsi
produksi agregat standar adalah sama seperti yang digunakan dalam persamaan sektor modern Lewis adalah:
Y = Produk Domestik Regional Bruto K = stok modal
L = tenaga kerja A = konstanta yang merefleksikan produktivitas tenaga kerja
α = melambangkan elastisitas output terhadap model, yakni Menurut Todaro 2000, persentase kenaikan PDRB yang bersumber dari 1 persen penambahan
stok modal . Menurut teori pertumbuhan Neo Klasik Tradisional, pertumbuhan output selalu bersumber dari satu atau lebih dari 3 tiga faktor yakni kenaikan
kualitas dan kuantitas tenaga kerja, penambahan modal tabungan dan investasi dan penyempurnaan teknologi.
Menurut Nicholson W. 1991 bahwa suatu fungsi produksi suatu barang atau jasa tertentu q adalah :
k =stok modal L = tenaga kerja
Y = K
α
AL
1- α
q = f k, L
Fungsi produksi memperlihatkan jumlah maksimal suatu barangjasa yang dapat diproduksi dengan menggunakan kombinasi alternatif antara k dan L maka
apabila salah satu masukan ditambah satu unit tambahan dan masukan lainnya dianggap tetap akan menyebabkan tambahan keluaran yang dapat diproduksi.
Tambahan keluaran yang diproduksi inilah yang disebut dengan produk fisik marjinal Marginal Physcal Product. Selanjutnya dikatakan bahwa apabila
jumlah tenaga kerja ditambah terus menerus sedang faktor produksi lain dipertahankan konstan, maka pada awalnya akan menunjukkan peningkatan
produktivitas namun pada suatu tingkat tertentu akan memperlihatkan penurunan produktivitasnya serta setelah mencapai tingkat keluaran maksimal setiap
penambahan tenaga kerja akan mengurangi pengeluaran.
2.1.4 Pendapatan Daerah