H. MOH SUHAILI FT,SH. LALU ISKANDAR, SP.MM
NIP.196203041983031017
Lkj-ip B KP 3 Loteng 2016 26
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanan Penyuluhan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016 diukur dari tingkat
keberhasilan tujuan dan sasaran strategis, yang dituangkan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama IKU. Dalam IKU Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksanan Penyuluhan Tahun 2016-2021 telah ditetapkan 7 sasaran dan 7 indikator.
Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai perwujudan suatu SKPD untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
II. 1 Skala Pengukuran Evaluasi Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Tahun 2016
Pengukuran Kinerja sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapakan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan . Dalam Bab ini memuat rangkaian pengukuran
kinerja terhadap tingkat pencapaian sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan yang merupakan tingkat pencapaian target rencana
tingkat capaian dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Skala pengukuran evaluasi dengan
menggunakan rumus: Perhitungan persentase pencapaian rencana tingkat kinerja dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin baik maka digunakan rumus : Persentase pencapaian = Realisasi X 100
Rencana tngkat pencapaian Rencana 2.
Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja maka digunakan rumus :
Lkj-ip BKP3 Loteng 2016
27
Persentase pencapaian = Rencana – realisasi-rencana X 100 Rencana tingkat pencapaian Rencana
Untuk menilai keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran digunakan sasaran skala ordinal sebagai berikut:
No Capaian Kinerja
Keterangan
1 Nilai 86 sd 100
Baik 2
Nilai 71 sd 85 Sedang
3 Nilai 56 sd 70
Kurang 4
Nilai 55 Sangat Kurang
III. 2 Evaluasi Kinerja Pencapaian Sasaran
III. 2.1 Sasaran 1 : Penganekaragaman Konsumsi Pangan Sasaran no.1 tersebut diukur dengan 1 satu Indikator Kinerja
sasaran yaitu: a Skor Pola Pangan Harapan PPH
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 1 Tahun 2016
N o
Indikator Kinerja
Satuan Targe
t Realisa
si Kinerj
a
SKPD Penanggu
ng jawab
1
Skor Pola Pangan
Harapan PPH
Kkalkap hr
85,6 85,9
100, 3
baik Ketahana
n Pangan
Indikator Skor Pola Pangan Harapan merupakan indikator yang bermanfaat untuk mengetahui Penganekaragaman konsumsi pangan penduduk. Capaian
kinerja sasaran kegiatan tersebut mencapai 100,3. Pencapaian target tersebut didukung oleh satu indikator yaitu Skor Pola
Pangan Harapan PPH, data-data PPH bersumber dari data teknis kegiatan dari dinas instansi terkait yang bersumber dari potensi produksi pangan
melalui pemberdayaan kelompok pangan yang ada di semua desa seperti
Lkj-ip BKP3 Loteng 2016
28
kelompok pekarangan P2KP atau kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL yang sudah terakomodir pada data SUSENAS. Kelompok-kelompok
tersebut yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan
penganekaragaman konsumsi pangan. Kabupaten Lombok Tengah untuk tahun 2016 baik tingkat konsumsi
maupun tingkat ketersediaan pangan, pada umumnya relative lebih baik di bandingkan tahun 2015. Skor Pola Pangan Harapan PPH yang dicapai pada
tahun 2016 menunjukkan skor PPH mencapai 85,9 mengalami peningkatan jika dibandingkan Skor PPH tahun 2015 yaitu sebesar 85,6. Hal ini
mencerminkan bahwa tingkat keragaman dan mutu gizi konsumsi pangan penduduk baik nabati maupun hewani sudah cukup baik, dan perkembangan
skor PPH tersebut menunjukan adanya indikasi perbaikan diversifikasi pola konsumsi pangan ke arah yang lebih baik. Peningkatan PPH tersebut, karena
didukung oleh peningkatan ketersediaaan pangan yang pada dasarnya dilakukan secara intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi serta
pengembangan komoditas lainnya yang difasilitasi melalui Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan.
Gbr. Keg. Pemanfaatan Tanaman Pekarangan P2KP
Gbr. Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL Gbr. Pelatihan Pengolahan Pangan lokal
Lkj-ip BKP3 Loteng 2016
29
III. 2.2 Sasaran 2 : Penanganan Rawan Pangan Sasaran no.2 tersebut diukur dengan 1 satu Indikator Kinerja
sasaran yaitu: a Desa Rawan Pangan Prioritas 1 sesuai peta FSVA
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.2 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 2 Tahun 2016
N o
Indikator Kinerja
Satuan Target
Realisas i
Kinerj a
SKPD Penanggun
g jawab
1
Desa Rawan Pangan Prioritas
1 sesuai peta FSVA
Desa 1
1 100
baik Ketahanan
Pangan
Indikator tersebut bermanfaat sebagai Informasi situasi pangan dan gizi yang dianalisa dan diinterpretasikan untuk mengetahui kondisi kerawanan
pangan di setiap wilayah. Pencapaian indikator pada sasaran no.2 didukung 1 kegiatan dengan
rata – rata capaian kinerja kegiatan sebesar 100 sehingga sangat signfikan terhadap keberhasilan pencapaian kinerja. Kegiatan tersebut merupakan hasil
penanganan daerah rawan pangan, yang pengukuran dan metodenya dengan pengumpulan data melalui kegiatan Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi
SKPG yang merupakan suatu sistim alat penyedia informasi situasi pangan dan gizi secara teratur dan terus menerus untuk membuat kebijakan,
perencanaan, penentuan tindakan dan evaluasi program bidang pangan dan gizi . Untuk tahun 2016 penangan daerah rawan pangan yang ditargetkan pada
1 desa dapat terealisasi dengan baik sama seperti tahun 2015. Untuk mencapai sasaran ini didukung data analisis ketersediaan pangan, Akses
Pangan Pemanfaatan Pangan dan data Komposit yang laporkan setiap bulan.
Lkj-ip BKP3 Loteng 2016
30
Berdasarkan Analisis SKPG Tahunan dilakukan dengan menggunakan data statistik pada tahun sebelumnya. Analisis SKPG Tahunan dilakukan terhadap
indikator ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan sebagai berikut :
Tabel Hasil Analisis SKPG Tahunan Kabupaten Lombok Tengah
No .
Kecamatan Ketersedia
an Pangan Akses
Pangan Pemanfaat
an Pangan Komposit
1 Praya Barat 1
3 1
3 2 Praya Barat Daya
1
3 1
3 3 Pujut
1 3
1 3
4 Praya Timur 1
3 1
3 5 Janapria
1
3 1
3 6 Kopang
1 3
1 3
7 Praya 1
3 1
3 8 Praya Tengah
1
3 1
3 9 Jonggat
1
3 1
3 10 Pringgarata
1
3 1
3 11 Batukliang
1
3 1
3 12 Batukliang Utara
1 3
1 3
Keterangan :
a. Ketersediaan Pangan