air limbah, memasang peralatan plumbing, memeriksa, menguji
dan melakukan komisioning, memelihara dan merawat sistem plumbing, menyusun laporan kegiatan pemasangan sistem
plumbing, dan komunikasi di tempat kerja. b. Khusus
Secara khusus program kursus dan pelatihan pemasangan perpipaan
plumbing ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang.
1. Penggunaan APD yang sesuai dengan bahaya dan resiko
pada pekerjaan pemasangan perpipaan. 2.
Persiapan pemasangan perpipaan. 3.
Pemasangan dan penyambungan pipa air bersih. 4.
Pemasangan dan penyambungan pipa air limbah. 5.
Pemasangan peralatan plumbing.
6. Pemeriksaan sistem
plumbing. 7.
Pengujian dan komisioning sistem plumbing.
8. Pemeliharaan dan perawatan sistem
plumbing. 9.
Penyusunan laporan kegiatan pemasangan sistem plumbing.
10. Komunikasi dengan pemberi tugas, teman sejawat dan
asisten tukang plumbing.
3. Manfaat
Program kursus dan pelatihan tukang pemasangan perpipaan plumbing ini bermanfaat bagi.
a. Peserta: memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan,
dan kemampuan dalam mempersiapan pemasangan perpipaan, memasang dan menyambung pipa air bersih, memasang dan
menyambung pipa air limbah, memasang peralatan plumbing,
memeriksa, menguji dan melakukan komisioning, memelihara dan merawat sistem
plumbing, menyusun laporan kegiatan pemasangan sistem
plumbing, dan komunikasi di tempat kerja. b.
Lembaga pengguna mendapatkan pemasang perpipaan plumber
yang siap dan mampu beradaptasi dengan pekerjaannya. c.
Lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan pemasangan perpipaan
plumbing dapat menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan yang terstandar.
4. Kualifikasi Peserta
a. Pendidikan SMAsederajat.
b. Pernah bekerja pada bidang kerja yang relevan dengan pekerjaan
pemasangan perpipaan plumbing.
c. Sudah lulus kursus dan pelatihan Jenjang 3 KKNI.
5. Durasi Kursus dan Pelatihan
Waktu kursus dan pelatihan yang diperlukan peserta untuk mengikuti pemasangan perpipaan
plumbing dengan Jenjang 3 KKNI adalah 168 jam pelajaran dengan proporsi waktu 33 teori dan 67
praktik.
6. Metode Kursus dan Pelatihan
Metode Kursus dan pelatihan yang digunakan adalah dengan ceramah, diskusi, presentasi audiovisual, demonstrasi, dan praktik.
7. Uji Kompetensi
Uji kompetensi dilaksanakan pada akhir program kursus dan pelatihan. Pelaksanaan uji kompetensi terdiri dari dua jenis tes, yaitu
tes teori dan praktik. Tes teori bertujuan untuk mengukur penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan berfikir peserta
kursus dan pelatihan. Tes praktik bertujuan untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan keterampilan kerja peserta kursus dan
pelatihan agar sesuai dengan standar spesifikasinya. Kelulusan peserta kursus dan pelatihan didasarkan kepada uji
kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi LSK lembaga kursus dan pelatihan yang terakreditasi.
8. Sertifikat Kelulusan