10 klorin Cl, sulfur S, magnesium Mg, besi Fe, tembaga Cu, seng Zn,
mangan Mn, kobalt Co, iodin I dan selenium Se Arifin, 2008. Mineral nonesensial adalah golongan mineral yang tidak berguna, atau
belum diketahui kegunaannya dalam tubuh makhluk hidup, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Mineral tersebut
bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal Pb, merkuri Hg, arsenik As, cadmium Cd dan aluminium Al Arifin, 2008.
2.2.1. Besi Fe
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3 sampai 5 gram di dalam tubuh
manusia dewasa. Dalam keadaan tereduksi, besi kehilangan dua elektron. Oleh karena itu, besi mempunyai dua sisa muatan positif. Besi dalam bentuk dua ion
bermuatan positif ini disebut bentuk fero Fe
2+
. Dalam keadaan teroksidasi, besi kehilangan tiga elektron, sehingga mempunyai sisa tiga muatan positif yang
dinamakan bentuk feri Fe
3+
. Oleh karena besi dapat berada dalam dua bentuk ion ini, besi berperan dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor bagi enzim-
enzim yang terlibat di dalam reaksi reduksi-oksidasi. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke
beberapa jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Walaupun terdapat
luas di dalam makanan, banyak penduduk dunia mengalami kekurangan besi, termasuk Indonesia. Kekurangan besi sejak tiga puluh tahun terakhir diakui
berpengaruh terhadap produktivitas kerja, penampakan kognitif dan sistem kekebalan Almatsier, 2001.
Universitas Sumatera Utara
11 Sumber besi yang baik adalah makanan hewani, seperti daging, ayam, dan
ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah Almatsier, 2001.
2.2.2. Seng Zn
Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar di hampir semua sel. Sebaian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang.
Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku Almatsier, 2001.
Seng merupakan kofaktor lebih dari 70 macam enzim yang mempunyai fungsi khusus pada organ mata, hati, ginjal, otot, kulit, tulang dan organ
reproduksi laki-laki. Seng juga penting dalam pertumbuhan gigi Indrasari, 2006. Sumber seng yang paling baik adalah protein hewani, terutama daging,
hati, kerang dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun mempunyai ketersediaan biologik yang rendah
Almatsier, 2001.
2.2.3. Tembaga Cu