9. Potongan melintang sungai pada contoh 2, mengilustrasikan aliran dan kedalaman gerusan potensial
Gambar 8-9. Potongan melintang sungai pada contoh 2, mengilustrasikan aliran dan kedalaman gerusan potensial
Langkah 2. Debit rencana. Lihat subbab 8.3.1. Diberikan 1,112 m 3 /s.
Dari analisis backwater pada ruas ini, diperoleh bahwa debit pada saluran utama (Qmc) adalah 982.6 m3/s.
Langkah 3. Desain penampang melintang. Hanya tebing saluran yang diperkuat; oleh sebab itu, penampang saluran akan tetap seperti saluran eksisting dengan sudut tebing sesuai untuk mendukung revetment riprap. Gambar 8-9 meilustrasikan bagian saluran eksisting. Untuk meminimalkan kehilangan vegetasi tebing, dan batas the encroachment pada saluran pada lahan yang berdekatan, kemiringan slope yang digunakan 1V:2H.
Seperti telah diberikan, tinggi tebing sepanjang tebing yang tergerus adalah 2,7 m.
Langkah 4. Hitung elevasi muka air rencana. (a) Tentukan koefisien kekasaran. Lihat subbab 8.2.5. Gunakan prosedur dari Formulir 4.
n = (nb +n1 +n2 +n3 +n4) m nb: base channel "n" kemiringan = 0.0024 > 0.002 gunakan persamaan 4 untuk perhitungan harga nb. nb = 0,3225 Sf 0,38 R-0,16 anggap R = 3,05 m nb = 0,028 n1: faktor ketidakteraturan n1 = 0,005 kecil – untuk slope tererosi sedang (moderately eroded side slopes) n2: variasi penampang melintang n2 = 0,005 jika perubahan penampang jarang menggeser aliran (occasional shape changes cause flow shifting) n3: efek hambatan n3 = 0,000 tidak ada hambatan n4: jumlah tanaman n4 = 0,000 tidak ada tanaman m: derajat meander m = 1,1 minor to appreciable n = (0,028 + 0,005 + 0,005 + 0,000 + 0,000) 1,10 n = 0,042 Ini menunjukkan nilai "n" di ruas saluran yang digunakan untuk analisis backwater curve.
(b) Hitung kedalaman aliran. Kedalaman aliran ditentukan dari analisis backwater. Maksimum kedalaman saluran utama ditentukan menjadi:
dmax = 4.6 m, kolom 1 pada Formulir 1 pada gambar 8.11 Jari-jari hidraulik untuk saluran utama: R = 3,2 m (dari analisis backwater) Anggap R (3 m) mendekati nilai R aktual, oleh sebab itu, "n" Seperti yang dihitung adalah OK.
Langkah 5. Tentukan parameter rencana lainnya. Dari analisis backwater : (semua harga saluran utama).
A =838,2 m 2 , kolom 2 pada Formulir 1 Va = 3,84 m/s, kolom 3 pada Formulir 1
da = d = 3,66 m, kolom 4 pada Formulir 1
Langkah 6. Faktor-faktor koreksi sudut tebing. = 1V:2H, kolom 5 pada Formulir 1 = 41 0 , kolom 6 pada Formulir 1 (dari grafik 4 pada gambar 8.19)
K1 = 0,73, kolom 7 pada Formulir 1 (dari grafik 3 pada gambar 8.20)
Langkah 7. Tentukan ukuran riprap. (a) Gunakan gunakan grafik 1 pada gambar 8.11.
D50 = 0,27 m, kolom 8 pada Formulir 1 (b) spesifik gravity = 2,60 (diberikan). kolom 10 pada Formulir 1. Faktor stabilitas = 1,6. kolom 9 pada Formulir 1. (aliran berubah lambat laun, tikungan tajam – jari-jari tikungan terhadap lebar = 4).
C = 1,6 lihat grafik 2 pada gambar 8.17 (c) tidak ada piers atau abutments, oleh sebab itu : Cp/a = 1, kolom 12 pada Formulir 1
(d) Ukuran riprap yang dikorosi: D'50 = D50 = (1,6)(1,0) = 0,44 m, kolom 13 pada Formulir 1
Langkah 8. tidak dapat digunakan
Langkah 9. Gelombang permukaan. Gelombang permukaan tidak diperhitungakan.
Langkah 10. Tentukan ukuran riprap, gradasi, dan ketebalan lapisan. Ukuran D50: D50 = 0,55 m Gradasi: lihat Formulir 1,
Ketebalan lapisan (T): T = 2 D50 = 2(0,55) T = 1,10 m Ketebalan lapisan (T): T = 2 D50 = 2(0,55) T = 1,10 m
Langkah 11. Panjang pengamanan. Lihat subbab 8.2.6. Pengamatan lapangan menunjukkan bahwa tebing secara umum tergerus pada daerah hilir tikungan, erosi juga diamati di hilir apex tikungan dan udik sampai pada titik seperempat tikungan. Penetapan riprap untuk pengamanan tebing mulai dari suatu titik 91,4 m (W) udik pada bank entrance sampai ke suatu titik 137 m (1,5 W) hilir ujung tikungan.
Langkah 12. Panjang vertikal pengamanan. Lihat subbab 8.2.6. Riprap pada seluruh tebing saluran dari atas tebing sampai kedalaman bawah merupakan cara untuk mengantisipasi gerusan. Kedalaman gerusan dievaluasi seperti yang diilustrasikan dalam subbab 8.2.6:
ds = 2,0 D50-0,11 ds = 2,0(0,55)-0,11 =2,14 m
Penambahan ini untuk mengantisipasi kedalaman maksimum potensi gerusan: 4,6 + 2,1 = 6,7 m
Material tebing harus ditempatkan sampai pada kedalaman ini, atau suatu volume batu yang cukup akan ditempatkan pada tapak tebing untuk pengamanan kedalaman gerusan yang diperlukan.
Langkah 13. Perencanaan lapisan filter. (a) ukuran material filter: Formulir 5 pada gambar 8F-5.
D 15 coarser layer
D 15 coarser layer
D 85 Finer layer
D 15 Finer layer
Untuk riprap pada interface tanah:
D 15 riprap
D 85 tan ah 0 . 0013 Dan;
D 15 riprap
0 . 00014 Oleh sebab itu, suatu lapisan filter diperlukan. Coba 13 mm filter kerikil halus
D 15 filter
dengan karakteristik gradasi seperti yang diilustrasikan dalam Formulir 3.
Untuk filter pada interface tanah:
D 15 filter 0 . 0047
D 85 tan ah 0 . 0013 Dan;
D 15 filter
33 . 6 5 dan 40
D 15 tan ah 0 . 00013 Oleh sebab itu, filter pada interface tanah adalah OK.
Untuk riprap pada filter interface:
D 15 riprap
0 . 03 Dan;
D 85 filter
D 15 riprap
32 5 dan 40
D 15 filter
0 . 0047 Oleh sebab itu, material filter 13 mm cukup memadai. Lihat Formulir 3 untuk
tanah, filter granular, dan kurva gradasi riprap.
(b) Ketebalan lapisan filter: Gunakan ketebalan lapisan 200 mm.
Langkah 14. Detail sudut. (a) detail sayap (flank): lihat gambar 8-10. (b) detail tapak (toe): lihat gambar 8-10. Potensi kedealaman gerusan di bawah dasar saluran eksisting pada tebing (d's) merupakan kedalaman gerusan yang dihitung dalam langkah 12 minus elevasi dasar yang ada pada tebing: lihat gambar 8-10.
6,7- 3,2 = 3,5 m kuantitas batuan (Rock quantity) yang diperlukan dibawah dasar eksisting:
Rq = 0.0283 d's (sin -1 )(T)(1.5) dengan:
Rq = jumlah riprap yang diperlukan per m tebing (m2) = sudut tebing terhadap sudut datar (degrees) T = ketebalan lapisan riprap (m)
Rq = (3,048) (2,24) (0,9144) (1,5) = 9,38 m2 Tapak saluran trapezium kedalaman 1,83 m (deep trapezoidal toe trench) dengan kemiringan samping 1V:2H dan 1V:1H, dan suatu lebar dasar 1,8 m mengandung volume yang cukup.
Langkah 15 : Stabilitas riprap
Sama seperti pada contoh 1, kestabilan riprap pada contoh 2 juga dihitung dengan menggunakan formula yang sama. Dari data dan hasil perhitungan di atas diperoleh: Ss= 2,60 ; = 26,6 0 ;D
50 = 0,27 m ; d = 3,66 m ; S = 0,0024 ; SF = 1,60.
0 Diambil = 40 0 , dan = 90 , maka diperoleh : SF = 1,61 > 1,60 ok.
Formulir 1. Ukuran Riprap
Proyek……………………………………………………………………………… Disiapkan Oleh/tanggal :…………………/…………..……….. Uraian ………………………………………………………………………..
Diperiksa Oleh/tanggal :…………………/……………………… Lembar……………………dari…………………….
Sketsa Penampang :
Q Total
Q TOTAL
Karakteristik Tanah
C C P/A D 50 Catatan of WS. (m)
A Va d 3 K 1 D 50 SF
Ss
(m 2 ) (m/sec)
Sketsa Rencana :
Karakteristik Riprap :
Karakteristik Buatan :
UKURAN :
KETEBALAN :
Butiran : 20 50 Ukuran
Persen 1.22 m
(m) 3.61 m
Lebih Halus
Lebih halus
6.1 m
100
Fabric : 50 AOS' <
Perm > Ukuran Buka Rata-rata 1. Elevasi Permukaan Air
5 - 10
13. Koreksi D50 = 8 + 11 + 12 2. Luas Basah Saluran Utama
5. Kemiringan Tebing
9. Faktor Stabilitas
14. Catatan atau Komentar 3. Kecepatan Rata-rata Saluran Utama
6. Sudut Geser Alam Riprap (grafik 4)
10. Spesifikasi Gravitasi Riprap
7. Koreksi Sudut Tebing (chart 3)
11. Faktor Koreksi Ukuran Riprap (grafik 2)
4. Kedalaman Rata-rata Saluran Utama
8. Ukuran Riprap (grafik 1)
12. Koreksi untuk Pilar/Abutment Correction (3.38 jika diambil secara umum)