Pengumpulan Data Persiapan Data Analisis Data

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan 23 April – 20 Juni 2013 di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dan Laboratorium Manajemen Hutan Terpadu Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer, software AreView Gis 3.3, alat tulis, Global Positioning System GPS, Kamera digital. Data spasial penutupan lahan Kecamatan Pangkalan adalah data peta jenis tanah, data peta intensitas curah hujan, data peta topografi, data peta administrasi. Metode Penelitian Langkah-langkah pelaksanaan penelitian secara garis besar terdiri dari kegiatan persiapan, pengambilan titik koordinat gambir di lapangan, pemasukan data, analisis data.

1. Pengumpulan Data

Metode penelitian menggunakan metode pengumpulan data berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara pengambilannya dilakukan langsung dilapangan. Data primer dan sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Data primer dan data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian No. Nama Data Jenis Data Sumber Data Tahun 1. Jumlah individu gambir Primer Penelitian lapangan 2013 2. Luas lahan gambir Primer Penelitian lapangan 2013 3. Titik sampel Primer Penelitian lapangan GPS 2013 4. Kelerengan Primer Penelitian lapangan GPS 2013 5. Responden Primer Penelitian lapangan 2013 6. Peta jenis tanah Sekunder BPKH 2013 7. Peta intensitas curah hujan Sekunder BPKH 2013 8. Peta administrasi Sekunder BPKH 2013 9. Peta kelerengan topografi Sekunder BPKH 2013

2. Persiapan Data

Data Spasial Data spasial merupakan data yang bersifat keruangan terdiri dari peta jenis tanah, peta intensitas curah hujan, peta topografi, peta administrasi Kecamata Pangkalan. Data ground Control Point GCP merupakan data yang menyatakan posisi keberadaan suatu vegetasi di permukaan bumi dalam bentuk titik koordinat. Data tersebut diperoleh dengan melakukan survey dilapangan. Selanjutnya data GCP ini digunakan sebagai salah satu bahan dalam menentukan sebaran tanaman gambir di Kecamatan Pangkalan.

3. Analisis Data

Pemetaan Penyebaran Tanaman Gambir Pengambilan titik koordinat gambir dilakukan dengan menggunakan GPS pada setiap kebun gambir yang diteliti. Data yang diolah berupa data titik point. Seluruh titik dimasukkan dalam peta administrasi Kecamatan Pangkalan dan dilakukan penggabungan overlay dengan peta jenis tanah, peta kelerengan dan peta intensitas curah hujan. Peta penyebaran dibuat dengan menggunakan software ArcView GIS 3.3. Universitas Sumatera Utara Overlay Data Sebaran Titik Gambir Dengan Peta Data sebaran titik koordinat dalam bentuk koordinat dalam penelitian ini diolah menggunakan sistem informasi geografis dengan software ArcView GIS 3.3 melalui beberapa tahapan yakni : 1. Data titik dalam bentuk koordinat yang ditabulasi sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun dengan Spreadsheet Microsoft Excel 2. Data sebaran gambir disimpan dalam bentuk file berekstensi dbf dbase file 3. Data dalam bentuk dbf dibuka dalam ArcView dengan menggunakan toolbar view pada perangkat tersebut dengan menggunakan Add Event Theme 4. Data yang telah dimasukkan dalam menu tersebut kemudian degabungkan dengan informasi yang telah ada dengan menggunakan Extention GeoProcessing Wizard Spasial Join pada sistem yang telah ada. 5. Peta sebaran tumbuhan yang telah terbentuk kemudian digabungkan dengan peta jenis tanah, peta kelerengan dan peta intensitas curah hujan melalui teknik tumpang tindih overlay antara seri titik koordinat sehingga diperoleh sebaran tanaman pada suatu daerah. Prospek Pengembangan Produksi Gambir Potensi tanaman gambir dihitung dari banyaknya tanaman gambir Uncaria gambir ROXB pada setiap lahan gambir dan hasil dari wawancara dengan petani. Penelitian ini diawali dengan overley titik koordinat GPS hasil tinjau lapangan dengan peta jenis tanah, kelerengan dan intensitas curah hujan. Universitas Sumatera Utara Kemudian dilakukan analisis potensi sebaran tanaman gambir dan diakhiri dengan analisis prospek pengembangan tanaman gambir tersebut. Prosedur kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Titik Koordinat GPS Peta 1. Peta Jenis Tanah 2. Peta Kelerengan 3. Peta Intensitas Curah Hujan Peta Kesesuaian Lahan Tanaman Gambir Peta Penyebaran Tanaman Gambir Overlay Analisis Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Gambir Analisis Pengembangan Tanaman Gambir Gambar 1. Alur pelaksanaan penelitian Universitas Sumatera Utara Deskripsi Ga perdu, dan adalah se dikeringka bernama s dibuat me 2. Bentuk kehitaman Be adalah ca perdagang G i Tanaman ambir meru n dalam tak ejenis geta an yang b sama Unca enjadi produ k cetakan b n. entuk lainny atechu, gu gan antarneg Gambar 2. P HASIL D dan Produ upakan tanam sonomi term ah yang d erasal dari aria gambir uk ini, yang biasanya si ya adalah b utta gambi gara gambir Produk gam DAN PEM uksi Gambi aman daerah masuk fami disedimenta ekstrak r r Roxb.. H g dinamakan ilinder dala bubuk atau ir, catechu r dikenal de mbir berbentu MBAHAS ir h tropis yan ili Rubiacea asikan dan emasan da Hampir 95 n betel bite am ukuran berbentuk u pallidum engan nama uk betel bite SAN ng berbentu ae atau kopi n kemudia aun dan ran produksi atau plan m kecil denga seperti koin m pale ca gambier. e atau plan uk seperti s i-kopian. Ga an dicetak anting tumb tanaman ga masala Ga an warna c n. Nama la atechu. D masala semak ambir dan buhan ambir ambar coklat innya Dalam Universitas Sumatera Utara Ta diusahaka sumber pe Lima Pulu banyak m komoditas Tin Pangkalan baik tenta gambir, ya dihasilkan membutuh memenuhi anaman gam an secara tu endapatan uh Kota kh mengalami s unggulan p Gamba ngginya mi n Kabupaten ang gambir, ang dapat m n karena bel hkan biaya i kebutuhan mbir di dae urun-temuru bagi masya hususnya d penambaha pendapatan ar 3. Tanam inat petani n Lima Pul , terutama mempengaru lum seband a yang ba n dan permin erah Sumat un, dan dia arakat. Pert di Kecamata an areal b n daerah. man gambir untuk men luh Kota tid tentang lah uhi kualitas ding luas are anyak untu ntaan pasar tera Barat, anggap seb tanaman ga an Pangkal baru tapi Uncaria ga nanam tana dak diiringi han-lahan y s dan banya eal dengan h uk produks r semaksima merupakan bagai tabun ambir rakya lan, meskip komoditas ambir ROXB man gambi i dengan pe yang sesuai aknya produ hasil yang d sinya, sert al mungkin. n tanaman ngan hidup at di Kabu pun tidak b ini merup XB ir di Kecam engetahuan i untuk dita uksi gambir didapat seh ta belum . yang serta upaten begitu pakan matan yang anami yang ingga dapat Universitas Sumatera Utara Tanaman gambir tersebar merata diseluruh kawasan Kecamatan Pangkalan ini yang memiliki luasan yang bervariasi dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil ini telah disimpulkan dari data yang diperoleh di lapangan yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 2. Sebaran lahan gambir No. Nagari Jumlah Petani Luas Lahan Jumlah Rumpun Jumlah Produksi Luas ha Rata-rata haorang Jumlah Rata-rata Jumlah tonha Rata-rata tonhaorang A b C cb d db e eb 1. Pangkalan 200 671,45 3,36 743.324 3.716 811,9 4,01 2. Koto Alam 232 707,20 3,04 782.800 3.374 850,7 3,67 3. Manggilang 187 469,10 2,50 526.891 2.817 585,5 3,13 4. Gunuang Malintang 168 925,06 5,50 1.030.970 6.136 1.119,4 6,66 5. Tanjung Balik 97 357,69 3,68 398.197 4.063 430,8 4,41 6. Tanjung Pauah 99 381,02 3,84 422.956 4.272 459,9 4,65 Jumlah 983 3511,52 21,95 3.905.138 24.378 4258,2 26,53 Berdasarkan Tabel 2 diketahui luas lahan tanaman gambir pada Kenagarian Pangkalan sebesar 671,54 ha, di Kenagarian Koto Alam sebesar 707,20 ha, di Kenagarian Manggilang sebesar sebesar 469,10 ha, di Kenagarian Gunuang Malintang sebesar 925,06 ha, di Kenagarian Tanjung Balik sebesar 357,69 ha, dan di Kenagarian Tanjung Pauah sebesar 381,08 ha. Lahan gambir di Kecamatan Pangkalan yang terluas terletak di Kenagarian Gunuang Malintang seluas 925,061 hektar dan lahan yang paling kecil terdapat di Kenagarian Tanjung Balik seluas 357,698 hektar, hal ini dikarenakan topografi di Kenagarian Gunuang Malintang berlereng agak curam sampai curan sedangkan di Kenagarian Tanjung Balik adalah landai. Pada kelerengan agak curam sampai curam tidak terdapat genangan air, berbeda dengan lahan dengan kelerengan landai terkadang terkadang terdapat genangana air hal ini sesuai dengan pernyataan Nazir 2000 yang menyatakan bahwa tanaman gambir merupakan Universitas Sumatera Utara tanaman yang tidak tahan pada kondisi tanah yang selalu tergenang, maka petani lebih memilih bertani di tanah yang berlereng. Masyarakat Kecamatan Pangkalan memanen gambir mereka sebanyak 2 kali dalam satu tahun. Pemanenan ini dilaksanakan pada Bulan April dan Bulan September. Masyarakat memanen pada bulan-bulan tersebut dengan alasan pada bulan tersebut merupakan musim kering dan daun gambir sudah tumbuh kembali hal ini sesuai dengan pernyataan Buharman dkk, 200l yang menyatakan bahwa Tanaman gambir dipanen pertama kalinya pada saat tanaman berumur 1,5 – 2 tahun. Sedangkan panen berikutnya tidak ada kriteria tertentu, biasanya petani hanya melihat jumlah daun yang cukup banyak dengan usia daun berkisar antara 6 – 8 bulan setelah panen sebelumnya. Panen menggunakan dua orang tenaga menggunakan alat ani-ani atau tuai memotong seluruh ranting-ranting yang terdapat pada cabang tanaman dengan jarak 2-3 cm dari pangkalnya, kecuali ranting muda yang terdapat pada ujung-ujung cabang. Sebaran tanaman gambir pada berbagai kondisi topografi Tanaman gambir di Kecamatan Pangkalan tersebar pada berbagai kondisi topografi. Jenis topografi pada penelitian ini dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu jenis topografi datar dengan kelerengan 0 - 8, topografi landai dengan kelerengan 8-14, topografi agak curam memiliki kelerengan 15- 25, topografi curam 25-40 dan topografi sangat curam apabila kelerengan lebih besar dari 40. Sebaran tanaman gambir pada berbagai jenis topografi di kecamatan pangkalan dapat dilihat pada Gambar 4 tampak bahwa lahan tanaman gambir paling banyak penyebarannya di kelerengan agak curam 15 - 25 dan paling Universitas Sumatera Utara sedikit terdapat di kelerengan sangat curam 40 atau lebih. Jumlah dan luas lahan gambir di berbagai jenis topografi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah dan luas lahan gambir berdasarkan topografi di Kecamatan Pangkalan No. Jenis Topografi Persen Kelerengan Jumlah Lahan Gambir Luas Lahan Gambir ha Produksi tontahun 1 Datar 0 - 8 188 564,12 684,23 2 Landai 8 - 14 186 887,43 1076,26 3 Agak Curam 15 - 25 307 1066,72 1293,23 4 Curam 25 - 40 273 848,82 1029,31 5 Sangat Curam 40 atau lebih 29 144,43 175,17 Total 983 3511,52 4258,2 Berdasarkan Tabel 3 diketahui jumlah lahan tanaman gambir pada kelerengan 0 – 8 adalah 188 petak dengan total luas sebesar 564.12 ha, pada kelerengan 8 - 14 adalah 186 petak dengan total luas sebesar 887,43 ha, pada kelerengan 15 - 25 adalah 307 petak dengan total luas sebesar 1.066,72 ha, pada kelerengan 25 - 40 adalah 273 petak dengan total luas sebesar 848,82 ha, dan pada kelerengan 40 atau lebih adalah 29 petak dengan total luas sebesar 144,43 ha. Masyarakat menanam gambir di topografi datar pada kelerengan 0 - 8 seluas 564,12 hektar dengan banyak lahan gambir sebanyak 188 lahan pada topografi datar ini masyarakat menanam gambir di tanah belakang rumah saja karena masyarakat berpendapat dari pada lahan kosong lebih baik ditanami walaupun hasil yang diperoleh tidah cukup besar dibandingkan ditanam pada kelerengan, masyarakat sudah mengetahui bahwa tanaman gambir tersebut tidak cocok ditanam pada daerah yang datar melainkan lebih cocok di kelerengan landai dan agak curam. Luas lahan yang ditanami gambir pada topografi agak curam atau dengan kelerengan 15 - 25 seluas 1.066,72 hektar atau dengan jumlah lahan gambir Universitas Sumatera Utara 307 lahan, pada kelerengan ini merupakan lahan yang paling luas ditanami gambir. Luas lahan yang paling sedikit ditanami gambir oleh masyarakat yakni pada topografi sangat curam yakni seluas 144,43 hektar atau dengan jumlah lahan 29 lahan. Hal ini dikarenakan pada kelerengan yang sangat curam masyarakat sulit mengolah tanahnya dan beresiko mengalami erosi, sehingga tidak banyak masyarakat yang menanam gambir di lahan dengan kelerengan tersebut. Beberapa masyarakat terpaksa menanam di kelerengan sangat curam dikarenakan tidak memiliki lahan sendiri pada kelerengan yang landai dan agak curam. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat Kecamatan Pangkalan, banyak masyarakat yang menanam tanaman gambir di lahan yang berbukit dengan alasan lahan yang mereka usahakan merupakan tanah turun-temurun, dan pemerintah telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk menanam tanaman gambir tersebut dilahan yang miring, karena gambir merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap genangan. Selain itu mereka juga telah mencoba menanam di lahan yang datar, meskipun tanaman gambir tersebut tetap tumbuh, namun hasil produksinya tidak sebanyak hasil produksi tanaman yang ditanam di lahan yang miring. Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa tanaman gambir tumbuh baik pada kelerengan berbukit seperti agak curam 15 - 25 dan curam 25 - 40. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nazir 2000 bahwa kesesuaian tumbuh tanaman gambir baik pada daerah dengan ketinggian 200-800 mdpl dan berbagai bentuk topografi terutama topografi lereng berbukitan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Petaa topografi dan p persebaran lahan gambir di Kecam matan Pangkalaan Universitas Sumatera Utara Sebaran tanaman gambir berdasarkan curah hujan Tanaman gambir termasuk tanaman tropis dan dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari dan curah hujan. Tanaman gambir tumbuh dikawasan hutan yang memiliki curah hujan rata sepanjang tahun dan cukup cahaya matahari, daerah dengan suhu berkisar antara 26 – 28 C serta kelembaban 70 – 85. Kecamatan Pangkalan memiliki curah hujan bulanan yang cukup tinggi yakni dengan curah hujan sebesar 312,94 mmbulan atau dengan curah hujan rata- rata tahunan sebesar 3063,30 mmtahun. Intensitas curah hujan yang berada di kecamatan ini dapat dinilai ideal untuk pertumbuhan tanaman gambir. Hal ini sesuai dengan pernyataan Eviza 2002 yang menyatakan bahwa curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan gambir sekitar 100 mmbulan atau 500mmbulan dan untuk curah hujan tahunan berkisar antara 2500 – 3000 mmtahun. Hasil dari penelitian yang dilakukan Tambunan di Kabupaten Pakpak Baharat 2007 yang menyatakan bahwa tanaman gambir dapat tumbuh baik dengan rata-rata curah hujan per tahun berkisar antara 3000 – 3353 mm per tahun dan hai ini sesuai dengan hasil yang diperoleh di Kecapatan Pangkalan yang memiliki rata-rata tahunan berkisar 3063,30 mm per tahun yang berada di antara kisaran curah hujan tersebut. Intensitas curah hujan di Kecamatan Pangkalan mengalami peningkatan pada bulan November dan Desember dengan jumlah curah hujan sebesar 866 mmbulan dan 522 mmbulan pada kondisi ini tanaman gambir masih dapat tumbuh, tetapi tanaman ini tidak tahan dengan genangan air, hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan yang bisa menyebabkan kerusakan tanaman terutama Universitas Sumatera Utara pembusuk yang dibu dilahan tan Ha gambir ad petani gam Sebaran t Se Dystropep hektar den gambir di kan akar dan utuhkan sek npa naunga asil wawanc dalah pada mbir memili tanaman ga baran la pts, Haplohu ngan banyak setiap jenis n merambat itar 70 – 80 an dan sirku Gambar 5. cara dengan kondisi tan ih menanam ambir pada ahan gamb umults, Ha k petak lah s tanah dapa t sampai pa 0, karena ulasi udara ju Lahan gam n petani ga nah yang ti m gambir di a berbagai bir paling apludox, Hu han 229 peta at dilihat pa angkal batan itulah tana uga baik G bir tanpa na ambir, syara idak tergena daerah berb jenis tanah banyak te umitropepts ak Gambar da Tabel 4. ng. Intensita aman ini seb Gambar 5. aungan at penting d ang. Sehun bukit atau b h erdapat pa dengan lu r 7. Jumlah as sinar mat baiknya dit dalam men ngga kebany berlereng. ada jenis uas lahan 7 h dan luas tahari tanam nanam yakan tanah 00,48 lahan Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Jumlah dan luas lahan gambir berdasarkan jenis tanah di Kecamatan Pangkalan No. Jenis Tanah Jumlah Lahan Gambir Luas Lahan Gambir ha Produksi tontahun 1 Dystropepts - - - 2 Dystropepts, Haplohumults, Hapludox, Humitropepts 229 700,48 849,35 3 Dystropepts, Hapludox - - - 4 Dystropepts, Hapludox, Hapludults 67 421,14 510,73 5 Dystropepts, Hapludox, Paleudults 8 25,16 30,51 6 Dystropepts, Hapludults, Hapludox 9 29,17 35,30 7 Dystropepts, Kandiudults - - - 8 Dystropepts, Kanhapludults, Hapludults - - - 9 Humitropepts, Dystropepts 4 17,27 20,78 10 Humitropepts, Hapludults, Dystropepts 176 643,71 780,55 11 Kandiudults, Dystropepts, Hapludox 168 561,66 681,28 12 Kandiudults, Hapludults, Dystropepts, 123 398,80 483,47 13 Paleudults, Kandiudults, Dystropepts - - - 14 Tropaquepts, Dystropepts, Tropopsamments - - - 15 Tropaquepts, Troposaprists, Tropofibrists, Tropohemists 199 714,13 866,23 Total 983 3511,52 4258,20 Berdasarkan Tabel 4 luas lahan gambir yang terluas yakni pada jenis tanah Tropaquepts, Troposaprists, Tropofibrists, Tropohemists sebesar 714,13 ha, dan lahan yang paling kecil yakni pada jenis tanah Humitropepts, Dystropepts sebesar 17,27 ha. Sehingga dapat dikatakan bahwa tanaman gambir tumbuh dengan baik pada jenis tanah Dystropepts, Haplohumults, Hapludox, Humitropepts. Hasil observasi di lapangan menunjukkan respon pertumbuhan gambir hampir dapat tumbuh di setiap jenis tanah yang memiliki unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan gambir hal ini sesuai dengan pernyataan Hadad 2007 yang menyatakan bahwa tanaman gambir dapat tumbuh pada semua jenis tanah, dengan kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik dan banyak mengandung unsur hara, termasuk tanah podzolik merah kecoklatan sampai podzolik merah kuning yang mempunyai pH tanah 4,8 - 5,5 sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman gambir. Universitas Sumatera Utara Beberapa jenis tanah yakni a Dystropepts; b Dystropepts, Hapludox; c Dystropepts, Kandiudults; d Dystropepts, Kanhapludults, Hapludults; e Paleudults, Kandiudults, Dystropepts dan f Tropaquepts, Dystropepts, Tropopsamments; masyarakat tidak menanam gambir dikarenakan sudah berada di batas wilayah sehingga pada tanah ini tidak terdapat lahan gambir meskipun gambir dapat tumbuh pada lahan ini. Hasil yang diperoleh di lapangan tanaman gambir dapat tummbuh disemua jenis tanah mulai dari tanah dengan kandungan hara yang cukup sampai dengan tanah miski hara yang dapat menghasilkan getah gambir yang baik walau pun dengan hasil yang berbeda-beda Tabel 4 hal ini sesuai dengan pernyataan Manan 2008, yang menyatakan bahwa tanaman gambir bisa tumbuh di lahan kritis dan tak perlu perawatan khusus meski tak berarti bisa dibiarkan. Gambir hanya memerlukan pupuk kandang atau urea bagi daunnya yang akan diambil sebagai bahan baku cat, pewarna pakaian, dan obat sakit perut diare. Ermiati 2004 melakukan penelitian tentang budidaya, pengolahan hasil, dan kelayakan usaha tani gambir Uncaria gambir Roxb. di Kabupaten Lima Puluh Kota. Hasil penelitian menunjukkan petani tidak pernah melakukan pemupukan, kecuali hanya dengan ranting dan daun sisa kempaan yang diletakkan pada pokok tanaman Gambar 6 yang dijadikan sebagai pupuk. Petani tidak melakukan pemupukan karena, dengan pemberian pupuk Urea, daun menjadi rimbun, akan tetapi kandungan getahnya berkurang. Universitas Sumatera Utara Ha sangat jar mengemba letakkan d menebas s menghind miring, a dilakukan Gamb asan dkk 2 rang dilaku alikan amp di sekitar p semak-sema dari terjadiny apalagi pen petani. bar 6. Sisa k 2000 meng ukan petan pas dari pe pohon tanam ak yang ber ya erosi, me ngendalian kempaan da gemukakan ni, seperti p erasan daun man gambi rada disekita engingat lah erosi den aun dan ran bahwa pem pemupukan n gambir y ir. Penyiang ar pohon ga han yang d ngan pemb ting gambir meliharaan n dilakukan yang telah gan dilakuk ambir. Hal i igunakan ke buatan tera r tanaman ga n hanya de mengompo kan dengan ini sebagai u ebanyakan as tidak p ambir engan os, di n cara usaha lahan ernah Universitas Sumatera Utara G Gambar 7. Peta jjenis tanah dan p persebaran lahan n gambir di Kecaamatan Pangkalaan Universitas Sumatera Utara Prospek Pengembangan Produksi Gambir Berdasarkan hasil survei dan berbagai kajian tentang permasalahan tanaman gambir di Kecamatan Pangkalan maka berbagai kemungkinan pengembangan tanaman gambir dilakukan dengan berbagai tujuan sebagai berikut: 1. Peningkatan Produksi Gambir Jumlah produksi gambir di Kecamatan Pangkalan saat ini adalah 4258,2 tontahun dengan rata-rata luas lahan gambir perorang 3,57 Ha dengan rata-rata produksi sebanyak 4,33 tontahun dimana total luas lahan gambir yang dikelola adalah 3511,52 Ha Tabel 2. Jumlah produksi gambir tersebut masih dibawah standar produksi gambir. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi gambir. Berdasarkan hasil penelitian Direktorat Jendral Kebudayaan, Museum Sumatera Barat Tahun 2000, untuk luas 1 Ha lahan gambir akan menghasilkan 2,3 ton gambir kering, panen dilakukan 1 kali dalam enam bulan dan lama memanen dua bulan, jadi dalan satu tahun dapat dilakukan 2 kali panen. Untuk pengolahannya dilakukan di lingkungan keluarga tanpa melibatkan orang lain. Upaya peningkatan produksi dapat ditempuh melalui beberapa langkah antara lain meliputi penambahan dan perluasan areal kebun gambir untuk peningkatan kemampuan penyediaan bahan baku, peremajaan tanaman gambir yang telah tua dan perbaikan teknologi pengolahan. Perbaikan teknologi pengolahan dilakukan pada teknologi yang digunakan masyarakat, ataupun penggunaan teknologi yang sama sekali berbeda dengan yang digunakan selama ini. Berbagai teknologi pengolahan yang digunakan saat ini meliputi teknologi Universitas Sumatera Utara perebusanpemasakan, teknologi ekstraksi, teknologi pengurangan kadar air pasta dan teknologi pengeringan. Peningkatan teknologi ekstraksi bertujuan untuk meningkatkan kecepatan produksi ataupun peningkatan efisiensi ekstraksi dan perolehan produk gambir. Perbaikan proses ekstraksi antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi pengecilan ukuran daun dan penggunaan mesin ekstraksi antara lain:  Penggunaan penggiling daun  Penggunaan hydraulic press dengan motor listrik  Penggunaan penggiling daun dan hydraulic press dengan motor listrik  Penggunaan penggiling daun dan screw press  Penggilingan daun dan penggunaan teknologi maserasiekstraksi dengan pelarut Selanjutnya, karena proses pengeringan juga merupakan tahapan proses yang membutuhkan waktu yang lama, maka peningkatan kecepatan pengeringan dengan menggunakan peralatan pengering juga akan mampu meningkatkan kapasitas produksi gambir masyarakat. Perbaikan proses pengeringan dilakukan dengan penggunaan pengering mekanis misalnya cabinet dryer untuk produksi dengan teknologi pengolahan gambir yang ada ataupun penggunaan spray dryer untuk produk gambir berbentuk bubuk. Di samping peningkatan kapasitas dan efisiensi produksi, perlu juga dikaji upaya peningkatan efisiensi penanganan bahan baku dan penggunaan sumber energibahan bakar alternatif. 2. Peningkatan Mutu Produk yang Dihasilkan Hasil survey gambir yang diproduksi masyarakat menunjukkan bahwa di Kecamatan ini terdapat dua macam mutu produk gambir asalan Gambar 8. Universitas Sumatera Utara Melihat da masih me meningkat yang telah diperlukan memberik yang dipr produksin Up penyiapan dilakukan menjaga k proses aka tersebut m perbaikan mungkin diperoleh penjamina ari kondisi f emiliki mu tkan harga h ada saat in n perbaika kan jaminan roduksi pad nya pada wa a. Bo Gamb paya pening n sistem jam pengemba konsistensi an menjadi mengacu pad proses ya dilakukan dari rumah an mutu, un fisiknya be utu yang jual gamb ni. Untuk pe n mutu se n mutu prod da saat ter aktu sebelum ootch bar 8. Bentu gkatan mutu minan mutu angan tekno mutu prod pembatas p da tuntutan ang memba melalui p h-rumah ke ntuk pembel entuk dan u rendah. K bir serta me engembanga erta adany duk gambir rtentu oleh mnya ataupu uk produk g u produk di dengan pro ologi dan duk, karena peningkatan konsumen angun mutu pemrosesan empa di lu lian produk ukuran, pro Kondisi ter emperluas p an pada ma ya sistem r. Hal terseb rumah kem un rumah ke b. gambir yang ilakukan me osedur opera peralatan p a kondisi ar n mutu prod atas mutu p u produk s ulang pro ar petani y k maka grad duk gambir sebut sang pasar gamb sa yang aka manajemen but diperluk mpa terten empa lain d Lumpang g dihasilkan elalui perba asi standar. proses yan rea produks duk gambir. produk gam ejak awal, oduk gamb yang terbina ding mutu y r yang dihas gat menyul bir di luar an datang, s n yang m kan agar ga ntu sama se dan daerah l n aikan prose Untuk itu, ng lebih m ksi dan pera Perbaikan mbir. Di sam perbaikan bir asalan a. Dalam u yang berko silkan litkan pasar sangat ampu ambir eperti ain. es dan perlu ampu alatan mutu mping juga yang upaya orelasi Universitas Sumatera Utara langsung dengan harga produk menjadi keharusan. Tanpa insentif harga yang lebih baik untuk produk dengan mutu yang lebih baik, maka usaha peningkatan mutu akan sia-sia. Penelitian Yuhono 2004 di Kecamatan Pangkalan Kotobaru, Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2003 menunjukkan bahwa usaha tani gambir, teknik budidaya dan pengolahan yang masih bersifat tradisional, merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu, rendemen dan pendapatan petani. Pendapatan atas biaya total yang diperoleh sebesar Rp. 4.840.625,- per ha per tahun, sedang pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp. 6.238.125,- per ha per tahun. Pemasaran yang terjadi masih cukup efisien, ditunjukkan oleh marjin harga yang diterima petani cukup tinggi 67, besarnya marjin pemasaran antara lembaga-lembaga pemasaran seimbang 12,49 - 20,88, dan keuntungan dari lembaga pemasaran berkisar antara 10 - 20. . Universitas Sumatera Utara KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Tanaman gambir di Kecamatan Pangkalan banyak ditanami pada kelerengan agak curan 15 - 25 dan curan 25 - 40, dengan jenis tanah Dystropepts, Haplohumults, Hapludox, Humitropepts, dan curah hujan 312,94 mmbulan. 2. Produksi gambir di Kecamatan Pangkalan masih dikategorikan rendah, sehingga perlu dilakukan kegiatan peningkatan produksi dan mutu produk gambir. Saran Sebaiknya pemerintah melakuan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat tentang budidaya tanaman gambir dan produksi produk gambir untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Aini, Anisa .2007. Sistem Informasi Geografis dan Aplikasinya. STMIK Amikom. Yogyakarta Badan Pusat Statistik. 2003. Sensus Pertanian 2003: Hasil Pendaftaran Rumahtangga Kabupaten Lima Puluh Kota. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota. Sarilamak ____________________. 2008. Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Angka 2007. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota. Sarilamak ____________________. 2009. Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Angka 2008. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota. Sarilamak ____________________. 2012. Provinsi Sumatera Barat dalam Angka 2012. Badan Pusat Staristik Sumatera Barat. Padang Bakhtiar, A. 1991. Manfaat Gambir. Laporan Pelaksanaan Penataan Petani dan Pedagang Pengumpul Gambir di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota. FMIPA. Universitas Andalas. Padang Buharman, Bharnel, dan M. Ali 200l. Kelayakan finansial usahatani gambir perkebunan rakyat Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Stigma IX l : 62 – 68. Djaenudin D, Marwan H, Subagjo H, dan Hidayat A. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Edisi ke-1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Djarwaningsih, T. 1993. Gambir. Di dalam H. Sutarno dan H. Pujaatmaka eds.. Pemberdayaan Tanaman Penghasil Bahan Pewarna dan Penyamak pada Lahan Kritis. Seri Pengembangan PROSEA 3. Yayasan PROSEA, Bogor dan MAB Indonesia. UNESCO PROSEA. Jakarta Ermiati. 2004. Budidaya, Pengolahan Hasil dan Kelayakan Usaha Tani Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Buletin TRO, 151:50-64 Eviza, A. 2002. Budidaya dan Pengelolaan Gambir. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Payakumbuh Hadad, M.A. 2007. Teknologi Budi Daya dan Pengolahan Hasil Gambir. httpbalittri.litbang.deptan.go.iddatabase 30 September 2013 Universitas Sumatera Utara Hardjowigeno S dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan Perencanaan Tataguna Lahan. Bogor: Gadjah Mada University Press. Jakarta. Hasan, A. Denian, Irfan, A.J.P. Tamsin dan Burhaman. 2000. Teknologi budidaya dan pengolahan gambir. Deptan. Badan litbang. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sukarami Nazir, N. Hakimi dan A. Bakhtiar. 2007. Kajian Teknologi Pengolahan Gambir untuk Obat-obatan dan Kosmetik. Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Sumatera Barat, Padang Nazir, N. 2010. Gambir Budidaya, Pengelolaan dan Prospek Diverfikasinya. Yayasan Hutanku. Padang Prahasta, W. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar Perspektif Geodesi dan Geomatika. Penerbit informatika. Bandung Puntodewo, A, Sonya Dewi dan Jusupta Tarigan. 2003. Sistem Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Informatika. Banung Tinambunan, A. 2007. Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Lahan gambir pernagari 1. Nagari Koto Alam No. Pemilik Lahan Luas Lahan Jarak Tanam Jumlah Rumpun Frekuensi Panen Hasil Produksi ton 1. M. Harifin 2,532 3 X 3 2813 2 kali per tahun 3 2. Akhiyati 3,781 3 X 3 4201 2 kali per tahun 4,6 3. Zulbaidah 3,153 3 X 3 3503 2 kali per tahun 3,8 4. Nurhelda 1,961 3 X 3 2178 2 kali per tahun 2,3 5. Rosdiani 3,612 3 X 3 4013 2 kali per tahun 4,4 6. Mardiati 3,994 3 X 3 4437 2 kali per tahun 4,8 7. Sani 5,631 3 X 3 6256 2 kali per tahun 6,8 8. Zetriadi 5,440 3 X 3 6044 2 kali per tahun 6,6 9. Zenhedri 5,747 3 X 3 6386 2 kali per tahun 7 10. Yulik 5,631 3 X 3 6256 2 kali per tahun 6,8 11. M. Nizar 6,018 3 X 3 6686 2 kali per tahun 7,3 12. Feri Salim 6,788 3 X 3 7542 2 kali per tahun 8,2 13. Yendrizal 5,928 3 X 3 6586 2 kali per tahun 7,2 14. Sudirman 6,874 3 X 3 7637 2 kali per tahun 8,3 15. Sudarmaji 7,518 3 X 3 8353 2 kali per tahun 9,1 16. M. Kholidi 6,449 3 X 3 7165 2 kali per tahun 7,8 17. Yunaidi 4,614 3 X 3 5126 2 kali per tahun 5,6 18. Erman Darwis 5,661 3 X 3 6290 2 kali per tahun 6,9 19. Gustinur 4,671 3 X 3 5190 2 kali per tahun 5,6 20. Salma 3,152 3 X 3 3500 2 kali per tahun 3,8 21. Hazairin 5,197 3 X 3 5774 2 kali per tahun 6,3 22. Nurlaila 4,752 3 X 3 5280 2 kali per tahun 5,7 23. Endang Asmarini 4,104 3 X 3 4560 2 kali per tahun 5 24. Zulfahmi 3,656 3 X 3 4062 2 kali per tahun 4,4 25. Yudika Asmanta 3,207 3 X 3 3563 2 kali per tahun 3,9 26. Asman 4,975 3 X 3 5527 2 kali per tahun 6 27. Safwir Munir 5,288 3 X 3 5875 2 kali per tahun 6,4 28. Devi Yeni 4,491 3 X 3 4990 2 kali per tahun 5,4 29. Warhamni 3,275 3 X 3 3668 2 kali per tahun 3,9 30. Ernida 4,142 3 X 3 4602 2 kali per tahun 5 31. Yudarmi 3,330 3 X 3 3700 2 kali per tahun 4 32. Erlinda 5,663 3 X 3 6292 2 kali per tahun 6,9 33. Sahrial 5,154 3 X 3 5726 2 kali per tahun 6,2 34. Tosman 5,186 3 X 3 5762 2 kali per tahun 6,3 35. Nelida Badra 4,992 3 X 3 5546 2 kali per tahun 6 36. Eriswandi 5,879 3 X 3 6532 2 kali per tahun 7,1 37. Erianto 5,371 3 X 3 5667 2 kali per tahun 6,5 38. Akmal 6,080 3 X 3 6755 2 kali per tahun 7,4 Universitas Sumatera Utara 39. Rosmali Jamal 4,312 3 X 3 4791 2 kali per tahun 5,2 40. Hamdi Sakban 5,903 3 X 3 6558 2 kali per tahun 7,2 41. Mardiah 1,265 3 X 3 1405 2 kali per tahun 1,5 42. Efniwati 0,817 3 X 3 907 2 kali per tahun 0,9 43. Elda fadma 0,590 3 X 3 655 2 kali per tahun 0,7 44. Emura elmalda 1,243 3 X 3 1381 2 kali per tahun 1,5 45. Ira yulianti 0,950 3 X 3 1055 2 kali per tahun 1 46. Erni yunalnati 0,786 3 X 3 873 2 kali per tahun 0,9 47. Zulfa efendi 0,810 3 X 3 900 2 kali per tahun 0,9 48. Reflin 0,737 3 X 3 818 2 kali per tahun 0,8 49. Tetia murni 0,591 3 X 3 656 2 kali per tahun 0,7 50. Harlen 0,753 3 X 3 836 2 kali per tahun 0,9 51. Mustika sari 0,999 3 X 3 1110 2 kali per tahun 1,2 52. Efi maria 1,014 3 X 3 1126 2 kali per tahun 1,2 53. Dewi putri 1,105 3 X 3 1227 2 kali per tahun 1,2 54. Riswarni 0,786 3 X 3 873 2 kali per tahun 0,9 55. Yuli erlinda 0,972 3 X 3 1080 2 kali per tahun 1 56. Desweli 0,602 3 X 3 668 2 kali per tahun 0,7 57. Yendrizal 0,707 3 X 3 785 2 kali per tahun 0,8 58. Samsir hidayat 0,807 3 X 3 896 2 kali per tahun 0,9 59. Jamaludim 0,902 3 X 3 1000 2 kali per tahun 1,2 60. Emira zatulhima 0,822 3 X 3 913 2 kali per tahun 1 61. Mil novia 0,942 3 X 3 1046 2 kali per tahun 1,2 62. Dolisa 0,807 3 X 3 898 2 kali per tahun 0,9 63. Afrianto 0,627 3 X 3 696 2 kali per tahun 0,7 64. Afrida 1,040 3 X 3 1155 2 kali per tahun 1,2 65. Helmi 1,059 3 X 3 1176 2 kali per tahun 1,2 66. Budianti 1,177 3 X 3 1307 2 kali per tahun 1,4 67. Saidarti 1,148 3 X 3 1275 2 kali per tahun 1,4 68. Faidar 0,945 3 X 3 1050 2 kali per tahun 1,2 69. Zulnatri 1,400 3 X 3 1555 2 kali per tahun 1,6 70. Zambri ernita 0,990 3 X 3 1100 2 kali per tahun 1,2 71. Elia martati 0,767 3 X 3 852 2 kali per tahun 0,9 72. Elia mulawarman 1,031 3 X 3 1145 2 kali per tahun 1,2 73. Yeti andena 1,199 3 X 3 1332 2 kali per tahun 1,4 74. Putra devi 0,837 3 X 3 930 2 kali per tahun 1 75. Delvi 1,008 3 X 3 1120 2 kali per tahun 1,2 76. Safridar 0,953 3 X 3 1058 2 kali per tahun 1,2 77. Masrida wati 0,995 3 X 3 1105 2 kali per tahun 1,2 78. Dafid estinta 1,351 3 X 3 1500 2 kali per tahun 1,6 79. Netriati 1,142 3 X 3 1268 2 kali per tahun 1,4 80. Erion 1,796 3 X 3 1995 2 kali per tahun 2 Universitas Sumatera Utara 81. Erna warti 1,989 3 X 3 2210 2 kali per tahun 2,4 82. Sahri rahmi 1,442 3 X 3 1600 2 kali per tahun 1,8 83. Yuli sofia 1,228 3 X 3 1364 2 kali per tahun 1,4 84. Yudi faisal 1,234 3 X 3 1371 2 kali per tahun 1,5 85. Hafnizal 1,822 3 X 3 2024 2 kali per tahun 2,2 86. Rismaida 1,785 3 X 3 1983 2 kali per tahun 2 87. ambri mirin 2,240 3 X 3 2488 2 kali per tahun 2,6 88. Gusmaida 3,996 3 X 3 4440 2 kali per tahun 4,8 89. Nurlalah 2,191 3 X 3 2434 2 kali per tahun 2,6 90. Neli elisa 2,275 3 X 3 2527 2 kali per tahun 2,6 91. Riza marlina 3,015 3 X 3 3350 2 kali per tahun 3,6 92. Yusnakalif 2,565 3 X 3 2850 2 kali per tahun 3 93. Sahril kamin 2,839 3 X 3 3154 2 kali per tahun 3,4 94. Yesi 2,337 3 X 3 2596 2 kali per tahun 2,8 95. Titi sumarni 1,461 3 X 3 1623 2 kali per tahun 1,8 96. Eldri yeti 1,647 3 X 3 1830 2 kali per tahun 1 97. zamanir 3,583 3 X 3 3981 2 kali per tahun 4,2 98. Ernita 2,921 3 X 3 3245 2 kali per tahun 3,6 99. Suryetni 3,062 3 X 3 3400 2 kali per tahun 3,8 100. Rosni marilon 2,100 3 X 3 2333 2 kali per tahun 2,5 101. Gian angraini 2,628 3 X 3 2920 2 kali per tahun 3,2 102. Yusma sari 1,747 3 X 3 1941 2 kali per tahun 2,1 103. Teguh im anto 3,541 3 X 3 3934 2 kali per tahun 4,3 104. Yulia ninsih 5,322 3 X 3 5313 2 kali per tahun 6,5 105. Yuri anugrah 4,013 3 X 3 4458 2 kali per tahun 4,8 106. Yunedi aziz 4,327 3 X 3 4807 2 kali per tahun 5,2 107. Sarah laila 3,605 3 X 3 4005 2 kali per tahun 4,3 108. Zerianto 2,738 3 X 3 3042 2 kali per tahun 3,3 109. Mona mutmainah 2,855 3 X 3 3172 2 kali per tahun 3,4 110. Irwan hamdani 3,411 3 X 3 3790 2 kali per tahun 4 111. Yusra ermanto 2,027 3 X 3 2252 2 kali per tahun 2,4 112. Jerizon harli 2,691 3 X 3 2990 2 kali per tahun 3,2 113. Rahmi handani 3,497 3 X 3 3885 2 kali per tahun 4,2 114. Didi warman 3,159 3 X 3 3510 2 kali per tahun 3,8 115. Deva yusrina 3,774 3 X 3 4193 2 kali per tahun 4,6 116. Ayu suspita sari 4,642 3 X 3 5157 2 kali per tahun 5,6 117. Gino afriono 2,782 3 X 3 3091 2 kali per tahun 3,4 118. Riko yulianda 2,629 3 X 3 2921 2 kali per tahun 3,2 119. Yulfi rahman 2,841 3 X 3 3156 2 kali per tahun 3,4 120. Rani mustika 2,653 3 X 3 2947 2 kali per tahun 3,2 121. Gustika parma 3,173 3 X 3 3525 2 kali per tahun 3,8 122. Anggi anggara 3,358 3 X 3 3731 2 kali per tahun 4 Universitas Sumatera Utara 123. Farmi zein 3,816 3 X 3 4240 2 kali per tahun 4,6 124. Aditia maisa 2,878 3 X 3 2197 2 kali per tahun 3,5 125. Nurahma 3,525 3 X 3 3916 2 kali per tahun 4,3 126. Riski kerniawan 3,965 3 X 3 4405 2 kali per tahun 4,8 127. Setiawan putra 4,137 3 X 3 4596 2 kali per tahun 5 128. M ridwan 4,933 3 X 3 5481 2 kali per tahun 6 129. Anisa furqoni 1,004 3 X 3 1115 2 kali per tahun 1,2 130. Gita erlinda 1,411 3 X 3 1567 2 kali per tahun 1,7 131. Bettian tari 1,458 3 X 3 1620 2 kali per tahun 1,7 132. Nurfa dila 0,948 3 X 3 1053 2 kali per tahun 1,1 133. Sari dewila 0,559 3 X 3 621 2 kali per tahun 0,6 134. Rifda wahyuni 0,952 3 X 3 1057 2 kali per tahun 1,1 135. Leonardo 2,791 3 X 3 3100 2 kali per tahun 3,4 136. Panji agung 2,740 3 X 3 3044 2 kali per tahun 3,3 137. Agung ramadona 2,298 3 X 3 2553 2 kali per tahun 2,8 138. Junaini 2,828 3 X 3 3142 2 kali per tahun 3,4 139. Rahmat andertin 2,927 3 X 3 3252 2 kali per tahun 3,5 140. Candra 3,004 3 X 3 3337 2 kali per tahun 3,6 141. Bobi putra 2,734 3 X 3 3037 2 kali per tahun 3,3 142. Alistri 3,235 3 X 3 3594 2 kali per tahun 3,9 143. M ali 3,895 3 X 3 4327 2 kali per tahun 4,7 144. Ambri 3,298 3 X 3 3664 2 kali per tahun 4 145. Annisa 3,769 3 X 3 4187 2 kali per tahun 4,5 146. Radiles 3,308 3 X 3 3675 2 kali per tahun 4 147. Aprianto 3,037 3 X 3 3374 2 kali per tahun 3,7 148. Aris yunaldi 2,442 3 X 3 2713 2 kali per tahun 2,9 149. Arlek 3,494 3 X 3 3882 2 kali per tahun 4,2 150. Asnita 5,304 3 X 3 5893 2 kali per tahun 6,4 151. Atiqa 2,398 3 X 3 2664 2 kali per tahun 2,9 152. Alwi 2,826 3 X 3 3140 2 kali per tahun 3,4 153. Abdul aziz 2,229 3 X 3 2476 2 kali per tahun 2,7 154. Etita 1,609 3 X 3 1787 2 kali per tahun 1,9 155. Nelinda 1,946 3 X 3 2162 2 kali per tahun 2,3 156. Yetri yeti 3,439 3 X 3 3821 2 kali per tahun 4,1 157. Budianti 4,110 3 X 3 4566 2 kali per tahun 5 158. Zulhelmi 3,356 3 X 3 3728 2 kali per tahun 4 159. Ibra weldi 2,865 3 X 3 3183 2 kali per tahun 3,4 160. Ayudiah 2,623 3 X 3 2914 2 kali per tahun 3,2 161. Erdati 2,437 3 X 3 2707 2 kali per tahun 2,9 162. Emiwati 3,516 3 X 3 3906 2 kali per tahun 4,2 163. Erlinda 3,724 3 X 3 4137 2 kali per tahun 4,5 Universitas Sumatera Utara 164. Gusni 4,977 3 X 3 5530 2 kali per tahun 6 165. Murliati 4,932 3 X 3 5480 2 kali per tahun 6 166. Nengsih 4,394 3 X 3 4882 2 kali per tahun 5,3 167. Osin 3,426 3 X 3 3806 2 kali per tahun 4,1 168. Rosna 5,989 3 X 3 6654 2 kali per tahun 7,3 169. Idamiar 5,884 3 X 3 6536 2 kali per tahun 7,1 170. Sevia 3,696 3 X 3 4106 2 kali per tahun 4,5 171. Amril 2,899 3 X 3 3221 2 kali per tahun 3,5 172. Wanto 5,032 3 X 3 5591 2 kali per tahun 6,1 173. Yogi pratama 4,440 3 X 3 4933 2 kali per tahun 5,4 174. Suhatimar 5,284 3 X 3 5871 2 kali per tahun 6,4 175. Eli alba 5,227 3 X 3 5807 2 kali per tahun 6,4 176. Sridesi 4,316 3 X 3 4795 2 kali per tahun 5,2 177. Zian putri 3,284 3 X 3 3648 2 kali per tahun 4 178. Riskanuzah 5,455 3 X 3 6061 2 kali per tahun 6,6 179. Elfiada 3,403 3 X 3 3781 2 kali per tahun 4,5 180. Muhaimin 3,900 3 X 3 4333 2 kali per tahun 4,7 181. Cacan 4,663 3 X 3 5181 2 kali per tahun 5,6 182. Yanti 2,762 3 X 3 3068 2 kali per tahun 3,3 183. Anton 2,608 3 X 3 2897 2 kali per tahun 3,1 184. Budi 2,440 3 X 3 2711 2 kali per tahun 2,9 185. Susan 2,799 3 X 3 3110 2 kali per tahun 3,4 186. Suran 2,488 3 X 3 2764 2 kali per tahun 3 187. Sulaiman 2,603 3 X 3 2892 2 kali per tahun 3,1 188. Jamaludim 2,330 3 X 3 2588 2 kali per tahun 2,8 189. Umiri 2,534 3 X 3 2515 2 kali per tahun 3 190. Romblah 2,216 3 X 3 2462 2 kali per tahun 2,7 191. Rustam 1,714 3 X 3 1904 2 kali per tahun 2 192. Safna 2,588 3 X 3 2875 2 kali per tahun 3 193. Nurbaiti 2,341 3 X 3 2600 2 kali per tahun 2,8 194. Basir 2,889 3 X 3 3210 2 kali per tahun 3,5 195. Ernida 3,564 3 X 3 3960 2 kali per tahun 4,3 196. Irmi 4,546 3 X 3 5050 2 kali per tahun 5,5 197. Mismarti 3,113 3 X 3 3458 2 kali per tahun 3,7 198. Yulianis 3,760 3 X 3 4177 2 kali per tahun 4,5 199. Yanto 4,233 3 X 3 4000 2 kali per tahun 5,1 200. Asrianto 4,501 3 X 3 5000 2 kali per tahun 5,4 201. Zainal 4,260 3 X 3 4733 2 kali per tahun 5,1 202. Samik 2,036 3 X 3 2262 2 kali per tahun 2,4 203. Darman 2,424 3 X 3 2693 2 kali per tahun 2,9 204. Khairanti 2,166 3 X 3 2406 2 kali per tahun 2,6 205. Djaludin 2,205 3 X 3 2450 2 kali per tahun 2,6 206. Suriani 2,035 3 X 3 2261 2 kali per tahun 2,4 Universitas Sumatera Utara 207. Salman 3,337 3 X 3 3707 2 kali per tahun 4 208. Nusal 2,485 3 X 3 2761 2 kali per tahun 3 209. Yahya 4,400 3 X 3 4888 2 kali per tahun 5,3 210. Gojali 4,837 3 X 3 5374 2 kali per tahun 5,9 211. Sapri 4,023 3 X 3 4470 2 kali per tahun 4,9 212. Rosnidar 3,930 3 X 3 4366 2 kali per tahun 4,7 213. Musdalizar 3,863 3 X 3 4292 2 kali per tahun 4,7 214. Sabirin 4,253 3 X 3 4725 2 kali per tahun 5,1 215. Yasmi 4,240 3 X 3 4711 2 kali per tahun 5,1 216. Ise 5,090 3 X 3 5655 2 kali per tahun 6,2 217. Juran 4,535 3 X 3 5038 2 kali per tahun 5,5 218. Jumik 3,014 3 X 3 3348 2 kali per tahun 3,6 219. m nasir 3,939 3 X 3 4376 2 kali per tahun 4,8 220. Marasad 3,183 3 X 3 3536 2 kali per tahun 3,8 221. Saimin 3,369 3 X 3 3743 2 kali per tahun 4 222. Ardek 2,888 3 X 3 3208 2 kali per tahun 3,5 223. Khaisar 2,610 3 X 3 2900 2 kali per tahun 3,8 224. Suryanti 3,308 3 X 3 3675 2 kali per tahun 4 225. Salasman 3,725 3 X 3 4138 2 kali per tahun 4,5 226. Boni 1,524 3 X 3 1693 2 kali per tahun 1,8 227. Basarudin 2,030 3 X 3 2255 2 kali per tahun 2,4 228. Dodi 1,852 3 X 3 2057 2 kali per tahun 2,2 229. Nursamsiah 2,801 3 X 3 3112 2 kali per tahun 3,4 230. Samsidar 3,068 3 X 3 3408 2 kali per tahun 3,7 231. Sulasman 2,903 3 X 3 3225 2 kali per tahun 3,5 232. Mulasmin 2,144 3 X 3 2382 2 kali per tahun 2,6 Total 707,204 782800 850,7

2. Nagari Tanjung Balik