Wewenang dan Tanggung Jawab

3. Risk Management & Compliance Manager

Wewenang:

a. Mengusulkan pedoman manajemen risiko kepada Direksi untuk disahkan.

b. Menyusun dan mengusulkan risk appetite dan risk tolerance level korporat kepada Direksi untuk ditetapkan.

Tanggung Jawab:

a. Menyusun dan mengevaluasi pedoman manajemen risiko serta mengusulkan kepada Direksi untuk disahkan.

b. Menyusun dan mengusulkan risk appetite dan risk tolerance level korporat kepada Direksi untuk ditetapkan.

c. Melakukan penjabaran risk tolerance ke level unit kerja pemilik risiko sebagai acuan bagi pemilik risiko dalam memutuskan tentang seberapa besar risiko yang dapat diambil.

d. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh perusahaan.

e. Melaksanakan kegiatan sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko kepada seluruh pegawai perusahaan dan mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh jenjang organisasi e. Melaksanakan kegiatan sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko kepada seluruh pegawai perusahaan dan mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh jenjang organisasi

g. Menerima Profil Risiko Bidang/Unit Kerja dan melakukan kompilasi guna menyusun Profil Risiko Perusahaan.

h. Memberikan pendapat atas kelayakan proyek/Investasi baru sebelum proyek/Investasi dilakukan terkait risiko-risiko yang akan timbul.

4. Satuan Pengawasan Intern

Merupakan unit kerja yang melaksanakan fungsi assurance dan consulting secara independen, dibentuk untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki kegiatan operasi perusahaan, membantu perusahaan mencapai tujuan dengan melakukan pendekatan secara sistematis dan terstruktur dalam mengevaluasi efektifitas proses manajemen risiko, pengendalian dan corporate governance. SPI dipimpin oleh seorang Kepala SPI dengan wewenang dan tanggung jawab berkaitan dengan manajemen risiko, sebagai berikut :

a. Menggunakan profil risiko perusahaan dan hasil risk assessment semua unit kerja pemilik risiko sebagai input dalam penyusunan rencana aktivitas audit berbasis risiko (risk-based audit planning) berupa daftar katalog audit (audit universe), rencana jangka panjang audit, dan program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT).

b. Menyusun rencana kegiatan evaluasi (assurance) manajemen risiko sebagai bagian dari rencana kerja audit tahunan, rencana tersebut kemudian diusulkan, dibahas, dan disetujui oleh Direktur Utama.

c. Melakukan kegiatan assurance berupa evaluasi manajemen risiko berdasarkan standar profesi audit internal untuk memberikan pendapat mengenai tingkat kecukupan rancangan dan efektivitas penerapan manajemen risiko.

d. Melakukan audit internal berbasis risiko (risk-based audit) sesuai program d. Melakukan audit internal berbasis risiko (risk-based audit) sesuai program

e. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi manajemen risiko kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris (Komite Audit). Output dari evaluasi oleh satuan pengawasan intern menjadi salah satu input bagi reviu manajemen.

f. Melakukan klarifikasi dengan unit kerja pemilik risiko, dalam hal SPI berpendapat bahwa manajemen unit kerja (risk taking unit) telah mengambil risiko melebihi risk tolerance yang ditetapkan Direktur Utama.

5. Risk Taking Unit

Merupakan bidang/fungsi kerja pemilik risiko yaitu Corporate Secretary & GCG, Kepala Satuan Pengawasan Internal, Risk Management & Compliance, Teknologi Informasi & Data, Supply Chain Management, Quality Assurance, PPIC, Produksi 1, Produksi 2, Litbang, Quality Control, Logistik Bahan Awal, Teknik & Pemeliharaan, Keuangan, Akuntansi, Anggaran & Pengendalian Keuangan, Sumber Daya Manusia, Umum, Riset Pasar, Sales & Marketing Institusi, Sales & Marketing Reguler, Sales & Marketing Export, Group Product, Marketing Support & Monitoring, Logistik Barang Jadi, Operasi & Pengembangan Usaha Induk, Strategi Pengembangan Produk Kesehatan, Operasi Dan Pengembangan Anak Perusahaan Dan Mitra, Pengembangan Jasa Teknik (Healtcare), Corporate Operation Performance Management, dan Purchasing yang memiliki serangkaian tahapan proses. Wewenang dan tanggung jawab Risk Taking Unit berkaitan dengan manajemen risiko adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kegiatan self-assessment atas risiko level proses dan pengendalian yang ada di fungsi kerja masing-masing a. Melaksanakan kegiatan self-assessment atas risiko level proses dan pengendalian yang ada di fungsi kerja masing-masing

c. Melakukan monitoring dan pengendalian risiko terhadap pelaksanaan aktivitas di level proses.

d. Melaporkan peristiwa risiko yang terjadi dalam pelaksanaan bisnis normal, baik yang telah teridentifikasi sebelumnya pada saat self-assessment, maupun yang belum teridentifikasi, kepada Risk Management & Compliance.

e. Memelihara catatan historis atas tingkat capaian kinerja dan peristiwa risiko yang terjadi di masa lalu dalam fungsi kerja masing-masing sebagai indikator peringatan dini (early warning indicator) dan sebagai database untuk memprediksi keterjadian risiko di masa yang akan datang.

f. Memberikan masukan kepada Risk Management & Compliance dalam rapat reviu manajemen tentang pelaksanaan manajemen risiko.