Membaca Qunut Pada Shalat Subuh

c. Membaca Qunut Pada Shalat Subuh

Diantara kalangan umat Islam di Indonesia, terutama dilingkungan warga Nahdliyin, dikenal tiga macam qunut, yaitu : Pertama, qunut yang dibaca saat rakaat kedua setiap shalat subuh. Yang Kedua, qunut dibaca pada saat rakaat terakhir shalat. yang Ketiga, qunut nazilah, yang dibaca saat terjadi musibah atau bencana yang sedang menimpa. Pandangan ke empat mazhab (Hanafi, Syafi‟i, Maliki, dan Hanbali) terdapat beberapa perbedaan dalam menanggapi permasalahan tentang qunuti.

Menurut mazhab S yafi‟i, qunut itu harusnya dibaca pada saat rakaat kedua (terakhir) setiap shalat subuh, dan dikerjakan setelah ruku‟. Disamping hal itu qunut juga dibaca pada saat shalat Witir, Menurutnya doa qunut dalam salat Subuh adalah salah satu dari sunnat Ab‟adl salat. Dan qunut juga dianjurkan pada setiap terjadi musibah yang menimpa umat Islam dimana saja ataupun tidak terjadi musibah. Menurut mazhab Maliki, qunut itu seharusnya dibaca pada rakaat kedua shalat s ubuh, dan yang utama dilakukan sebelum ruku‟. Menurut pendapat dalam mazhab Maliki, membaca qunut selain pada saat shalat subuh hukumnya makruh.

Dalam pembacaan qunut dalam sholat subuh terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama. Para ulama mazhab Syafi‟i dan Maliki berpendapat disyariatkannya qunut dalam sholat subuh. Sedangkan dikalangan ulama dari mazhab yang lain berpendapat bahwa qunut tidak disyariatkan. Para ulama dari mazhab Syafi‟i dan Maliki berpendapat bahwa disyariatkannya qunut pada sholat subuh tersebut mengacu pada beberapa riwayat , yang paling inti adalah hadits berikut ini. “Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam tetap melakukan qunut pada shalat subuh sampa berpisah dengan dunia.”

Membaca doa qunut juga telah dipraktekkan oleh sebagian ulama salaf dan. Bahkan para sahabat Nabi Muhammad pun jugatelah mempraktekannya, diantaranya Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khatthab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas dan Al Barra‟ bin Azib.

tetapi harus diakui bahwa, terdapat hadis yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW tidak membaca qunut dalam salat Subuh. Tetapi hadits tersebut tidak menghalangi kesunnatan membaca qunut, apalagi sampai mengharamkan bacaan qunut pada shalat subuh. Hal ini menurut para ahli fikih sejalan dengan kaidah Ushul Fiqh yaitu, “Dalil yang menetapkan lebih didahulukan daripada dalil yang menafikan. Qunut biasanya dilakukan saat sedang melaksanakan sholat subuh, qunut dilaksanakan atau dibaca pada rakaat kedua sholat shubuh setelah ruku‟. Sedangkan Hukum membaca Doa Qunut adalah Sunnah Muakkad (sunnah yang dianjurkan). Jadi meskipun doa qunut itu sunnah, tetapi sangat dianjurkan untk dibaca oleh umat islam, sebagai tanda keseriusan dan penguat iman. Kata qunut sendiri berasal dari kata qanata, artinya patuh dalam mengabdi.

Inilah bacaan do‟a qunut yang lazim dibaca oleh masyarakat (Allahummahdiniy fiiman hadait. Wa „aafiniy fiiman „aafait. Wa tawallaniy fiiman tawallait. Wa baarikliy fiima a‟thoita. Wa qiniy syarro maa qodhoit. Fainnaka taqdhii walaa yuqdhoo „alaik. Wa innahuu laa yadzillu man waalait. Wa laa ya „izzu man „aadait. Tabaarokta robbanaa wata‟aalait. Falakal hamdu „alaa maa qodhoit. Astaghfiruka wa atuubu ilaik. Wa shollallahu „alaa sayyidinaa muhammadininnabiyyil ummiyyi wa „alaa aalihii washohbihii wa sallam.) dan inilah kurang lebih arti dari do‟a qunut tersebut : “Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya .”

Jadi dapat dipahami bahwa bacaan qunut dalam setiap sholat subuh itu dianjurkan. Banyak pula masyarakaan yang membaca qunut dalam setiap sholat subuh. Tak dapat dipungkiri walau ada Jadi dapat dipahami bahwa bacaan qunut dalam setiap sholat subuh itu dianjurkan. Banyak pula masyarakaan yang membaca qunut dalam setiap sholat subuh. Tak dapat dipungkiri walau ada