Jenis Layout

4. Hasil Produksi dan Pemasaran

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah mebel yang berbentuk antara lain : meja, kursi, almari, mirror, candle holder. Produk yang dihasilkan terdiri dari bermacam-macam bentuk, ukuran, dan warna. Produk dipromosikan melalui internet dan dengan mengikuti pameran dagang yang diadakan di wilayah Yogyakarta, Jakarta, dan juga ke tingkat internasional. Negara tempat pemasaran produk antara lain : Swedia, Norwegia, Finlandia, Spanyol, Gothenburg, Miami, Stockholm, dan Valencia.

commit to user

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian

Magang kerja adalah praktek kerja nyata yang dilaksanakan mahasiswa sebagai penunjang perkuliahan. Dengan magang kerja mahasiswa dapat menerapkan dan membandingkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan mahasiswa dapat menerapkan beberapa alternatife solusi permasalahan objek magang kerja untuk dilaksanakan.

2. Tujuan Magang

Pelaksanaan magang kerja dilakukan karena memiliki tujuan. Tujuan dari magang kerja yang ingin dicapai yaitu :

a. Agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dan pengetahuan tentang berbagai aktivitas didalam dunia kerja.

b. Dapat melatih mahasiswa untuk menemukan penyebab masalah

dan mampu memberikan solusi bagi perusahaan.

c. Untuk melatih mahasiswa untuk bekerja sebelum masuk dalam dunia kerja yang sebenarnya.

3. Manfaat Magang Kerja

Magang kerja dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

a. Bagi Mahasiswa

1) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang

sudah didapat selama menempuh pendidikan.

commit to user

2) Agar mahasiswa setelah lulus dapat menghadapi masalah yang timbul dalam dunia kerja.

b. Bagi Perusahaan

1) Perusahaan akan mendapat sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

2) Hasil penelitian mahasiswa selama magang kerja dapat dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan.

4. Waktu pelaksanaan Magang Kerja

Tempat : Kegiatan magang dilakukan di CV.MUGIHARJO yang beralamatkan didaerah Dukuh Kanthongan, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Waktu : Pelaksanaan magang dilakukan selama tanggal 1

Februari – 28 Februari 2011.

5. Kegiatan Magang Kerja

Pada pelaksanaan Magang Kerja, peserta magang diharuskan memakai kemeja rapi dan sopan. Setiap harinya peserta magang kerja harus mengisi daftar hadir pada saat masuk dan pulang magang di pos satpam. Kegiatan magang kerja dilaksanakan mulai dari pukul 08.00-16.00 untuk hari senin-jum’at. Kegiatan magang kerja ditempatkan pada bagian produksi.

commit to user

Rincian kegiatan magang tersebut adalah :

a. Pada bagian produksi

1) Mengamati pengeringan kayu yang berasal dari supplyer

dengan tingkat kekeringan 8%-12%.

2) Mengamati proses pembuatan komponen-komponen seperti

penggergajian,pengukuran,dll.

3) Mengamati proses perakitan komponen sehingga menjadi sebuah produk dan membantu proses pengecekan (Quality Control).

4) Mengamati proses pengamplasan.

b. Pada bagian finishing

1) Mengamati proses pengecatan produk

2) Membantu proses packing

3) Membantu penataan pada truck pengiriman

C. Pembahasan Masalah

1. Layout yang digunakan CV. Mugiharjo

Layout fasilitas produksi yang digunakan oleh CV. Mugiharjo yaitu layout garis atau layout produk. Hal tersebut dapat dilihat dari proses produksi yang berurutan. Pada layout fasilitas produksi dengan menggunakan layout garis dapat diketahui pada cara produksi, kegiatan pada proses produksi yang dilakukan pada proses sebelumnya akan mempengaruhi proses selanjutnya. Sehingga

commit to user

kegiatan proses produksi pada tahap selanjutnya dapat dilakukan setelah kegiatan proses produksi sebelumnya telah selesai. Layout pada CV. MUGIHARJO dapat dilihat pada gambar 3.2.

GAMBAR 3. 2 Layout CV. MUGIHARJO

QC bag. perakitan

Perakitan

Pemahatan

Tempat sambung papan

Kantor

Pintu masuk

Meja kursi untuk menerima tamu

Showroom Meja,kursi

Pendempulan

Pengamplasan

Pengecatan warna dasar/ poxsi

Finising warna

Pemasangan assesories

packing

Stok Barang Jadi

commit to user

2. Identifikasi kegiatan dalam proses produksi.

Dalam proses produksi mebel terdapat kegiatan – kegiatan yang saling berkaitan. Sehingga diperlukan pengetahuan tentang kegiatan – kegiatan agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan identifikasi kegiatan. Urutan proses produksi mebel yaitu :

Gambar 3. 3 Proses produksi mebel

Sambung papan

Pemahatan

QC Perakitan

Amplas

Pendempulan n

Pelapisan dasar

Finishing warna

Pemasangan acceessories

Packing

perakitan

commit to user

Jenis – jenis kegiatan yang harus dilaksanakan pada proses produksi mebel CV. Mugiharjo yaitu :

a. Sambung papan Sambung papan merupakan proses penyambungan beberapa papan untuk sebulumnya masuk dalam proses perakitan.

b. Pemahatan Proses pemahatan merupakan proses pemberian desain bentuk pada permuakaan produk agar terlihat lebih menarik.

c. Perakitan Perakitan merupakan kegiatan penyambungan komponen – komponen kayu yang telah dibentuk sehingga menjadi suatu produk (meja, kursi,dll). Pada proses perakitan menggunakan bahan pendamping yang berupa paku dan lem.

d. QC perakitan Setelah komponen – komponen kayu mengalami proses perakitan tahan selanjutnya yaitu QC perakitan. Apabila produk sesuai dengan standar maka akan masuk ke proses selanjutnya. Sedangkan produk yang tidak sesuai standar akan dikembalikan pada bagian produksi.

e. Amplas Proses selanjutnya yang dilakukan yaitu proses amplas dasar. Proses amplas dilakukan untuk menghaluskan permukaan kayu dengan menggunakan amplas.

commit to user

f. Pendempulan Pendempulan dilakukan setelah selesai dilakukan proses pengamplasan. Pendempulan dilakukan untuk menutup permukaan kayu yang berlubang/cacat.

g. Lapisan dasar (Spray shanding seller ) Pemberian lapisan dasar merupakan proses yang dilakukan sebelum pemberian warna sesuai dengan pesanan konsumen. Pemberian lapisan dasar dilakukan agar produk terlihat mengkilap. Lapisan dasar yang digunakan yaitu melamic / NC

h. Finishing warna Proses selanjutnya yaitu pemberian warna sesuai dengan pesanan. Rata – rata pembeli memiliki pilihan warna yang berbeda – beda.

i. Pemasangan accessories Pemasangan accessories yaitu proses pemasangan bahan tambahan pada prosuk – produk tertentu. Biasanya yaitu kaca, engsel, sekrup dan accessories lainnya.

j. Packing Pada tahap ini produk yang telah jadi selanjutnya akan di lakukan proses pengemasan ( packing ). Pada proses ini bertujuan agar produk tidak mengalami kerusakan / cacat akibat gesekan dengan produk lain.

Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi semua proses yang dilakukan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

commit to user

Tabel 3. 1

Urutan Kegiatan Dan Waktu Yang Dibutuhkan Dalam Proses Produksi Mebel Pada CV.Mugiharjo

Pekerjaan yang mendahului

Waktu (mnt)

1 Sambung papan

4 QC perakitan

7 Pemberian lapisan dasar

G F 5.9

8 Finishing warna

H G 5.8

9 Pemasangan accessories

Sumber : data primer yang diolah

commit to user

Berdasarkan data proses produksi diatas data disusun jaringan kerja proses produksi yang digunakan pada CV.Mugiharjo

Gambar 3. 4

Jaringan Kerja Proses Produksi

3. Penerapan Line Balancing untuk mengetahui Efisiensi layout proses produksi.

Untuk mengetahui besar efisiensi layout proses produksi pada CV. Mugiharjo yaitu dengan menggunakan metode keseimbangan lini (Line Balancing). Untuk mengetahui keseimbangan lini menurut Heizer dan Render (2009 : 561- 564) dilakukan dengan langkah :

a. Menentukan Waktu Siklus (cycle time) Cycle time merupakan waktu siklus maksimal di mana produk dapat tersedia pada setiap stasiun kerja tingkat prosuksi tercapai. Waktu siklus diperoleh dari waktu produksi yang tersedia

commit to user

perhari yaitu selama 9 jam = 540 menit dibagi dengan units yang dihasilkan perhari yaitu 50 unit. Maka dapat diketahui :

Waktu siklus =

哀痸

dl ( 哀 rl (

= 10,8 menit/ unit

Jadi dalam setiap produksi sebanyak 50 unit perhari menggunakan waktu siklus 10,8 menit / unit.

b. Menghitung stasiun kerja minimal. Setelah waktu siklus (cycle time) diketahui maka langkah selanjutnya adalah menghitung stasiun kerja terkecil (work station) Stasiun kerja adalah jumlah waktu pengerjaan tugas total. Untuk mengetahui jumlah stasiun kerja minimal dapat diperoleh dari hasil bagi antara jumlah waktu untuk membuat suatu produk yaitu 40.3 menit dibagi dengan waktu siklus 10, 8 menit / unit.

Jumlah stasiun kerja minimal =

痸. .

= 3,73 (dibulatkan 4 stasiun)

Jadi jumlah stasiun kerja yang diperoleh adalah sebesar 4 stasiun kerja (work station).

Berikut merupakan gambar stasiun kerja yang dibuat berdasarkan waktu siklus (cycle time) sebesar 10.8 menit/unit dan stasiun kerja (Work station) sebanyak 4 stasiun kerja :

commit to user

Gambar 3.5

Diagram pengelompokan stasiun kerja

Perhitungan efisiensi dan waktu menganggur apabila menggunakan waktu elemen pekerjaan terlama dan siklus waktu maksimum, dapat dilihat pada tabel 3. 2 berikut :

Tabel 3.2 keseimbangan lini dengan 4 stasiun kerja

Siklus waktu : 10.6 menit Total

waktu

Efisiensi

Stasiun kerja

Waktu pekerjaan

9.1 10 10.4 10.6

Siklus waktu

10.6 10.6 10.6 10.6 42.4 2.3

42.4

100% =5.42%

Penundaan

1.5 0.6 0.2 0 2.3

commit to user

Siklus waktu : 10.8 menit Total

waktu

Efisiensi

Stasiun kerja

Waktu pekerjaan

9.1 10 10.4 10.6

Siklus waktu

c. Besar Efisiensi dalam keseimbangan Lini

Besar efisiensi keseimbangan lini dapat dihitung dengan membagi waktu tugas total dengan jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan dikalikan dengan siklus waktu. Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui besar efisiensi menggunakan waktu pekerjaan terlama yaitu 10.6 menit dengan total waktu pekerjaan 40.1 menit dan jumlah stasiun kerja 4 yaitu :

Efisiensi =

痸.

x 100%

= 94. 57 %

Dengan penundaan sebesar 5.42%

commit to user

Sedangkan menggunakan waktu siklus maksimum 10.8 menit dengan total waktu pekerjaan 40.1 menit dan jumlah stasiun kerja 4 yaitu :

Efisiensi =

痸.

x 100%

= 92. 82 %

Dengan penundaan sebesar 7. 17%

Jadi efisiensi dapat tercapai pada saat perusahaan menggunakan

4 stasiun kerja dengan tingkat efisiensi yang dihasilkan 94,57 %.

commit to user

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data diatas maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Layout fasilitas produksi yang digunakan oleh CV. Mugiharjo demi kelancaran proses produksi adalah layout garis/ produk, hal tersebut dapat diketahui dari proses produksi pada CV. Mugiharjo yang berurutan dan terus menerus. CV. MUGIHARJO sebaiknya tetap mempertahankan layout fasilitas produksi yang telah diterapkan dan tidak perlu melakukan relayout karena sudah efisien dan efektif.

2. Urutan proses produksi pada CV. Mugiharjo : Sambung Papan (A), Pemahatan (B), Perakitan (C), QC Perakitan (D), Amplas (E),

Pendempulan(F), Pelapisan Dasar (G), Finishing (H), Pemasangan Accessories (I), Packing (J).

3. Tingkat efisiensi layout yang sudah dilaksanakan pada CV. Mugiharjo dengan waktu siklus (cycle time) sebesar 10,6 menit berdasarkan waktu pekerjaan terlama , jumlah stasiun kerja 4 dan total waktu produksi yang dibutuhkan per unit yaitu 40.1 menit yaitu

94. 57 % dengan penundaan sebesar 5.42% sedangkan apabila menggunakan waktu siklus maksimal yaitu sebesar 10,8 menit efisiensi yang dapat dicapai 92. 82% dengan penundaan sebesar

7.17 %.

commit to user

B. SARAN

Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis mencoba memberikan saran yang terkait dengan hasil perhitungan yang diperoleh. Saran – saran terseebut antara lain :

1. Untuk mendapatkan efisiensi layout yang tinggi sebaiknya

perusahaan menggunakan siklus kerja 10,6 menit per unit.

2. Karena layout yang digunakan pada CV. Mugiharjo merupakan layout garis maka perusahaan perlu melakukan pengawasan kinerja pada setiap stasiun kerja agar proses produksi dapat berjalan lancar dan perusahaan perlu melakukan perawatan mesin secara berkala agar tidak terjadi kerusakan pada saat kegiatan produksi berlangsung karena kegiatan yang dilakukan berurutan dan terus menerus.

commit to user