Skor Integritas Lembaga Publik
Skor Integritas Lembaga Publik
Skor Integritas Rata-rata: 5,53: - Skor Pengalaman Integritas Rata-rata: 5,34 - Skor Potensi Integritas Rata-rata: 6,00
Pengalaman Integrita : Merefleksikan persepsi dan pengalaman responden terhadap tingkat korupsi yang dialaminya (berdasarkan pengalaman personal responden)
Potensi Integritas: Merefleksikan faktor-faktor yang berpontensi penyebab terjadinya korupsi dipersepsikan oleh responden (mengindikasikan keberadaan faktor2 yang memungkinkan berkorelasi dengan terjadi korupsi di masa mendatang)
Semakin tinggi skor integritas, semakin kecil kemungkinan pengguna layanan publik mengalami korupsi, mempersepsikan terjadinya korupsi dan faktor-faktor dalam sistem administrasinya yang berpotensi korupsi (Skor 1 -10)
INTEGRITAS TOTAL = (Pengalaman + Potensi) IntegritasPengalaman
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Departemen Dalam Negeri PT. Pertani Departemen Perdagangan PT. Taspen Koperasi dan UKM
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Departemen Pendidikan Nasional PT. ASKES PT. JASA RAHARJA
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Departemen Sosial Departemen Perindustrian PT. TELKOM Departemen Keuangan PERTAMINA BRI RSCM PT.Jamsostek Departemen Kelautan dan Perikanan
Departemen/ Lembaga Mahkamah Agung
Departemen Kesehatan PT. PLN Departemen Agama
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kepolisian Negara RI PT. Pelindo
enelitian
Departemen Perhubungan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Departemen Hukum dan HAM
Pengalaman Integritas = 5.34
Metodologi P
Potensi Integritas = 6.0 Integritas Total = 5.53
68 Survei Integritas Sektor Publik Indonesia 2007
11 Lembaga dengan Skor Integritas Terendah
Lembaga/ Instansi Skor Integritas Departemen Kelautan dan Perikanan
Mahkamah Agung
Departemen Kesehatan
PT. Perusahaan Listrik Negara
Departemen Agama
Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kepolisian Republik Indonesia
PT. Pelabuhan Indonesia
Departemen Perhubungan
Badan Pertahanan Nasional
Departemen Hukum dan HAM
11 Unit Layanan dengan Skor Integritas Terendah
Unit Layanan
Skor Integritas Lembaga/Instansi
PT. Pelabuhan Indonesia Retribusi STNK dan BPKB/SIM/STNK/BPKB
Gudang/ Lapangan Penumpukan
Kepolisian Republik Indonesia Izin Penyambungan dan Pemasangan Listrik
PT. Perusahaan Listrik Negara Lembaga Pemasyarakatan
Departemen Hukum dan HAM Pengukuran dan Pemetaan Kadastral/
Badan Pertahanan Nasional Pendaftaran Peratama Kali Izin Usaha Angkutan Darat/Laut
Departemen Perhubungan (Pelayaran)/Udara (Penerbangan) Keimigrasian Paspor
Departemen Hukum dan HAM Kenotariatan
Departemen Hukum dan HAM Sertifikasi Tanah/ Penggabungan Sertifikat
Badan Pertahanan Nasional Izin Pengujian Kelayakan Kendaraan
Departemen Perhubungan Angkutan Umum Darat (KIR)
enelitian
Pelayanan TKI di Terminal 3
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Metodologi P
Survei Integritas Sektor Publik Indonesia 2007
Skor Indikator dibawah Rata-Rata 5.53
Pengalaman Korupsi
5.34 Tinggi pengalaman korupsi dalam setiap tahap suatu layanan
Cara pandang
4.78 Masyarakat PERMISIF
korupsi
SOP ada tetapi tidak diinformasikan dengan baik
Sistem Administrasi
(layanan tidak transparan al. Waktu, biaya, persyaratan dll)
Upaya
4.07 Mekanisme pengaduan masyarakat tidak tersedia dan Pencegahan Korupsi
kampanye anti KKN rendah
Apakah pemberian imbalan atau lainnya pada suatu instansi merupakan hal yang wajar dalam proses pengurusan layanan?
Tidak
Dept.Kelautan dan Perikanan
Ya
PT. PELINDO
Departemen Sosial
Departemen Perhubungan
Apakah pemberian imbalan atau lainnya pada suatu instansi merupakan hal yang wajar dalam proses pengurusan layanan?
Tidak
Bongkar muat,cold storage,dll
(Dept.Kelau-tan &Perikanan)
Ya
Izin usaha angkutan darat/pelayaran/
penerbangan (Dept.Perhubungan)
Jasa Kepelabuhanan (PT. Pelindo)
Pemberdayaan Masyarakat/Kube (Dep-t.Sosial)
Izin pengembangan usaha perikanan/ Pelayanan us-aha penangkapan/ Kapal
Jasa gudang/Usaha penumpukan (PT.Pelindo)
Pemasangan baru telpon (TELKOM)
Distribusi dan Jaringan pelayanan domestik/
Distribusi dan Pemasaran BBM (Pertamina)
Peminjaman modal (BRI)
enelitian
Metodologi P
70 Survei Integritas Sektor Publik Indonesia 2007
Cara Pandang Masyarakat terhadap Korupsi di Pelayanan Publik
45 persen pengguna layanan publik memandang pemberian imbalan atau lainnya pada suatu instansi merupakan hal yang wajar (Masyarakat PERMISIF) 100% dari 88% responden yang memberikan imbalan dalam layanan cold storage DKP menganggap pemberian Imbalan hal yang wajar. Tingginya toleransi masyarakat dalam memandang korupsi di pelayanan publik berbeda terhadap setiap unit layanan. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa unit layanan tertentu memang sudah sangat terbiasa dan wajar menerima imbalan dari pengguna layanan publik.