Mengerjakan Proses Laminasi Kayu
3. Mengerjakan Proses Laminasi Kayu
3.1. Peralatan Laminasi
Peralatan untuk mengelem atau laminasi bisa dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu peralatan laminasi yang menggunakan alat tangan dan peralatan laminasi yang menggunakan mesin tekan (press).
Mesin tekan (press) ini sangat efektif untuk melakukan pekerjaan laminasi berupa lembaran lebar sampai dengan selebar ukuran tripleks.
Penekanan yang dihasilkan oleh mesin ini merata ke seluruh bidang permukaan benda kerja, sehingga dengan bahan lem yang cocok dan berkualitas maka hasil laminasinya
Gb. 4.1. Peralatan Laminasi dan sangat baik.
Mesin Tekan (Press)
Peralatan pengeleman atau laminasi yang menggunakan alat tangan antara lain adalah peralatan penjepit, tempat atau botol lem, alat untuk mengoleskan lem yaitu spatula, klos/batang kayu sebagai pelindung benda kerja.
Peralatan penjepit atau klem untuk laminasi ada berbagai macam, antara lain adalah klem F, klem batang, klem rangka, klem sisi, dan klem sudut.
Gambar di samping menunjukkan pengeleman lis pada lembaran benda kerja menggunakan peralatan penjepit berupa klem sisi.
Klem sisi ini sangat efektif untuk menjepit pengeleman lis pada sisi lembaran, karena
mempunyai penekanan pada dua arah, yaitu arah mendatar maupun arah tegak.
Gb. 4.2. Penggunaan Klem Sisi
3.2. Persiapan Proses Laminasi
Persiapan pekerjaan laminasi atau pengeleman kayu memerlukan beberapa persiapan yang harus dilakukan supaya hasil yang didapatkan bisa baik dan sesuai dengan yang diinginkan.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk proses laminasi antara lain adalah:
(a) Merencanakan waktu untuk proses laminasi. (b) Memilih jenis bahan perekat yang sesuai dengan fungsinya. (c) Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. (d) Menyiapkan dan memeriksa peralatan yang akan digunakan. (e) Mengatur tempat kerja untuk proses laminasi.
3.3. Langkah Kerja Laminasi
Setelah pekerjaan persiapan proses laminasi telah dikerjakan dengan baik, maka selanjutnya merencanakan langkah kerja laminasi supaya seluruh proses laminasi bisa berjalan sesuai dengan tata-cara dan ketentuan yang disyaratkan.
Sebelum memulai langkah kerja laminasi, sebaiknya dipersiapkan lebih dulu beberapa yang akan digunakan pada saat proses laminasi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan apabila melakukan pekerjaan laminasi dengan peralatan tangan, antara lain lem, klem/penjepit, klos Gb. 4.3. Penggunaan Klem Sisi kayu penahan, lap basah, dan tentu tempat kerja.
Secara garis besar alur atau langkah kerja pengeleman kayu atau laminasi adalah sebagai berikut:
3.3.1. Persiapan Komponen Kayu
Untuk menghasilkan pengeleman yang baik, salah satunya adalah kadar air kayu yang akan dilem sebaiknya memenuhi persyaratan yang ditentukan. Sebaiknya prosentase kadar air kayu yang akan dilem berkisar antara 7 – 12 %.
Selain itu, apabila ada perbedaan ketebalan kayu yang akan dilem, maka perbedaan tersebut maksimal 1 mm. Alangkah baiknya kalau seluruh permukaan kayu sudah diketam.
3.3.2. Persiapan Lem
Setelah menentukan jenis lem yang akan digunakan, maka selanjutnya adalah menyiapkan lem tersebut sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Selanjutnya melakukan pengadukan atau pencampuran lem dengan bahan tambahan apabila diperlukan.
Apabila menggunakan lem yang menggunakan bahan pencampur, maka waktu tunggu lem tersebut jangan terlalu lama karena akan mempengaruhi kualitas lem.
3.3.3. Pensortiran Kayu
Pensortiran kayu merupakan langkah lanjut dari persiapan komponen kayu. Hal ini perlu dilakukan supaya kayu yang dilem memenuhi pilihan kayu yang diinginkan. Pilihlan kayu yang akan dilaminasi, sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Selain itu harus diperhatikan kesamaan warna dan pola serat kayu yang akan dilem sehingga tampak serasi dan indah.
3.3.4. Pengolesan Lem
Pengolesan lem dilakukan pada bidang permukaan kayu yang akan dilem sesuai dengan ketentuan. Satu set kayu yang akan dilaminasi, selanjutnya diolesi lem secara merata kedua permukaannya, dengan menggunakan spreader/rol. Pemakaian lem + 280 gr/cm².
3.3.5. Penyusunan Komponen Kayu
Apabila komponen kayu yang sudah diolesi lem tersebut berupa lembaran lebar seperti multipleks, maka selanjutnya disusun atau diletakkan pada mesin tekan (press), penyusunannya harus mengikuti tanda yang telah diberikan sebelumnya.
Apabila komponen kayu yang
Sumber: Holztechnik – Fachkunde,
akan dilem berbentuk rangka
Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, 2005.
batang, maka bisa diklem dengan klem F atau klem batang atau
Gb. 4.4. Penyusunan Komponen
klem rangka. Alat tersebut bisa
pada Klem Rak
dipilih salah satu tergantung
kebutuhan.
3.3.6. Penekanan
Penekanan dan waktu yang dibutuhkan untuk menekan hendaknya disesuaikan dengan kondisi yang diperlukan.
Amati permukaan garis lem, karena sebagian lem akan meleleh ke luar, oleh karena itu disiapkan kain lap untuk segera dibersihkan sehingga pertemuan kedua bidang kayu yang dilem tersebut menjadi bersih dari sisa lem yang tidak diperlukan.
Posisi penekanan benda kerja yang tepat dan menggunakan peralatan yang sesuai serta waktu yang digunakan selama proses penekanan memenuhi kebutuhan, maka menjamin hasil pengeleman yang baik.
Hal ini harus diperhatikan dalam proses pengerjaan laminasi kayu.
Sumber: Holztechnik – Fachkunde, Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, 2005. Gb.4.5. Penggunaan Klem untuk Pene kanan