Penyajian Masalah Penugasan dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel Penyelesaian Masalah Penugasan Secara Klasik

X 1 X 2 X 3 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Gambar 2. 16 Graf Bipartisi Tanpa Komplit Matching dari V 1 ke V 2 Berarti diperlukan suatu kondisi lain untuk keberadaan komplit matching.

2.4 Penyajian Masalah Penugasan dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

Masalah penugasan dapat dimodelkan ke dalam graf bipartisi lengkap berlabel, di mana partisi V 1 dan V 2 masing-masing mengandung n simpul, mewakili n pekerja dan n tugas. Bobotlabel dalam graf bipartisi lengkap mewakili elemen-elemen matriks penugasan, tujuan masalah penugasan dapat dinyatakan sebagai Matching bobot maksimum dalam graf bipartisi lengkap berlabel. Matching itu sendiri menandakan kendala dalam masalah penugasan, yaitu penugasan satu ke satu. Matched edge dan unmatched edge berturut-turut mewakili nilai variabel keputusan ya dan tidak. Contoh : Suatu toko memiliki empat pekerja dengan kemampuan berbeda, yang akan ditugaskan pada empat tugas berbeda. Kemampuan setiap pekerja dalam mengerjakan suatu tugas tertentu, disajikan dalam matriks penugasan dan sebagai masalah mencari Matching bobot maksimum dalam graf bipartisi lengkap berlabel pada gambar 2.17. Universitas Sumatera Utara A B C D 2 3 4 Gambar 2.17 Graf Lengkap Berlabel dari Masalah Penugasan Tabel 2.2 bobot A B C D 1 5 4 7 9 2 3 4 8 3 3 7 6 10 8 4 8 9 2 6 1 Universitas Sumatera Utara BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Penyelesaian Masalah Penugasan Secara Klasik

Secara klasik, masalah penugasan diselesaikan dengan cara mencoba semua kemungkinan penugasan yang ada. Setelah menghitung besarnya total keuntungan yang dihasilkan oleh setiap kemungkinan penugasan, dapat dipilh penugasan yang memiliki total kemungkinan maksimum. Semua kemungkinan penugasan n pekerja pada n tugas dapat dicari dengan bantuan matriks permutasi berderajat n, yaitu “suatu matriks P nxn yang kolom- kolomnya dan baris-barisnya merupakan suatu penyusunan kembali atau permutasi dari kolom-kolom dan baris-baris matriks identitas berordo n”. Berikut akan diberikan contoh dari matriks permutasi berderajat n. Contoh 3.1 : Matriks permutasi berderajat 3 I= Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Matriks Permutasi No Penyusunan Baris-Baris Matriks Identitas Matriks Permutasi Berderajat 3 1 Baris-1, baris 2, baris 3 P= 2 Baris-1, baris 3, baris 2 P= 3 Baris-2, baris 1, baris 3 P= 4 Baris-2, baris 3, baris 1 P= 5 Baris-3, baris 1, baris 2 P= 6 Baris-3, baris 2, baris 1 P= Permutasi n bilangan n. demikian pula terdapat n matriks permutasi berderajat n. Dari n matriks permutasi diperoleh n kemungkinan penugasan. Dari setiap matriks permutasi tersebut akan dibentuk setiap kemungkinan penugasan yaitu dengan melihat baris dan kolom dari semua elemen matriks permutasi bernilai 1. Jika elemen baris ke-i dan kolom ke-j bernilai 1, maka pekerja ke-i ditugaskan pada tugas ke-j dengan keuntungan sebesar elemen matriks penugasan baris ke-i kolom ke-j i=j= 1,2, … , n. Contoh 3.2 : Matriks penugasan C= Dengan bantuan matriks permutasi berderajat 3, akan dicari 6 kemungkinan penugasan tabel 3.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Matriks Permutasi berderajat 3 untuk mencari enam kemungkinan penugasan No Matriks Permutasi Penugasan Total Keuntungan 1 P= Pekerja ke-1 pada tugas ke- 1 Pekerja ke-2 pada tugas ke- 2 Pekerja ke-3 pada tugas ke- 3 c 11 +c 22 +c 33 2 P= Pekerja ke-1 pada tugas ke- 1 Pekerja ke-2 pada tugas ke- 3 Pekerja ke-3 pada tugas ke- 2 c 11 +c 23 +c 32 3 P= Pekerja ke-1 pada tugas ke- 2 Pekerja ke-2 pada tugas ke- 1 Pekerja ke-3 pada tugas ke- 3 c 11 +c 22 +c 32 4 P= Pekerja ke-1 pada tugas ke- 2 Pekerja ke-2 pada tugas ke- 3 Pekerja ke-3 pada tugas ke- 1 c 12 +c 21 +c 33 Universitas Sumatera Utara 5 P= Pekerja ke-1 pada tugas ke- 3 Pekerja ke-2 pada tugas ke- 1 Pekerja ke-3 pada tugas ke- 2 c 13 +c 21 +c 32 6 P= Pekerja ke-1 pada tugas ke- 3 Pekerja ke-2 pada tugas ke- 2 Pekerja ke-3 pada tugas ke- 1 c 13 +c 22 +c 31 Berikut ini diberikan contoh penyelesaian masalah penugasan dengan cara klasik : Contoh 3.3 Diketahui suatu matriks penugasan C : t-1 t-2 t-3 t-4 Pekerja A Pekerja B Pekerja C Pekerja D Penyelesaian : Dengan bantuan matriks permutasi berderajat 4 diperoleh 24 kemungkinan penugasan. Tabel 3.3 akan memperlihatkan semua kemungkinan penugasan tersebut berikut total keuntungan dari setiap kemungkinan penugasan. Pada tabel 3.3 dapat dilihat bahwa kemungkinan penugasan ke-18 merupakan penugasan yang maksimum, yaitu pekerja A pada tugas-3, pekerja B pada tugas-4, pekerja C pada tugas-2 dan pekerja D pada tugas-1 dengan total keuntungan 33. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Kemungkinan Penugasan No Penugasan Total Keuntungan 1 A-1, B-2, C-3, D-4 c 11 + c 22 + c 33 + C 44 = 5+4+10+6 = 25 2 A-1, B-2, C-4, D-3 c 11 + c 22 + c 34 + C 43 = 5+4+2+8 = 19 3 A-1, B-2, C-4, D-4 c 11 + c 23 + c 32 + C 44 = 5+6+8+6 = 25 4 A-1, B-3, C-4, D-2 c 11 + c 23 + c 34 + C 42 = 5+6+2+3 = 16 5 A-1, B-4, C-2, D-3 c 11 + c 24 + c 32 + C 43 = 5+9+8+8 = 30 6 A-1, B-4, C-3, D-2 c 11 + c 24 + c 33 + C 42 = 5+9+10+3 = 27 7 A-2, B-1, C-3, D-4 c 12 + c 21 + c 33 + C 44 = 3+4+10+6 = 23 8 A-2, B-1, C-4, D-3 c 12 + c 21 + c 34 + C 43 = 3+4+2+8 = 17 9 A-2, B-3, C-1, D-4 c 12 + c 23 + c 31 + C 44 = 3+6+7+6 = 22 10 A-2, B-3, C-4, D-1 c 12 + c 23 + c 34 + C 41 = 3+6+2+9 = 20 11 A-2, B-4, C-1, D-3 c 12 + c 24 + c 31 + C 43 = 3+9+7+8 = 27 12 A-2, B-4, C-3, D-1 c 12 + c 24 + c 33 + C 41 = 3+9+10+9 = 31 13 A-3, B-1, C-2, D-4 c 13 + c 21 + c 32 + C 44 = 7+4+8+6 = 25 14 A-3, B-1, C-4, D-2 c 13 + c 21 + c 34 + C 42 = 7+4+2+3 = 16 15 A-3, B-2, C-1, D-4 c 13 + c 22 + c 31 + C 44 = 7+4+7+6 = 24 16 A-3, B-2, C-4, D-1 c 13 + c 22 + c 34 + C 41 = 7+4+2+9 = 22 17 A-3, B-4, C-1, D-2 c 13 + c 24 + c 31 + C 42 = 7+9+3+3 = 26 18 A-3, B-4, C-2, D-1 c 13 + c 24 + c 32 + C 41 = 7+9+8+9 = 33 19 A-4, B-1, C-2, D-3 c 14 + c 21 + c 32 + C 43 = 8+4+8+8 = 28 20 A-4, B-1, C-3, D-2 c 14 + c 21 + c 33 + C 42 = 8+4+10+3 = 25 21 A-4, B-2, C-1, D-3 c 14 + c 22 + c 31 + C 43 = 8+4+7+8 = 27 22 A-4, B-2, C-3, D-1 c 14 + c 22 + c 33 + C 41 = 8+4+10+9 = 31 23 A-4, B-3, C-1, D-2 c 14 + c 23 + c 31 + C 42 = 8+6+7+3 = 24 24 A-4, B-3, C-2, D-1 c 11 + c 22 + c 33 + C 44 = 8+6+8+9 = 31 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa untuk mencari semua kemungkinan penugasan dari matriks penugasan berordo 4, dibutuhkan pengulangan sebanyak 4=24 kali.

3.2 Algoritma Untuk Mencari Matching Bobot Maksimum