Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian Tinjauan Pustaka Pengenalan Terhadap Masalah Penugasan

yaitu dengan memanfaatkan teori graf. Teori graf merupakan alat bantu dalam berbagai bidang ilmu. Sehubungan dengan masalah penugasan, dalam teori graf dikenal adanya masalah matching bobot maksimum dalam graf bipartisi lengkap berlabel. Jadi, masalah penugasan dapat dimodelkan ke dalam graf bipartisi lengkap berlabel dan kemudian diselesaikan dengan menerapkan algoritma untuk mencari matching bobot maksimum dalam graf bipartisi lengkap berlabel.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana menyelesaikan masalah penugasan dengan menerapkan algoritma matching bobot maksimum dalam graf bipartisi lengkap berlabel.

1.3 Batasan Masalah

Masalah penugasan yang dibahas dalam tugas akhir ini dibatasi pada masalah maksimisasi. Penulis membatasi masalah penugasan dengan algoritma matching bobot maksimum dengan waktu tempuh sebagai contoh kasus dalam penelitian ini.

1.4 Tujuan Penelitian

Penulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa algoritma matching bobot maksimum dalam graf bipartisi lengkap berlabel dapat menyelesaikan masalah penugasan.

1.5 Manfaat Penelitian

Dapat merepresentasikan masalah graf bipartisi lengkap ke dalam model penugasan assignment problem dan sebagai penerapan ilmu yang dimiliki penulis. Universitas Sumatera Utara

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam rangka pembuatan dan penyusunan tugas akhir ini adalah penelitian literatur, guna memperoleh berbagai bahan referensi.

1.7 Tinjauan Pustaka

a. Pengenalan Terhadap Masalah Penugasan

Defenisi 1: Masalah penugasan assignment problem merupakan masalah tentang menugaskan n elemen ke dalam n kategori dengan suatu cara yang optimal, sedemikian hingga tiap elemen yang ditugaskan pada satu dan hanya satu kategori dan tiap kategori memperoleh satu dan hanya satu elemen. Penugasan elemen pada kategori yang dimaksud dalam defenisi 1 dapat berupa penugasan pelamar atau jabatan, awak kapal pada kapal, perenang pada gaya renang, dan sebagainya. Selanjutnya, kita sebut elemen dengan pekerja dan kategori dengan tugas. Pada masalah penugasan, diasumsikan bahwa jumlah pekerja sama dengan jumlah tugas. Apabila terdapat suatu masalah penugasan yang tidak memenuhi asumsi ini, maka ditambahkan sejumlah pekerja khayal atau tugas khayal sedemikian hingga jumlah pekerja dan jumlah petugas sama. Masalah penugasan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. masalah maksimasi, yaitu masalah penugasan yang mencari total keuntungan maksimum. 2. masalah minimisasi, yaitu masalah penugasan yang mencari total kerugian minimum. Data yang diperlukan oleh masalah penugasan dapat disajikan ke dalam matriks berordo n x n, yang disebut matriks penugasan. Setiap elemen c ij menyatakan besar keuntungankerugian yang diperoleh pekerja ke-i ditugaskan ke tugas ke-j. Universitas Sumatera Utara tugas ke-n Gambar 1.1 Matriks Penugasan Matriks Penugasan Penambahan pekerjatugas khayal pada matriks penugasan dapat dilakukan dengan cara menambahkan baris yang semua elemennya nol, untuk penambahan pekerja khayal, atau menambahkan kolom yang semua elemennya nol, untuk penambahan tugas khayal. Contoh : a. Matriks penugasan dengan tambahan satu pekerja khayal menjadi b. Matriks penugasan dengan tambahan dua tugas khayal menjadi Berdasarkan defenisi 1 dapat dilihat bahwa : 1. Tujuan yang akan dicapai dalam masalah penugasan adalah membentuk penugasan yang akan memberikan total keuntungan maksimum. 2. Batasan dalam masalah penugasan berupa terbatasnya sumber daya, yakni satu pekerja hanya ditempatkan pada tepat satu tugas, demikian pula setiap tugas hanya dapat memperoleh tepat satu pekerja. 3. Memutuskan apakah pekerja ke-i atau tidak. Jadi masalah penugasan yang memiliki n pekerja dan n tugas, memiliki pula n variabel keputusan, yang masing-masing hanya dapat bernilai ya atau tidak. Universitas Sumatera Utara

b. Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel