xv
3.3 Pakaian Adat Dalam Upacara Keagamaan
Agama yang dianut orang Bukit Hulu Banyu adalah pemimpin upacara dalam kepercayaan lama. Agama ini sebenarnya bukan agama dalam pengertian
mempunyai Nabi dan Kitab Suci. Demikian pula dalam tata upacara ritual yang tercermin dalam aruh bawanang, lebih tepat disebut upacara adat leluhur sebagai
warisan nenek moyang. Setidaknya hal demikian ditinjau dari pakaian yang dikenakan
menunjukkan satu jenis yaitu upacara keagamaan adalah juga upacara adat. Pelaksanaan ketentuan-ketentuan agama kepercayaan lama. Kegiatan kehidupan
sehari-hari, antara orang Bukit yang telah masuk Islam tetapi tidak melaksanakan ajaran agama yang baru dipeluknya itu dengan orang Bukit yang masih memeluk
agama kepercayaan tidak ada hal perbedaan kecuali dalam hal makanan. Adat yang bersumber dari kebiasaan yang turun-temurun tetap
dilakukan bersama. Upacara adat leluhur dilaksanakan dalam waktu yang tidak seragam. Ada
yang tiga malam, ada pula yang tujuh hari tujuh malam, walaupun alur komunikasi sulit, tetapi kesepakatan pergantian disatu balai dari dengan balai
yang lain tetap dirundingkan. Biasanya baju yang dikenakan berupa baju kemeja atau baju tangan panjang yang bentuknya antara kameja dan kebaya panjang
tangan. Panjang tangan baju sampai mencapai buku tangan dan bentuknya agak lebar. Kantong bawah lebih besar dari pada kantong atas. Bagian atas kantong
memakai les dari bahan yang tidak sewarna. Bentuknya menyerupai segitiga.
Universitas Sumatera Utara
xvi Biasanya baju dan celana terbuat dari kain tapung, kain kipar atau kain drill. Kain
tapung yang digunakan adalah kain tapung glondongan bukan kain tapung bekas. Selain memakai baju, celana, pakaian upacara bagi balian dilengkapi
dengan sehelai kain segi empat yang ukurannya lebih besar dari saputangan. Warna dasarnya putih, sedangkan seluruh tepinya berhiaskan bermacam-macam
motif bunga-bungaan. Mereka menyebutnya kain bawatan, kain demikian tidak lain dari saputangan bagian batik yang bagian tengahnya masih tersisa warna
putih bahan dasar. Kain segiempat tersebut mula-mula dilipat dua membentuk segitiga sama kaki, kemudian diikat di kepala sejajar dengan setengah bagian
dahi, kemudian diikat ujung-ujungnya. Agar kelihatan lebih rapi dan bisa terus digunakan oleh mereka.
3.4 Pengguna Pakaian Adat 3.4.1 Pakaian Bayi Dan Anak-anak