2.1.3. Tatalaksana hipertensi
Tujuan penatalaksanaan hipertensi pada remaja adalah untuk menurunkan tekanan darah di bawah persentil ke-95 dan mencegah terjadinya komplikasi
hipertensi. Penatalaksanaan ini termasuk non farmakologik dan farmakologik.
33,34
Penatalaksanaan secara non farmakologik adalah mengubah gaya hidup termasuk diantaranya mencegah dan mengatasi obesitas, peningkatan aktifitas
fisik dan olah raga secara teratur, mengurangi stres, modifikasi diet makanan termasuk mengurangi intake sodium atau garam, dan menghentikan kebiasaan
merokok.
4,11,25,35
Tatalaksana non farmakologik ini tidak hanya dilakukan pada penderita hipertensi, tetapi juga pada anak-remaja dengan tekanan darah
normal-tinggi TD persentil 90-95, anak-remaja dengan riwayat keluarga hipertensi.
4,12
Pada remaja dengan obesitas terdapat penurunan tekanan darah yang signifikan setelah menjalani program penurunan berat badan, terlebih lagi bila
digabung dengan peningkatan aktifitas fisik maupun olahraga secara teratur.
2,4,14
Mengurangi jumlah garam dalam makanan sehari-hari juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
4,12,35
Jumlah garam yang dianjurkan adalah 0.5- 1mEqkgBBhari atau kira-kira 2 gram NaClhari untuk remaja dengan berat
badan 20-40 kg.
11,23
Pengobatan farmakologik harus diberikan kepada remaja yang menderita hipertensi berat, atau yang tidak respon dengan pengobatan non farmakologik.
Tidak ada data yang menunjukkan kapan obat sebaiknya diberikan kepada penderita hipertensi ringan atau sedang. Obat-obat
beta adrenergik bloker ,
ACE
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007 USU e-Repository © 2008
inhibitor , dan
calcium channel antagonist telah dianjurkan sebagai awal
monoterapi.
12,24,25
Jika awal monoterapi dalam 2 minggu gagal menurunkan tekanan darah, maka dapat ditambahkan diuretik. Jika responnya masih kurang memuaskan,
langkah ketiga adalah mengganti diuretika dengan suatu vasodilator. Langkah terakhir adalah menggunakan vasodilator minoxidil sebagai pengganti
vasodilator sebelumnya, dan menggantikan ACE
inhibitor atau
calcium-channel antagonist
dengan obat yang bereaksi secara sentral.
36
Step-down therapy , dilakukan bila tekanan darah sudah terkontrol. Bila
tekanan darah terkontrol dalam batas normal untuk 6 bulan sampai 1 tahun dengan kontrol tekanan darah setiap interval 6-8 minggu, ubah menjadi
monoterapi, setelah terkontrol selama kira-kira 6 minggu, monoterapi diturunkan setiap minggu dan bila memungkinkan berangsur-angsur dihentikan. Pengobatan
non farmakologik untuk pengontrolan tekanan darah serta pentingnya memonitor tekanan darah secara terus menerus perlu dijelaskan. Terapi farmakologik dapat
dibutuhkan setiap waktu.
24
2.2. Sejarah dan perkembangan terapi musik