25
Bahan baku yang dipergunakan untuk pembuatan briket arang umumnya adalah arang kayu atau serbuk kayu yang diperoleh dari limbah penggergajian atau
limbah lain industri perkayuan Hartoyo et al. 1978. Stamm
dan Harris
1953 dalam Holil 1980, mengemukakan bahwa ada 4
cara pembuatan briket arang yaitu : 1.
Pembuatan briket arang dari bagian-bagian kayu tanpa bahan perekat dengan diikuti proses karbonisasi dalam tekanan sedang
2. Pengempaan dan proses karbonisasi bagian-bagian kayu dilakukan secara
serentak 3.
Pengempaan campuran arang kayu dan bagian-bagian kayu disusul dengan proses karbonisasi
4. Pengempaan campuran arang kayu dan bahan perekat, disusul dengan
pengeringan dan kadang-kadang dilakukan karbonisasi kembali Pada garis besarnya pengolahan briket arang meliputi 4 tahap yaitu :
1. Persediaan pembuatan serbuk arang
2. Pembuatan bahan perekat
3. Pencampuran serbuk arang dengan bahan perekat
4. Pengempaan dan pengeringan
10. Standar Kualitas
Dalam rangka usaha mengembangkan pemakaian briket arang sebagai bahan bakar di Indonesia diperlukan suatu standar kualitas. Sebagai bahan perbandingan
Samsul Bahri : Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nanggroe Aceh Darussalam.
USU e-Repository © 2008.
26
digunakan briket arang buatan Inggris, Jepang dan Amerika. Standar kualitas arang dinegara tersebut berbeda-beda. Berikut ini merupakan hasil analisa sifat fisis,
mekanis dan kimia briket arang dari ke 3 negara tersebut yang disajikan pada Tabel 7.
Tabel. 7 Hasil Analisa Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang buatan Inggris, Jepang, Amerika dan Indonesia
Briket Arang Jenis Analisa
Inggris Jepang Amerika
Indonesia
Kadar Air Kadar Abu
Kadar Zat Mudah Menguap Kadar Karbon Terikat
Kerapatan gr cm
3
Keteguhan Tekan kg cm
2
Nilai Kalor Bakar kal gr 3,59
8,26 16,41
75, 33 0, 84
12,70 7289
6 – 8 3 – 6
15 – 30 60 – 80
1 – 1,2 60 – 65
6000-7000 6,2
19 – 28 8,3
60 1
62 6230
7,57 16,14
5,51 78,35
0,4407 -
6814,11 Sumber : Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 1994
Adapun sebagai bahan perbandingan dengan produk briket yang lain terhadap standar kualitas digunakan standarisasi dari produk briket batu bara yang telah ada
diproduksi hasil kerja sama antara NEDO-METI Jepang dengan Departemen Energi Sumber Daya Mineral di Palimanan Jawa Barat tahun 2001.
Karakteristik Briket Batu Bara
Berat 0,7 tonm³
Bentuk Silinder dan Kenari
Ukuran 38 x 26 x 16 mm
Kuat Tekan 60 kgcm²
Nilai Kalor 5500 kalgr
Kadar Air 9 – 10
Kadar Abu 10 – 11
Kadar Belerang 0,6
Pembakaran Suhu 400 – 700 ºC selama ± 2 jamkg
Emisi CO 1000 ppm
NOx 100 ppm SOx 250 ppm
Sumber : Departemen ESDM, 2001.
Samsul Bahri : Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nanggroe Aceh Darussalam.
USU e-Repository © 2008.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dan Uji analisis dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dimulai
tanggal 09 sampai dengan 20 April 2007.
3.2 Bahan dan Alat a. Bahan yang digunakan
Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah limbah dari proses penggergajian pada CV. WADAH JAYA, desa Blang Panyang Kota Lhokseumawe-
NAD terdiri dari serbuk gergajian, potongan kayu Meranti merah Shorea leiprosula Miq, Kruing Dipterocarpus convertus, dan Damar Laut Dipterocarpus sp.
Sementara sebagai bahan perekat digunakan perekat tepung kanji yang mudah diperoleh dipasar-pasar tradisional.
b. Alat-alat yang digunakan
1. Gergaji
2. Timbangan digital
3. Drum pembakaran
4. Cawan Porselin
5. Saringan ukuran 35 Mesh
27
Samsul Bahri : Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nanggroe Aceh Darussalam.
USU e-Repository © 2008.