Perekat Tapioka Pengertian Briket Arang dan Proses Pembuatannya

23 Reynolds 1953 dalam Holil 1980 mengatakan bahwa perbandingan antara berat kayu yang dipergunakan sebagai bahan baku dan arang kayu yang dihasilkan bervariasi antara 4 : 1 sampai 8,5 : 1. Hal ini tergantung pada beberapa faktor yaitu : cara karbonisasi, kadar air kayu, tujuan penggunaan dari arang kayu serta persentase kulit yang terdapat dalam kayu.

8. Perekat Tapioka

Perekat tapioka umum digunakan sebagai bahan perekat pada briket arang, karena banyak terdapat dipasaran dan harganya relatif murah. Perekat ini dalam penggunaannya menimbulkan asap yang relatif sedikit jika dibandingkan bahan yang lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket arang dengan tepung kanji sebagai bahan perekat akan sedikit menurunkan nilai kalornya bila dibandingkan dengan nilai kalor kayu dalam bentuk aslinya Sudrajat et al. 1994 Kelemahan perekat tapioka ini yaitu mempunyai sifat tidak tahan terhadap kelembaban, hal ini disebabkan karena tapioka mempunyai sifat dapat menyerap air dari udara Goutara dan Wijandi, 1975 dalam Rustini, 2004. Kadar perekat dalam briket tidak boleh terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan penurunan mutu briket arang yang sering menimbulkan banyak asap. Kadar perekat yang digunakan umumnya tidak lebih dari 5. Samsul Bahri : Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nanggroe Aceh Darussalam. USU e-Repository © 2008. 24 Tabel. 6 Komposisi Kimia Pati Komposisi Jumlah Air 9 – 18 Proton 0,3 – 1,0 Lemak 0,1 – 0,4 Abu 0,1 – 0,8 Serat Kasar 81 – 89 Sumber : Kirk dan Othmer 1967 dalam Rustini 2004 Menurut Hartoyo et al. 1978, menyatakan bahwa apabila ditinjau dari jenis perekat dapat dibedakan antara briket yang tidak atau kurang berasap dan yang banyak asap. Dengan demikian jenis perekat ini dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu : 1. Jenis perekat yang tidak atau kurang asap, seperti : pati, dekstrin dan kanji. 2. Jenis perekat yang banyak asap seperti : ter, pitch dan molase. Pemakaian jenis perekat seperti ter, pitch dan molase kurang cocok untuk pembuatan briket arang yang akan digunakan sebagai bahan bakar dalam rumah tangga.

9. Pengertian Briket Arang dan Proses Pembuatannya

Briket arang adalah : Arang aktif hasil dari proses karbonisasi pada suhu tertentu yang dipadatkan setelah melalui proses penumbukan menjadi serbuk arang, pencampuran bahan perekat dan pencetakan. Samsul Bahri : Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nanggroe Aceh Darussalam. USU e-Repository © 2008. 25 Bahan baku yang dipergunakan untuk pembuatan briket arang umumnya adalah arang kayu atau serbuk kayu yang diperoleh dari limbah penggergajian atau limbah lain industri perkayuan Hartoyo et al. 1978. Stamm dan Harris 1953 dalam Holil 1980, mengemukakan bahwa ada 4 cara pembuatan briket arang yaitu : 1. Pembuatan briket arang dari bagian-bagian kayu tanpa bahan perekat dengan diikuti proses karbonisasi dalam tekanan sedang 2. Pengempaan dan proses karbonisasi bagian-bagian kayu dilakukan secara serentak 3. Pengempaan campuran arang kayu dan bagian-bagian kayu disusul dengan proses karbonisasi 4. Pengempaan campuran arang kayu dan bahan perekat, disusul dengan pengeringan dan kadang-kadang dilakukan karbonisasi kembali Pada garis besarnya pengolahan briket arang meliputi 4 tahap yaitu : 1. Persediaan pembuatan serbuk arang 2. Pembuatan bahan perekat 3. Pencampuran serbuk arang dengan bahan perekat 4. Pengempaan dan pengeringan

10. Standar Kualitas