12
3. Jenis dan Komposisi Limbah Kayu pada Industri Kayu Lapis dan Industri Penggergajian
Sumadiwangsa dan Widarmana 1982 menyatakan bahwa jenis limbah kayu yang terjadi pada industri kayu lapis antara lain berupa dolok log end, sisa kupasan
log core, sisa kupasan veneer, lembaran veneer yang rusak, sisa potongan pinggir kayu lapis, serbuk gergaji saw dustdan serbuk pengamplasan.
Sementara itu Rachman dan Suparman 1978 dalam Iriawan 1993 menyatakan limbah kayu pada industri penggergajian terdiri dari : serbuk gergaji,
sebetan slabs dan potongan ujung.
Secara umum komposisi limbah kayu pada industri kayu lapis dan industri penggergajian diperlihatkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Komposisi Limbah Kayu Industri Kayu Lapis Komponen
Dalam Persen
Potongan dolok Sisa kupasan veneer
Serbuk gergaji Serbuk pengamplasan
Sisa veneer Potongan tepi kayu lapis
17,6 11,0
2,7 3,2
23,4 4,3
Jumlah 62,2
Sumber : Dinas Kehutanan NAD, 2006
Tabel 2. Komposisi Limbah Kayu Industri Penggergajian Komponen
Dalam Persen
Serbuk gergaji Sebetan
Potongan ujung 10,4
25,9 14,3
Jumlah 50,6
Sumber : Dinas Kehutanan NAD, 2006
Samsul Bahri : Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nanggroe Aceh Darussalam.
USU e-Repository © 2008.
13
Dari tabel 1 dan 2 dapat disimpulkan ternyata kayu hasil output merupakan bagian kecil saja dari yang dieksploitasi dapat dipergunakan, sedangkan sisanya
berupa limbah kayu.
4. Potensi Limbah Kayu
Di Indonesia ada 3 macam industri yang secara dominan mengkonsumsi kayu alam dalam jumlah relatif besar, yaitu: Industri kayu lapis, industri penggergajian
dan industri Pulpkertas. Sebegitu jauh limbah biomassa dari industri tersebut sebahagian telah dimanfaatkan kembali dalam proses pengolahannya sebagai bahan
bakar guna memenuhi kebutuhan energi industri kayu lapis dan Pulpkertas. Hal yang menimbulkan permasalahan menurut Pari. G 2002 adalah limbah
industri penggergajian yang kenyataannya dilapangan masih ada yang ditumpuk, sebagian besar dibuang ke aliran sungai mengakibatkan penyempitan alur dan
pendangkalan sungai serta pencemaran air, bahkan ada yang dibakar secara langsung sehingga ikut menambah emisi gas karbon di atmosfir.
Data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan untuk tahun 19992000 menunjukkan bahwa produksi kayu lapis Indonesia mencapai 4,61 juta m³, sedangkan
kayu gergajian mencapai 2,6 juta m³ per tahun. Dengan asumsi bahwa jumlah limbah kayu yang dihasilkan mencapai 61, maka diperkirakan limbah kayu yang dihasilkan
mencapai lebih dari 4 juta m³ BPS. 2000. Apabila hanya limbah industri penggergajian yang dihitung maka dihasilkan
limbah sebanyak 1,4 juta m³ per tahun. Angka ini cukup besar karena mencapai
Samsul Bahri : Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nanggroe Aceh Darussalam.
USU e-Repository © 2008.
14
sekitar separuh dari produksi kayu gergajian. Produksi kayu gergajian dan perkiraan jumlah limbahnya dapat dilihat pada Tabel. 3
Tabel. 3 Produksi Kayu Gergajian dan Perkiraan Jumlah Limbah
Tahun Produksi
Kayu Gergajian
m
3
Produksi Limbah 50
m
3
Serbuk Gergajian
15 m
3
Sebetan 25 m
3
Potongan Ujung, 10
m
3
19941995 1.729.839 864.919,5 129.737,9 216.229,9
89.492,0 19951996
2.014.193 1.007.096 151.064,5 251.774,1 100.709,7 19961997
3.565.475 1.782.737 267.410,9 445.684,4 178.273,8 19971998
2.613.452 1.306.726 196.008,9 326.681,5 130.672,6 19981999
2.707.221 1.353.610 203.041,6 338.402,6 135.361,1
Sumber : Departemen Kehutanan 1998 1999 dalam Pari. G 2002
Sementara itu untuk skala provinsi Nanggroe Aceh Darussalam data produksi kayu bulat, produksi kayu olahan dan jumlah volume limbah kayu yang dihasilkan
untuk tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 4 dan Lampiran 12 dan 13.
Tabel. 4 Produksi Kayu Bulat, Kayu Olahan dan Jumlah Limbah Tahun
Produksi Kayu Bulat m
3
Produksi Kayu Olahan m
3
Jumlah Limbah m
3
2005 38.909,11 22.512,389 16.396.721
50,8 Sumber : Dinas Kehutanan NAD 2006
Dari data tersebut diatas menunjukkan bahwa potensi limbah kayu cukup besar dan ternyata hanya merupakan bagian prosentase kecil saja kayu yang
dieksploitasi dapat digunakan secara maksimal dan selebihnya berupa limbah kayu. Melihat masih besarnya limbah yang dihasilkan dari industri penggergajian
kayu tersebut setiap tahunnya dan apabila dibiarkan begitu saja tanpa ada pemanfaatan secara efisien, dikhawatirkan limbah kayu tersebut dapat mencemari
lingkungan sekitarnya.
Samsul Bahri : Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nanggroe Aceh Darussalam.
USU e-Repository © 2008.
15
5. Alternatif Pemanfaatan