Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian
Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini,
orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit, yang sebenarnya hanya dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat
diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Arhami, 2005
Sistem pakar berbeda dengan sistem pendukung keputusan, sistem pakar dipakai dalam penelitian karena sistem pakar bersifat pasif, yang digunakan untuk
menggantikan keberadaan seorang pakar, dan sistemlah yang membuat keputusan. Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat
konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara lengkap dan konsisten. Ketidak konsistenan tersebut adalah akibat
adanya penambahan fakta baru. Penalaran yang seperti itu disebut dengan penalaran
non monotonis
. Untuk mengatasi ketidak konsistenan tersebut maka dapat menggunakan penalaran dengan teori
Dempster-Shafer
. Secara umum teori
Dempster- Shafer
ditulis dalam suatu interval
Belief, Plausibility. Belief Bel
adalah ukuran kekuatan
evidence
dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada
evidence
, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka dilakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit
anemia Dengan Menggunakan Metode
Dempster-Shafer
Berbasis Android ”.