Jenis – jenis faktur pajak Pajak Masukan PM dan Pajak Keluaran PK

a. Faktur penjualan yang digunakan oleh pengusaha telah dikenal oleh masyarakat luas, seperti kuitansi pembayaran telepon dan tiket pesawat udara. b. Untuk adanya bukti pungutan pajak harus ada Faktur Pajak, sedangkan pihak yang seharusnya membuat faktur pajak, yaitu pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, berada di luar pabean, misalnya dalam hal pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar pabean, Surat Setoran Pajak dapat ditetapkan sebagai Faktur Pajak. c. Terdapat dokumen tertentu yang digunakan dalam hal impor dan ekspor Barang Kena Pajakdalam Diana, 2009:661 .

10. Jenis – jenis faktur pajak

10.1. Faktur Pajak Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau Penyerahan Jasa Kena Pajak.Termasuk faktur penjualan yang memuat keterangan dan yang pengisiannya sesuai dengan ketentuan yang dapat dipersamakan sebagai faktur pajak. 10.2. Faktur Pajak Gabungan Faktur pajak gabungan adalah faktur pajak yang meliputi seluruh penyerahan yang dilakukan kepada pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak yang sama selama 1 satu bulan kalender. Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak adalah : a. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB b. Surat Perintah Penyerahan Barang SPPB c. Paktur Nota Bon Penyerahan PNBP d. Tanda pembayaran atau kuitansi untuk penyerahan jasa telekomunikasi e. Nota penjualan jasa yang dibuatdikeluarkan untuk penyerahan jasa kepelabuhan f. Tanda pembayaran atau kuitansi listrik g. Pemberitahuan Impor Barang PIB h. Surat Setoran Pajak untuk pembayaran PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah Pabean dalam Booklet Pajak Pertambahan Nilai,2010: 13

11. Pajak Masukan PM dan Pajak Keluaran PK

Pajak Masukan merupakan pajak yang dapat dikreditkan melalui Faktur Pajak sebagai bukti pungutan pajak, yang berdasarkan Pasal 1 angka 24 dan Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai Nomor 42 Tahun 2009. Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena Pajak dan atau perolehan Jasa Kena Pajak dan atau pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean dan atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean dan atau impor Barang Kena Pajak. Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak berwujud, ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud dan atau ekspor Jasa Kena Pajak.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri