b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
d. Pajak Air Permukaan; e. Pajak Rokok ;
2. Pajak KabupatenKota a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklame; e. Pajak Penerangan Jalan;
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; g. Pajak Parkir;
h. Pajak Air Tanah; i. Pajak Sarang Burung Walet;
j. Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan; k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan;
5. Pengertian Pengusaha
Berdasarkan Undang – undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah terdapat pada pasal 1
angka 14.
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor
barang,mengekspor barang melakukan usaha perdagangan,memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean melakukan usaha jasa termasuk mengekspor
jasa,atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.
6. Pengertian Pengusaha Kena Pajak
Berdasarkan Undang – undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah terdapat pada pasal 1
angka 15. Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak danatau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang – undang Pajak Pertambahan Nilai dan perubahannya.
7. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM
a. Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi di dalam negeri di dalam Daerah Pabean,baik konsumsi barang maupun
jasa. b. Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM adalah pajak yang dikenakan
atas konsumsi di dalam negeri di dalam Darah Pabean yaitu berupa barang mewah dalam Mulyo Agung,2011:4
8. Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN
Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah pajak yang dikenakan atas: a. Penyerahan Barang Kena Pajak BKP di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh Pengusaha b. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean c. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha d. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean, atau e. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
f. Impor Barang Kena Pajak g. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan
usahapekerjaan oleh orang pribadibadan. h. Penyerahan aktiva oleh Pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan semula
tidak untuk diperjualbelikan sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan. Untung Sukardji,2010:23.
9. Faktur Pajak