8. Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN
Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah pajak yang dikenakan atas: a. Penyerahan Barang Kena Pajak BKP di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh Pengusaha b. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean c. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha d. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean, atau e. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
f. Impor Barang Kena Pajak g. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan
usahapekerjaan oleh orang pribadibadan. h. Penyerahan aktiva oleh Pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan semula
tidak untuk diperjualbelikan sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan. Untung Sukardji,2010:23.
9. Faktur Pajak
Berdasarkan Pasal 1 huruf t, undang-undang PPN Nomor 8 Tahun 1984 Sukardji, 2001:159 dan perubahan terakhir yaitu Pasal 1 angka 23 Undang-Undang
PPN Nomor 42 Tahun 2009, faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat
oleh Pengusaha Kena Pajak karena Penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak atau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai karena Impor Barang Kena Pajak.
Berdasarkan Pasal 13 undang-undang PPN tahun 1983 Jo.Undang-Undang PPN Tahun 2000, pada hakikatnya dikenal 3 jenis faktur pajak, yaitu :
9.1. Faktur Pajak Standar Faktur pajak standar adalah faktur pajak yang bentuk dan isinya telah
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. 9.2. Faktur Pajak Gabungan
Faktur Pajak Gabungan adalah faktur pajak standar yang memuat lebih dari satu transaksi dalam satu masa pajak untuk pelanggan yang sama.
9.3. Faktur Pajak Sederhana Faktur Pajak Sederhana adalah faktur pajak yang dibuat sebagai bukti atas
penyerahan BKP atau JKP kepada konsumen akhir atau kepada pembeli atau kepada penerima jasa kena pajak yang tidak menunjukkan identitas dengan lengkap.
Akan tetapi setelah terjadinya perubahan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai yaitu Pasal 13 ayat 1 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009, jenis faktur
pajak yaitu : 1. Faktur Penjualan atau dokumen tertentu yang ditetapkan sebagai faktur pajak
oleh Direktur Jenderal Pajak. Dokumen yang ditetapkan sebagai Faktur Pajak Standar :
a. Faktur penjualan yang digunakan oleh pengusaha telah dikenal oleh masyarakat luas, seperti kuitansi pembayaran telepon dan tiket pesawat
udara. b. Untuk adanya bukti pungutan pajak harus ada Faktur Pajak, sedangkan pihak
yang seharusnya membuat faktur pajak, yaitu pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, berada di luar pabean, misalnya
dalam hal pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar pabean, Surat Setoran Pajak dapat ditetapkan sebagai Faktur Pajak.
c. Terdapat dokumen tertentu yang digunakan dalam hal impor dan ekspor Barang Kena Pajakdalam Diana, 2009:661 .
10. Jenis – jenis faktur pajak