Hubungan antara Cina dan Arab pada masa Dinasti Tang, umumnya bersifat hangat dan saling bertukar delegasi antara pihak Kekaisaran Cina dengan
pihak Kekhalifahan Dinasti Ummayah dan Abbasiyah. Bahkan pada masa inilah Kaisar Su Tsung 756 M mengirimkan surat permohonan bantuan kepada
Khalifah Abbasiyah Al Mansor. Dengan maksud memohon agar membantu memadamkan pemberontakan An Shi atau yang lebih dikenal pemberontakan An
Lu Shan , yang akhirnya banyak dari Pasukan Arab menetap dan menikahi wanita
Cina
38
. Selama masa pemerintahan Kekaisaran Dinasti Tang, orang-orang Islam
hidup makmur dan dihormati di Cina, bahkan pemerintahan Kekaisaran pun memberikan perlakuan hak istimewa terhadap para pedagang-pedagang Muslim
tersebut
39
. Selain itu, kejadian burukpun pernah dialami oleh umat Islam, pada masa terakhir Dinasti Tang telah terjadi pembantaian dan perampokan terhadap
umat Islam oleh para pemberontak. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 876 M.
2. Dinasti Sung 960-1279 M
Setelah Dinasti Tang tumbang, maka terjadilah perebutan kekuasaan yang silih berganti antara lima Dinasti antara lain Dinasti Liang, Tang, Tsin, Han dan
Chow. Keamanan di negeri Cina semakin tidak pasti dan tidak terjamin, sebagai akibat instabilitasnya dan kacaunya situasi perpolitikan pada saat itu. Hal tersebut
diperparah lagi ketika terjadi peristiwa pembunuhan para pedagang Arab pada masa akhir Dinasti Tang. Secara spontanitas para pedagang Arab Muslim lari
meninggalkan Cina, hal ini dikarenakan tidak adanya jaminan keamanan bagi para pedagang Arab. Bandar Kanton, Fukkien, Chuan Chow dan Chang Chow, sebagai
38
Arnold, The Preaching of Islam, h. 296
39
M. Ali Ketani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa ini Jakarta: Rajawali Grafindo Persada 2005, h. 123
Bandar perdagangan Internasional yang dahulu ramai, terhenti begitu saja. Terhentinya aktivitas di Bandar perdagangan tersebut, ternyata telah menimbulkan
perekonomian yang macet bagi pemerintahan Cina, dan berujung kepada penderitaan rakyat.
Kaisar Tai Tsu 960-970 M berhasil membangun Kekaisaran Dinasti Sung 960-1279 M, dan dapat mengontrol keamanan di Cina. Maka tindakan
Kaisar selanjutnya adalah, berusaha memulihkan perekonomian dengan berusaha mendirikan berbagai fasilitas dan jaminan keamanan. Usaha tersebut ternyata
membuahkan hasil, para pedagang dari Arab dan Persia kembali meramaikan aktivitas-aktivitas perdagangan di Bandar-bandar tersebut, yang sebelumnya
sempat terhenti. Kondisi umat Islam pada masa Dinasti Sung, dapat dikatakan berada
dalam masa yang damai dan tentram. Selain itu hubungan diplomatik antara Kehalifahan Islam dan Kekaisaran Cina terus digalakan. Selain itu, pada masa ini
umat Islam mulai masuk ke dalam sirkulasi pemerintahan Kekaisaran Cina. Tercatat seorang Muslim bernama Muahamad Kamaludin, pernah diangkat
sebagai panglima tentara Kekaisaran Sung. Mei Yuang Mi Fei seorang seniman Islam yang berasal dari keluarga prajurit dan pernah mengabdikan diri sebagai
prajurit, menulis sebuah buku penting mengenai ilmu menggambar. Kemudian beliau diangkat sebagai sekretaris dewan peribadatan
40
. Perlakuan baik pemerintahan Kekaisaran Dinasti Sung terhadap umat Islam, mendorong umat
Islam memasuki lapangan administrasi pemerintahan.
40
Khan, Islam di Tiongkok, h. 7
3. Dinasti Yuan Bangsa Mongol 1260-1368 M