Nora Pardede : Pengaruh Penambahan Oksigen Terhadap Derajat Putih Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi Di Unit Pencucian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
dioksidasi adalah stabil. Pada proses pencucian, khlorin dioksida digunakan sebagai suatu larutan gas di dalam air.
2.10 Tahapan Proses Pemutihan
Pemutihan yang sudah modern biasanya dilaksanakan secara bertahap dengan memanfaatkan bahan-bahan kimia dan kondisi-kondisi yang berbeda-beda pada setiap
tahap. Pada umumnya digunakan perlakuan kimia secara singkat ditunjukkan dengan urutan sebagai berikut :
1 Khlorinasi C
: Reaksi dengan elemen Khlorin dalam suatu media asam
2 Ekstraksi Alkali E
: Pemisahan hasil reaksi dengan Caustic 3
Ekstraksi Oksidasi EO :Ekstraksi
Oksidasi yang
diperkuat dengan
Peroksida EOP 4
Hypoklorit H : Reaksi dengan hypoklorit dalam suasana alkali
5 Khlorin Dioksida D
: Reaksi dengan Khlorin Dioksida dalam suasana asam
6 Oksigen O
: Reaksi dengan elemen O
2
yang beretekanan dalam suasana alkali.
Pada tahap khlorinasi, lignin dikhlorinasi menjadi khlorolignin yang akan menjadi terlarut pada tahap ekstraksi, sehingga proses delignifikasi terjadi. Peningkatan
derajat putih setelah melalui tahap CE sangatlah kecil. Oksigen juga dipergunakan pada tahap ekstraksi dan terutama digunakan pada proses delignifikasi. Untuk mencapai suatu
Nora Pardede : Pengaruh Penambahan Oksigen Terhadap Derajat Putih Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi Di Unit Pencucian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
derajat putih yang penuh pada tingkat 89 sampai 90 ISO”, proses pemutihan dilaksanakan dengan lima tahap, menggunakan tahapan CEHED atau CEDED. Pada
pemutihan dengan menggunakan hypoklorit, kelompok khromoporik lignin hancur. Derajat putih meningkat sangat tinggi pada tahap ini. Kalsium atau Sodium Hypoklorit
kemungkinan bisa dipergunakan. Salah satu kerugian pada perlakuan ini adalah bahwa selulosa juga diserang oleh hypoklorit, dan oleh karena itu kondisi-kondisi operasi selama
perlakuan ini harus diperhatikan dengan seksama untuk mencegah terjadinya kerusakan terhadap selulosa.
Tahap pemutihan dengan khlorin dioksida menghasilkan pemutihan pulp yang tinggi. Keuntungan dengan perlakuan ini adalah bahwa khlorin dioksida menghancurkan
lignin tanpa merusak selulosa. Peroksida digunakan pada proses pemutihan pulp secara kimia. Digunakan pada kondisi-kondisi yang relatif sejuk 35 sampai dengan 55
o
C, peroksida merupakan zat pemutih yang efektif untuk melindungi selulosa, memperbaiki
derajat putih tanpa kehilangan produksi yang berarti.
2.11 Tahap Oksidasi Ekstraksi EO