Nora Pardede : Pengaruh Penambahan Oksigen Terhadap Derajat Putih Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi Di Unit Pencucian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
Lignin yang tersisa adalah suatu zat yang paling dominan untuk menghasilkan warna pada pulp oleh karena itu ini harus dihilangkan atau diputihkan.
Tujuan utama proses pemutihan secara umum dapat diringkaskan sebagai berikut : 1.
Memperbaiki derajat putih 2.
Memperbaiki kemurnian 3.
Degredasi serat selulosa seminimum mungkin Pengurangan kandungan resin didalam pulp juga faktor lain yang penting dalam proses
pemutihan.
2.8 Teori Pemutihan
Warna pada pulp yang belum diputihkan umumnya disebabkan oleh lignin yang tersisa. Penghilangan lignin dapat lebih banyak pada proses pemasakan, tetapi akan mengurangi
hasil yang banyak sekali dan merusak serat, jadi menghasilkan kualitas pulp yang rendah. Oleh karena itu, proses pemasakan agar benar-benar cukup dimana proses penghilangan
lignin dengan bahan kimia, umumnya memiliki suatu dampak terhadap dekomposisi dari lignin. Pada normalnya proses penghilangan lignin adalah melarutkan pulp kebentuk yang
larut dengan air. Penghilangan bentuk-bentuk lignin merupakan kehilangan sebahagian dari hasil pada proses pemutihan, yang mana ini adalah antara 5 sampai dengan 10
dihitung mulai dari pulp yang telah selesai dimasak, tergantung kepada metoda pemasakan dan sasaran derajat putih dari pulp.
Nora Pardede : Pengaruh Penambahan Oksigen Terhadap Derajat Putih Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi Di Unit Pencucian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
Lignin pada pulp kelihatan dalam berbagai macam bentuk tergantung kepada kondisi-kondisi proses pulp yang berlangsung. Lignin ini sangat reaktif yang berarti
bahwa ini mudah dipengaruhi oleh bahan kimia seperti khlorin, hypo khlorit, hidrogen peroksida. Kemudian molekul lignin terurai menjadi partikel-partikel yang lebih kecil,
yang larut dalam air, dan dapat dihilangkan dari pulp. Variabel-variabel dasar pada proses pemutihan adalah bahan kimia, kekuatan, waktu, temperatur, dan pH.
2.9 Bahan Kimia Proses Pemutihan Sodium Hidroksida NaOH
Pada saat khlorin bereaksi dengan lignin dan resin, sebahagian besar saja yang dihasilkan tersebut larut dengan air. Karena khlorinat lignin dan resin sangat mudah larut dalam
larutan alkali, perlakuan alkali menyusul setelah proses khlorinasi. Sodium Hidroksida merupakan salah satu alkali kuat yang ada. Ini merupakan bahan kimia yang dapat
menyebabkan luka bakar pada kulit. Penanganan caustic soda harus memperhatikan keseluruhan tindakan pencegahan. Pada proses pemutihan normalnya digunakan alkali
encer dengan konsentrasi kira-kira 120 gramliter.
Oksigen O
2
Gas Oksigen digunakan sebagai suatu zat pemutih bersama-sama dengan alkali pada tahap ekstraksi. Gas oksigen memperkuat sifat-sifat pulp yang diputihkan. Hal ini mungkin
membuat berkurangnya emisi yang dapat menganggu terhadap lingkungan.
Sodium Hypoklorit NaOCl
Nora Pardede : Pengaruh Penambahan Oksigen Terhadap Derajat Putih Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi Di Unit Pencucian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
Hypoklorit adalah persenyawaan Khlorin yang pertama digunakan untuk proses pemutihan. Rumus kimia Sodium hypoklorit adalah NaOCl. Sodium Hypoklorit dibuat
dari khlorin dan caustic soda. Senyawa ini merupakan larutan yang sangat tidak stabil dan cenderung terurai yang meningkat dengan kenaikan konsentrasi dan temperatur serta
berkurangnya sifat alkali. Hypoklorit biasanya dibuat dengan konsentrasi alkali yang berlebihan kira-kira 4 gram per liter untuk menjaga kestabilan larutan. Kandungan
khlorin pada larutan hypoklorit diperkirakan sebesar 40-44 gram per liter. Tujuan utama perlakuan dengan menggunakan hypoklorit adalah untuk meningkatkan brightness pada
pulp. Ini dicapai dengan tindakan oksidasi dari hypoklorit pada lignin dan bahan-bahan berwarna yang lain yang terdapat pada pulp dengan cara mengubahnya menjadi tak
berwarna. Bagaimanapun reaksi ini, sangat serius merusak serat selulosa kecuali bila kondisi-kondisi operasi seperti pH, temperatur, waktu tinggal, dan jumlah Hypoklorit
yang digunakan dikendalikan secara hati-hati. Degredasi ini dikendalikan bertujuan untuk mencapai kekuatan pulp yang dikehendaki.
Khlorin Dioksida ClO
2
Khlorin Dioksida adalah salah satu bahan kimia pengoksidasi kuat, kerja dari proses pemutihan ini umumnya dengan cara oksidasi terhadap lignin dan bahan-bahan berwarna
yang lainnya. Ini digunakan untuk memutihkan pulp yang berkualitas sebab ini memiliki keunikan yang sanggup mengoksidasi bahan yang bukan selulosa dengan kerusakan pada
selulosa yang minimum. Derajat putih meningkat yang dihasilkan dengan khlorin
Nora Pardede : Pengaruh Penambahan Oksigen Terhadap Derajat Putih Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi Di Unit Pencucian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
dioksidasi adalah stabil. Pada proses pencucian, khlorin dioksida digunakan sebagai suatu larutan gas di dalam air.
2.10 Tahapan Proses Pemutihan