Helga Rosianna Silalahi : Analisis Viskositas Dan Brightness Pulp Pada Proses Bleaching di PT Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea, 2009.
USU Repository © 2009
Kayu berdaun lebar memiliki serat selulosa yang pendek dan kayu berdaun jarum memiliki serat selulosa yang lebih panjang. Contoh kayu berserat pendek yaitu
Eucalyptus ,kayu dengan serat panjang terdapat pada Pinus Merkussi.
Proses pemasakan pulp meliputi : pengisian chip, tahapan prehidrolisis, pengisisan larutan pemasak, pemasakan dengan proses kraft, mengeluarkan pulp yang sudah
masak dari dalam digester.
2.3.1 Pengisian Chip
Chip diangkut ke digester dari tempat penyimpanan atau lapangan chip dengan
menggunakan conveyor. Pengisian chip kedalam digester merupakan langkah awal dari proses pemasakan dan merupakan satu pekerjaan yang sangat penting pada proses
pembuatan pulp. Digester yang tidak penuh misalnya,akan mengurangi jumlah pulp yang akan dihasilkan digester,sebaliknya digester yang terlalu penuh akan
mengakibatkan kesulitan pada peredaran cairan pemasak dan pada saat blow. Sebelum pengisian chip dimulai harus dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Digester harus dalam keadaan kosong dan katup blow nya harus sudah ditutup 2. Top cover tutup atas pada posisi terbuka
3. Shuttle conveyor harus tepat posisinya pada digester yang akan diisi
2.3.2 Tahap Prehydrolysis
Pada proses Prehydrolysis Kraft pulp, prehidrolisis merupakan tahapan awal dari proses pemasakan setelah pengisisan chip. Untuk membuat serat rayon
dibutuhkan pulp dengan kemurnian yang sangat tinggi,prehidrolisis dimaksudkan untuk mengolah terlebih dahulu serpihan kayu sebelum dimasak dengan alkali, pada
proses ini,kandungan-kandungan yang bukan selulosa yang terdapat dalam
Helga Rosianna Silalahi : Analisis Viskositas Dan Brightness Pulp Pada Proses Bleaching di PT Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea, 2009.
USU Repository © 2009
kayu,seperti selulosa yang terpotong-potong dan karbohidrat rantai pendek yang disebut hemiselulosa akan dikeluarkan dari dalam serpihan kayu. Pada proses
pemasakan alkali di tahap berikutnya akan diperoleh pulp dengan kemurnian yang lebih tinggi. Proses prehidrolisis dipertahankan pada temperatur 165
C dan tekanan 6,0
cm kg
2
gauge selama 60 menit. Setelah itu dilakukan pengeluaran gas blow selama 15-20 menit sampai tekanan dalam digester 1,0
2
cm kg
gauge.
2.3.3 Pengisian Liquor cairan pemasak
Pada proses Prehydrolysis Kraft pulp, pengisian liquor dilakukan setelah prehidrolisis. Larutan pemasak panas yang dimasukkan ke dala digester dengan
temperatur 120 C harus dengan perbandingan yang sesuai sebagaimana dibutuhkan
untuk pemasakan dan black liquor penambah sebagai pengencer juga harus dengan perbandingan yang sesuai. Penambahan cairan pemasak didasarkan pada persentase
bahan kimia yang dibutuhkan untuk memasak dengan berat kering kayu yang dimasukkan. Presentase itu juga tergantung dari seberapa jauh kita akan mengurangi
kandungan lignin dari dalam kayu. Misalnya untuk memproduksi Prehydrolysis Kraft Pulp
dengan kemurnian yang tinggi,alkali yang dimasukkan per berat kering kayu adalah 19 alkali aktif, dimana untuk Fully Bleached Kraft Pulp itu hanya sekitar
17,5 alkali aktif sebagai Na
2
O. Alkali aktif yang dimasukkan dalam digester adalah untuk melarutkan komponen pengotor bukan selulosa yang ada dalam kayu.
Kekuatan konsentrasi dan sulfiditas dari pada cairan pemasak juga merupakan hal yang sangat penting. Konsentrasinya dinyatakan dalam gram per liter dari alkali aktif
NaOH + Na
2
S sebagai Na
2
O. kalau konsentrasi cairan pemasaknya rendah maka proses penghilangan lignin akan menjadi kurang baik sehingga menghasilkan banyak
Helga Rosianna Silalahi : Analisis Viskositas Dan Brightness Pulp Pada Proses Bleaching di PT Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea, 2009.
USU Repository © 2009
reject serpihan kayu yang tidak masak, sebaliknya kalau konsentrasinya terlalu
tinggi maka serat selulosa juga akan terserang dan rusak yang berakibat pada rendahnya kekuatan dan rendemen pada pulp.
2.3.4 Pemasakan dengan Proses Kraft