Helga Rosianna Silalahi : Analisis Viskositas Dan Brightness Pulp Pada Proses Bleaching di PT Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan baku untuk pembuatan pulp, kertas dan rayon selulosa adalah sangat penting dalam bentuk serat. Serat tersebut banyak dijumpai seperti kayu, bambu
jerami dan sebagainya. Bahan ini dapat digunakan untuk membuat pulp dengan cara proses mekanik dan kimia atau cengan cara menggabungkan kedua proses ini dan
tergantung pada hasil akhir yang diperlukan. Kebanyakan komponen kimia dari kayu tersebut selulosanya mencapai 50, lignin 30 dan 20 zat pengotor non selulosa.
Proses pemutihan dapat dianggap sebagai suatu lanjutan proses pemasakan yang dimaksudkan untuk memperbaiki brightness dan kemurnian dari pulp. Hal ini
dicapai dengan cara menghilangkan atau memutihkan bahan pewarna yang tersisa pada pulp. Lignin yang tersisa adalah suatu zat yang paling dominan untuk
menghasilkan warna pada pulp oleh karena itu harus dihilangkan atau diputihkan. Metoda pemutihanbleaching secara dipilih berdasarkan atas sifat-sifat yang
dikehendaki,salah satu dari pemutihan secara delignify atau pengelantangan secara lignify. Umumnya kimia pulp diputihkan dengan metoda bleaching secara delignify
sedangkan mekanikal pulp diputihkan dengan metoda lignify. Pemutihan secara delignify
dilakukan dengan menggunakan bahan kimia Khlorin Khlorin, Hypo Khlorit, dan Khlorin Dioksida serta alkali.
Tujuan utama proses pemutihan secara umum dapat diringkaskan sebagai berikut: 1. Memperbaiki brightness
Helga Rosianna Silalahi : Analisis Viskositas Dan Brightness Pulp Pada Proses Bleaching di PT Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea, 2009.
USU Repository © 2009
2. Memperbaiki kemurnian 3. Degredasi serat selulose seminimum mungkin
4. Mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia dalam tahap pemutihan dan mendapatkan pulp yang cerah dengan standard kecerahan 89-90 ISO.
Pengurangan kandungan resin didalam pulp juga faktor lain yang penting dalam proses bleaching. Dissolving Pulp DKP yang mana ini merupakan suatu pulp yang
diproses secara khusus yang digunakan dalam pabrik serat rayon, diputihkan dengan tujuan khusus, termasuk pengendalian viskositasnya dan pengurangan abu dan zat-zat
pengotor lainnya. Hal ini juga sangat penting untuk mencapai pulp yang diputihkan dengan spesifikasi ekonomis yang dikehendaki.
Oleh karena itu untuk memperoleh kualitas pulp yang baik dilakukan analisa atau penentuan viskositas dan brightness pulp dilaboratorium. Nilai viskositas yang
diharapkan di PT Toba Pulp Lestari Tbk,Porsea adalah sebesar 22- 35 cP dan brightness
88,0. Semakin tinggi nilai viskositas dan brightness yang diperoleh maka akan semakin baik kualitas dari pulp tersebut. PT. TPL, 2002
1.2 Permasalahan