Prosedur Pemberian Kredit Umum Pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

(1)

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT UMUM PADA PT. BANK SUMUT CABANG PEMBANTU PANDAN KABUPATEN

TAPANULI TENGAH

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh: RIZKY UNDIP PRASETIO

122101034

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015


(2)

(3)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia yang diberikan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul “ Prosedur Pemberian Kredit Umum Pada PT. Bank SUMUT

Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah “ ini dengan baik. Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat Kelulusan Akademik Tingkat Pendidikan Diploma III di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, ayahanda H. Sugiono S. BE dan ibunda Hj. Dewi Susiawati yang selalu membimbing, memberikan do’a dan semangat yang tidak putus. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara atas dedikasinya demi kemajuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

3. Bapak Syafrizal H.Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .


(4)

ii

4. Ibu Dra. Marhayanie. M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas akhir ini.

5. Bapak / Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara yang telah memberikan perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi perkuliahan.

6. Teristimewa untuk Kakanda dan Abangda saya Teni Sri Widari dan Indra Azhari, yang telah memberikan dorongan dan doa sehingga penulis berhasil menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Teristimewa buat Rahma Dhani, yang selalu memberikan semangat dan perhatian kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. 8. Teristimewa untuk sahabat-sahabat M.Ilham Ramadhan, Frisky Agashi

Sinulingga , Dwi Candra Lingga, Irvan Karo-Karo, M. Ismuroji dan Madi Tumanggor terimakasih atas dukungan , semangat nasehat dan persahabatan yang kita jalani selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang diberikan. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang menggunakannya, dan menjadi amal bagi penulis .

Medan, Juni 2015

Rizky Undip Prasetio 122101034


(5)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 5

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 5

B. Makna Logo Bank SUMUT ... 7

C. Struktur Organisasi ... 8

D. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) ... 8

E. Kinerja Usaha Terkini ... 21

F. Rencana Kegiatan ... 22

BAB III PEMBAHASAN ... 23

A. Pengertian Kredit ... 23

B. Unsur – Unsur Kredit ... 24

C. Jenis – Jenis Kredit Pada Bank Sumut... 25

D. Prosedur Pemberian Kredit ... 33

E. Analisis Kredit ... 36

F. Jaminan Kredit ... 38

G. Pengawasan Kredit ... 39

H. Perencanaan Kredit dan Realisasinya ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA


(6)

iv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 3.1

Realisasi Kredit 2013 – 2014 Pada PT. Bank SUMUT


(7)

v

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Gambar 2.2

Logo Bank SUMUT ……… Struktur Organisasi Bank SUMUT KCP PANDAN

7 8


(8)

1 A. Latar Belakang

Peranan Bank dalam mendukung kegiatan dunia usaha kecil dan menengah sangat besar. Bank bekerja untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank adalah jasa lalu lintas peredaran uang. Melalui bank kita dapat melakukan simpanan uang, transaksi keuangan dan memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi usaha kecil dan menengah yang dijalankan. Pemberian kredit merupakan salah satu usaha bank yang mengandung resiko. Kredit yang diberikan akanmengandung resiko, apabila risiko atas pemberian kredit dimaksud dapat diantisipasi dan dapat dikontrol dengan parameter-parameter yang ditetapkan. Oleh karenanya pemberian kredit harus didasarkan padacredit acceptance criteria yang jelas. Tujuanya dari kredit adalah untuk membantu usaha kecil dan menengah agar dapat berkembang menjadi besar sehingga dapa membantu perekonomian di masyarakat.

Kredit yang baik adalah kredit yang diberikan sesuai dengan kebutuhan riil debitur sehingga dapat memperbaiki/meningkatkan kinerja usaha debitur dan kredit dapat dikembalikan kepada bank dengan tepat waktu dan menguntungkan bank. Dalam pemberian kredit, bank mengharapkan kredit tersebut harus dapat dikembalikan dengan jumlah nilai yang diharapkan. Pemberian kredit tidak sepenuhnya hanya didasarkan pada petunjuk pelaksanaan pemberian kredit atau standar prosedur pemberian kredit yang berlaku, tetapi harusjuga mempertimbangkan common sense dan good judgement berdasarkan informasi


(9)

dan data yang memadai.

PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu cabang bank non devisa yang kegiatannya menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Jasa keuangan yang diberikandibagi atas tiga kelompok, kelompok pertama adalah kegiatan menghimpun dana (funding) dari masyarakat, maksudnya ialah dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat dengan cara bank menawarkan produk simpanan atau rekening seperti rekening giro, tabungan, dan rekening deposito. Kelompok kedua adalah kegiatan menyalurkan

dana(lending) yaitu bank memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat

yang mengajukan permohonan, dengan kata lain bank menyediakan dana berupa jaminan atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Kelompok ketiga adalah memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) yang merupakan jasa pendukung dari kegitan pokok bank seperti pengiriman, uang (transfer) penagihan surat-surat berharga, penerimaan setoran tagihan rekening listrik,pajak dan jasa- jasa lainnya.

Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang mengandung resiko. Untuk memperkecil resiko yang terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar syarat yang dikenal dengan “5C“ (the five 5c of credit ) yaitu character, capacity, capital, collateral, dan condition.

Pertama, yang harus yang diketahui dalam konsep ini dimana bank harus mengetahui watak / kepribadian (Character) yaitu suatu penilaian tentang sifat– sifat pribadi, watak dan kejujuran pelanggan / peminjam dalam memenuhi kewajiban–kewajibanfinansialnya.Kedua,kemampuan(Capacity)yaitukemampuan


(10)

dalam pelunasan pembayaran atas kredit yang diberikan. Ketiga, modal (Capital) yaitu modal yang dimiliki perusahaan yang melakukan pinjaman dalam hal mengetahui seberapa besar jumlah dana yang di butuhkan dalam permintaan kredit dan dalam melakukan pembayaran terhadap kredit yang di berikan. Keempat, jaminan (Collateral) yaitu jaminan yang dijadikan sebagai pengganti apabila pelanggan / peminjam tidak melakukan pembayaran kredit. Kelima, kondisi ekonomi (Condition of economy) yaitu dalam memberikan kredit perlu dipertimbangkan faktor perekonomian secara keseluruhan. Faktor-faktor tersebut meliputi peranan pemerintah, moneter, perbankan keuangan,ekonomi, dan faktor-faktor lain yang mengahambat kegiatan usaha peminjam. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman dan untuk mengurangi kredit macet.

Proses pemberian kredit merupakan rangkaian tahapan yang bersifat terintegrasi secara end to end process, yang harus dilalui saling keterkait dimulai dari analisis kredit, evaluasi serta monitoring dan penyelesaian kredit bermasalah. Dengan adanya prosedur pemberian kredit yang efisien dan efektif diharapkan dapat terpenuhinya kebutuhan dana yang diperlukan baik oleh perusahaan, pedagang dan masyarakat.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peranan kredit bank memiliki arti penting bagi dunia usaha dewasa ini oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk membahas masalah ini, dan selanjutnya penulis memilih judul : Prosedur Pemberian Kredit Umum Pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.


(11)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas maka yang menjadi permasalahan adalah Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit Umum Pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian kredit umum pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan diprogram Diploma III, fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus bisa menambah wawasan penulisan tentang sistem pemberian dan pengawasan kredit.

2. Bagi lembaga pendidikan, penulisan tugas akhir ini akan bermanfaat atau berguna sebagai bahan masukan bagi penulis–penulis lainnya yang ingin mengetahui tentang dunia perbankan khususnya di PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

3. Bagi PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, penulisan Tugas akhir ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan pada masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat terus mengalami peningkatan.


(12)

5 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli No. 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas. BerdasarkanUndang- Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank PembangunanDaerah, bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 tahun 1965, dengan modal sebesar Rp 100.000.000,- dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utaradan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara. Dalam perkembangan selanjutnya,sesuai dengan kebutuhan, terjadi beberapa kali perubahan peraturan daerahuntuk meningkatkan modal disetor.Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum diubah kembali menjadi PerseroanTerbatas sesuai dengan akte pendirian Perseroan Terbatas Nomor 38 Tahun 1999 NotarisAlina Nasution, S.H. yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RepublikIndonesia Nomor C-8224 HT.01.01 Tahun 1999, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor : 54 tanggal 6 Juli 1999,dengan Modal Dasar Rp.400.000.000.000,-. Dasar perubahan bentuk hukum dan modal dasar sebelumnya telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 tahun 1999.Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan Akte Nomor 31 Tanggal15 Desember 1999 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000,-.Dalam pelaksanaan operasionalnya, nama Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara(BPDSU) yang


(13)

disingkat menjadi PT Bank SUMUT pada tanggal 16 April 1999 tercatat pernah menempati kantor di Jl. Palang Merah Medan, kemudian dipindahkan ke Jl. ImamBonjol Nomor 7 Medan. Pada tanggal 20 April 1989, Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri yang menjabat pada saat itu berkenan meresmikan pemakaian gedung kantor baruyang cukup megah yang terletak di jantung bisnis kota Medan tepatnya di Jl. Imam Bonjol Nomor 18 Medan yang ditempati hingga saat ini.Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat, maka kini PT Bank SUMUT telah memiliki unit kerja yang berjumlah 23 Kantor Cabang yang terdiri dari 20 Kantor Cabang Konvensional dan 3 Kantor Cabang Syariah, 60 Kantor Cabang Pembantu,2 Payment point yang berfungsi untuk melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), 16 Kas Mobil, 61 Mesin ATM.

VISI

Menjadi Bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

MISI

Mengelolah dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsipCompliance.


(14)

B. Makna Logo Bank SUMUT

Gambar 2.1 Logo Bank SUMUT

Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf ”U” yang saling berkait bersinergi membentuk huruf ”S” yang merupakan kata awal ”SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT, ”Menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangkameningkatkan taraf hidup rakyat”. Warna orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energikyang dipadu dengan warna biru yang sportif danprofesional sebagaimana misi Bank SUMUT ”Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip ”Compliance”. Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statemen Bank SUMUT, ”Memberikan Pelayanan Terbaik”. Jenis huruf ”Platino Bold” sederhana danmudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.


(15)

C. Struktur Organisai Bank SUMUT KCP PANDAN

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bank SUMUT KCP PANDAN Sumber: PT.Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan

D. Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

PT. Bank Sumut Cabang Pembantu USU memiliki bagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan bagian masing–masing:

Tugas Pemimpin Cabang Pembantu

1. Memimpin,mengkordinasi, mengarahkan, membimbing, mengawasi dan PEMIMPIN KCP PANDAN

SEKSI OPERASIONAL SEKSI PELAYANAN

NASABAH SEKSI PEMASARAN P E LA K SA N A A D M / P K P E LA K SA N A A D M / P K P E LA K SA N A VE R IF IK A S I T EL LER T EL LER C U S T OM ER S ER V IC E A N A LIS K R E D IT / F O LL O W U P A N A LIS K R E D IT / F O LL O W U P A N A LIS K M S S II ATM


(16)

mengendalikan serta mengevaluasi.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi Kantor Cabang Pembantu untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank.

3. Menyusun program kerja kantor cabaang pembantu sehubung dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

4. Memindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induk.

5. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan keputusan dan

memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

6. Meminimalisir setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan operasional, kredit, likuiditas, pasar dan resiko lainnya.

7. Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan kantor Cabang pembantu kepada pemimpin cabang induk.

8. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi uang tunai (cash transaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (suspecious transaction).

9. Melakuakan evaluasi atas kinerja Kantor Cabang Pembantu.

10.Mengelola dana Pemerintah Daerah (untuk Kantor Cabang Pembantu yang ada rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke Bank lain.


(17)

11.Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga atau surat barang agunan

12.Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat Kelompok Pemutus Kredit atas permohonan kredit yang diajukan.

13.Mengadakan rapat yang bersifat koordinas, bimbingan, pengarahan,

transfer of knowledge dan sosialisasi ketentuan maupun produk baru

secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

14.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

15.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dengan unit kerja di Kantor Cabang Induk maupun unit kerja di bawah kantor cabang lainnya.

16.Mewakili Bank dalam mengadakan hubungan atau kerjasama dengan pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu. 17.Membuat laporan terkait operasional Bank sesuai ketentuan yang berlaku. 18.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang Tanggung Jawab Pemimpin Cabang Pembantu

1. Bertanggung jawab atas :

a. Seluruh operasional kantor cabang kepada pemimpin cabang induk. b. Kinerja kantor cabang dengan mengacu pada Rencana Kerja Anggaran

Tahunan dan standar rasio yang sehat.

c. Pencapaian program kerja kantor cabang pembantu.

d. Terjaminnya likuiditas Bank sesuai ketentuan yang berlaku. e. Kelayakan dan kualitas kredit yang deberikan.


(18)

f. Pengeluaran biaya yang terjadi di kantor cabang pembantu. g. Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.

h. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar opersional prosedur dilingkungan kantor cabang pembantu. i. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan kantorcabang

pembantu.

j. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank Sumut dilingkungan kantor cabang pembantu.

k. Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

l. Keamanan transaksi dan penggunaan aplikasi OLIB’s.

m. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan perusahaan yang berada dilingkungan kantor cabang pembantu.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank. Tugas Pemimpin Seksi Operasional

1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :

a. Memeriksa kebenaran posting atas seluruh transaksi keuangan di kantor cabang.

b. Mengelola aktiva tetap, investaris dan barang logistik berupa peralat tulis menulis serta barang cetakan operasional kantor cabang pembantu. c. Mengelola sumber daya manusia kantor cabang pembantu

d. Merawat, menata dan menjaga kantor dan lingkungan agar senantiasa bersih, indah dan aman.


(19)

Operasional Prosedur dilingkungan Seksi Operasional.

f. Mengawasi pelaksanaan tata kelolaperusahaanGood Corporate government (GCG) oleh pegawai dilingkungan Seksi Operasional. g. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai

dilingkungan Seksi Operasional.

h. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai

dilingkungan Seksi Operasional.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi untuk seksi operasional dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank

3. Menyusun program kerja Seksi Operasional sehubung dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

4. Memindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Pembantu. 5. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi

pengiriman uang, pembebanan biaya dan test key.

6. Menerima dan memeriksa bukti atau advice atau informasi sehubung dengan transfer atau inkasso

7. Memeriksa dan mengadministrasikan daftar warkat-warkat yang akan dikliringkan/pengambilan dan daftar warkat–warkat pemindah bukuan. 8. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

9. Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat-warkat kliring ke


(20)

10.Memeriksa Nota Selisih atau Rekonsiliasi dan menyelesaikan transaksi yang belum dibukukan.

11.Menerima, menyimpan dan menata usahakan seluruh dokumen dan surat– surat barang agunan yang berkenaan dengan mencairkan kredit.

12.Melakukan pengikatan asuransi barang agunan yang wajib

dipertanggungkan.

13.Membuat dan memeriksa kebenaran isi persetujuan membuka kredit atau penjanjian kredit dan pengikatan barang agunan serta akta perjanjian lainya yang dibuat notaris, yang berkenaan dengan pencairan kredit, termasuk Bank Garansi.

14.Membuat berita acara dan surat–surat yang berkaitan dengan pengambilan agunan.

15.Membuat nota–nota pembebanan yang berkaitan dengan pencairan kredit. 16.Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta

mencocokkannya dengan neraca.

17.Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

18.Mengatur pemakaian kendaraan dinas untuk keperluan kantor cabang pembantu.

19.Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan penyimpanannya.

20.Melakukan administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan mengawasi, memelihara serta mengatur ruang arsip Kantor Cabang Pembantu.


(21)

21.Menatausahakan Surat Edaran, Surat Intruksi, Surat Keputusan Nota Dinas Direksi dan naskah tata dinas lainya.

22.Memonitor dan mengerjakan pengiriman surat melalaui tromol pos maupun mengantar surat.

23.Melakukan evaluasi atas kinerja Seksi Operasional.

24.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang pembantu tentang langkah–langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya 25.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dikantor cabang pembantu

maupun kantor cabang induk.

26.Membuat laporan terkait dengan operasional Seksi Operasional sesuai ketentuan yang berlaku.

27.Melaksanakan tugas lainya sesuai fungsi dan aktivitas Seksi Operasional. Tanggung Jawab Pemimpin Seksi Operasional

1. Bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang Pembantu atas : a. Seluruh operasional Seksi Operasional.

b. Kinerja Seksi Operasional dengan mengacu pada Rencana Kerja Anggaran Tahunan dan standar rasio yang sehat.

c. Pencapaian program kerja Seksi Operasional.

d. Biaya yang terjadi yang berhubungan dengan seksi operasional yang mengacu kepada standar rasio yang sehat.

e. Keamanan dan keselamatan serta kerahasian Test Key pengiriman uang. f. Keamanan dan keselamatan seluruh dokumen asli (agunan dan bekas

kredit).


(22)

h. Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.

i. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar opersional prosedur dilingkungan Seksi Operasional.

j. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan Seksi Operasional.

k. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank Sumut di

lingkungan Seksi Operasional.

l. Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai dilingkungan Seksi

Operasional.

m. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan perusahaan yang berada dilingkungan Seksi Operasional.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank Tugas Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah

1. Membantu Pemimpin Cabang Pembantu dalam :

a. Memelihara persedian kas pada tingkat efesien sehingga likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas.

b. Mengelola dana Pemerintah Daerah (untuk unit kantor yang ada rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain.

c. Menjalin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan instansi pemilik dana.

d. Mengawasi jumlah dana tunai yang dikuasai para Teller agar tetap dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan berlaku

e. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar

Operasional Prosedur dilingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.


(23)

CorporateGovernment (GCG) oleh pegawai dilingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.

g. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai dilingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.

h. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai

dilingkungan Pelayanan Nasabah.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi untu seksi Pelayanan Nasabah untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank. 3. Menyusun program kerja Seksi Pelayanan Nasabah sehubung dengan

upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimin Cabang Pembantu untuk diteruskan kepada Pemimpin Cabang Induk.

5. Memeriksa status calon Nasabah Simpanan Giro dalam Daftar Hitam Bank Indonesia.

6. Mengadminstrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memeliharaan Buku Register Nasabah dan Daftar Hitam (black list). 7. Melayani penjualan blanko Cek atau Bilyet Giro dan membebankan biaya

yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya-biaya lainya yang berhubungan dengan pembukaan dan penutupan rekening.

8. Membuat Referensi Bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai ketentuan yang berlaku.


(24)

9. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi penarikan / penyetoran tabungan, giro dan penerbitan/pencairan deposito / sertifikasi deposito serta mensahkannya sesuai batas wewenangannya. 10.Memeriksa kebenaran perhitungan penutupan buku kas dan perincian kas

serta mencocokkannya dengan jumlah uang.

11.Menyesuaikan cetakan hasil rekapitulasi mutasi harian kas dengan penerimaan setoran atau pembayaran tunai oleh teller.

12.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang pembantu tentang langkah–langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya. 13.Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan risiko–

risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan dating.

14.Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan operasional di Seksi Pelayanan Nasabah.

15.Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Seksi Pelayanan Nasabah kepada Pemimpin Cabang Pembantu.

16.Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

17.Melakukan koordinasi kinerja dengan unit kerja dikantor cabang pembantu maupun di kantor cabang induk.

18.Mewakili Pemimpin Cabang Pembantu dalam mengadakan hubungan / kerja samapada pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang


(25)

pembantu.

19.Membuat laporan terkait operasional Seksi Pelayanan Nasabah sesuai ketentuan yang berlaku.

20.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang pembantu.

Tugas Pemimpin Seksi Pemasaran

1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :

a. Kegiatan memasarkan produk dana, kredit, dan jasa dan layanan sesuai rencana kerja bank.

b. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi terdiri dari : 2. Meninjau lokasi usaha atau proyek yang akan dibayar,

3. Memeriksa data calon debitur melalui sistem informasi deitur, 4. Melaksanakan transaksi barang agunan,

5. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha / keaslian surat barang agunan atau kebenaran atau keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak kerja pada instansi yang berwenang,

6. Membuat undang –undang rapat anggota Komite Pemutusan Kredit, 7. Membuat surat persetujuan atau penolakan pemberian kredit.

a. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar

Operasional Prosedur di lingkungan Seksi Pemasaran.

b. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan Good Corporate Government (GCG) oleh pegawai di lingkungan Seksi Pemasaran. c. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai


(26)

d. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di lingkungan Seksi Pemasaran

8. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi Seksi Pemasaran untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank.

9. Menyusun program kerja Seksi Pemasaran sehubung dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

10.Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induk.

11.Melakukan kunjungan ke lokasi usaha atau proyek yang telah dibiayai secara periodik dalam rangka pengawasan atas kredit yang diberikan. 12.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang

Pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil tugasnya.

13.Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan-keputusan dan

memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

14.Meminimalisir setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan operasional di Seksi Pemasaran.

15.Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Seksi Pemasaran kepada Pemimpin Cabang Pembantu.

16.Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutusan kredit atas permohonan kredit yang diajukannya.


(27)

17.Menghadiri rapat bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of

knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara

periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan. 18.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang

tentang langkah -langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

19.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dengan di Kantor Cabang Pembantu maupun di Kantor Cabang Induk.

20.Mewakili Pemimpin Cabang Pembantu dalam mengadakan hubungan atau kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantorcabang pembantu.

21.Membuat laporan terkait operasional Seksi Pemasaran sesuai ketentuan yang berlaku.

22.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang pembantu.

Tanggung Jawab Pemimpin Seksi Pemasaran

Bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang Pembantu atas: 1. Seluruh operasional Seksi Pemasaran.

2. Kinerja Seksi Pemasaran dengan mengacu pada rencana kerja anggaran tahunan dan standar rasio yang sehat.

3. Pencapaian program kerja Seksi Pemasaran. 4. Kelayakan dan kualitas kredit yang diberikan.

5. Kebenaran dan ketetapan waktu laporan yang diterbitkan.

6. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar operasional prosedur di lingkungan seksi pemasaran.


(28)

7. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan seksi pemasaran.

8. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan bank Sumut di lingkungan seksi pemasaran.

9. Displin kerja pejabat,staf,pegawai di lingkungan seksi pemasaran. 10.Keamanan transaksi dan penggunaan aplikasi OLIB’S.

11.Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan perusahaan yang berada di lingkungan seksi pemasaran.

12.Memang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank.

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja usaha adalah kemampuan kerja dan prestasi yang dicapai dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan tersebut. Kinerja usaha dapat dijadikan suatu alat ukur untuk melihat kesuksesan dan pertumbuhan suatu perusahaan, dimana kesuksesan dan pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan efektif dan efisien serta kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan.

Adapun kinerja usaha yang dilakukan dari PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Bila dilihat dari struktur organisasinya sudah cukup baik. Struktur organisasi perusahaan ini pada pokoknya mengandung penetapan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan perusahaan. Bank juga sudah baik dalam hal pelayanan terhadap nasabah yakni dalam memberikan produk dana seperti simpanan giro, tabungan dan lain-lain serta jasa-jasa bank lainnya. Sehubungan


(29)

dengan itu, PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan yakni dari penyaluran kredit sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jenis kredit yang diberikan bank kepada masyarakat atau nasabah.

Pelaksanaan pemberian kredit yang ada selama ini berjalan dengan baik karena bank selama ini berusaha untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat atau nasabah yang membutuhkan kredit tersebut. Bank juga tidak membeda- bedakan setiap nasabah yang datang. Sehingga bank dalam menyalurkan kreditnya selalu bertindak sesuai dengan peraturan ataupun ketentuan–ketentuan.

F. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Increasing the Quality of Human Resource)

Bank SUMUT menyadari bahwa kualitas sumberdaya manusia memiliki peran yang sangat penting, sebagai mitra dalam menunjang keberhasilan kegiatan usaha Bank SUMUT.

2. Mewujudkan Layanan Prima (Creating First-class Service)

Guna mendukung pertumbuhan usaha terutama dalam meningkatkan daya saing melalui pengembangan produk serta peningkatan layanan perbankan yang aman, cepat, efektif, akurat, dan realtime on-line. Bank SUMUT sangat mengutamakan pelayanan yamg prima untuk para nasabahnya


(30)

23 A. Pengertian Kredit

Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah bank. Kredit merupakan pos harta terbesar. Kredit juga merupakan sumber utama pendapatan bank, sekaligus sumber risiko terbesar. Kredit diberikan kepada nasabah perorangan maupun badan usaha.

Kata “kredit” berasal dari bahasa latincredere yang berarti percaya atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan/bank kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan (faith).Rivai.dkk, (2006:5) menjelaskan bahwa dalam prakteknya kredit adalah suatu tindakan atas dasar perjanjian dimana dalam perjanjian tersebut terdapat penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan bahwa akan mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama dikemudian hari.Maksudnya, pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkan pasti akan kembali pokok beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Sedangkan bagi si penerima kredit mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai dengan jangka waktu disertai sewa modal dan biaya-biaya yang disepakati.

Komaruddin (2001:3) mendefenisikan kredit dengan berbagai cara, antara lain:

a. Kredit dianggap sebagai waktu yang diberikan untuk membayar barang atau jasa yang dijual atas kepercayaan.


(31)

b. Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan (yang disamakan dengan uang) berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga yang telah ditetapkan lebih dahulu.

c. Kredit adalah kepercayaan yang diberikan berhubungan dengan kekayaan yang diserahkan atas janji pembayaran kelak. Kredit adalah dana yang tersimpan dalam perkiraan bank.

Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah bank. Kredit merupakan pos harta terbesar. Kredit juga merupakan sumber utama pendapatan bank, sekaligus sumber risiko terbesar. Kredit diberikan kepada nasabah perorangan maupun badan usaha.

B. Unsur - Unsur Kredit

Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas kepercayaan bahwa penerima kredit akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat - syarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Dari uraian tersebut, maka dalam kredit terdapat unsur–unsur. Suyatno,dkk, (1995:14)

a. Amanat merupakan segala sesuatu yang telah dipercayakan kepada manusia, baik yang berkaitan dengan hak dirinya maupun hak pihak lain. Bank yakin benar bahwa prestasi yang diberikan kepada para nasabah akan diterima kembali di waktu tertentu kelak.


(32)

antara saat pemberian prestasi dan saat pengembaliannya. Dalam transaksi kredit terdapat tenggang waktu antara peristiwa prestasi dan kontraprestasi c. Risiko, dimana dalam setiap kredit akan mengandung risiko tertentu, yaitu

risiko kehilangan seluruhnya atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh tenggang waktu yang diberikan bank. Semakin panjang jangka waktu kredit, maka semakin besar risikonya, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah.

C. Jenis – Jenis Kredit Pada Bank SUMUT

PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kabupaten Tapanuli Tengah dalam hal menyalurkan dananya ke masyarakat dalam bentuk kredit untuk mendukung aktivitas masyarakat, menyediakan produk-produk sebagai berikut:

1. Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

Kredit angsuran lainnya adalah kredit angsuran bagi perorangan maupun badan usaha atau professional yang mempunyai usaha produktif dan atau mempunyai penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan modal usaha, investasi dan konsumtif sejalan dengan tujuan bank untuk membantu masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Syarat dan ketentuan :

1. Pemohon adalah WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah

2. Memiliki masa kerja atau telah menjalankan usaha dalam bidangnya minimal 1 tahun.

3. Mempunyai penghasilan tetap atau mempunyai usaha yang layak dibiayai.


(33)

4. Memiliki rekening tabungan Bank Sumut 5. Tidak tercantum dalam daftar hitam BI

6. Dokumen legalitas pemohon: KTP, kartu keluarga, Slip gaji dan surat keterangan bekerja.

7. Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang dijalankan.

8. Study kelayakan proyek untuk kredit diatas 5 milyar (laporan keuangan audited dari konsultan indipenden)

9. Agunan berupa barang tidak bergerak seperti tanah yang sudah mempunyai SHM dan bangunan yang mempunyai SHGB.

10.Agunan untuk kredit dengan tujuan investasi dan atau konsumsi adalah objek yang dibiayai dan atau asset lain yang dimiliki sesuai dengan ketentuan Bank yang berlaku.

11.Bunga ringan:

a. Plafond Rp 0 – Rp.200.000.000 = 16 % per tahun

b. Plafond Rp.200.000.000-Rp.700.000.000 = 15 % per tahun

Dengan system anuitas. Maksimal peminjaman= 5 tahun.Pada kredit ini dianalisis bahwa kredit dibawah Rp.200.000.000 dikenakan

bunga 16% per tahun dari plafond, biaya awal 1% dari kredit.

2. Kredit Kepemilikan Rumah Sumut Sejahtera (KPR Sumut Sejahtera) KPR - Sumut Sejahtera adalah solusi kepemilikan rumah pribadi Anda untuk keperluan pembelian rumah tinggal / apartemen / ruko / rukan yang dijual melalui developer. Untuk berbagi kebtuhan pembiayaan, dapat digunakan pembiayaan dapat digunakan untuk berbagai tujuan baik untuk tempat tinggal atau investasi,


(34)

dalam kondisi baru maupun bekas (second). Suku bunga kredit relative rendah, dihitung secara anuitas dan diberlakukan secara floating rate yang akan disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga pasar.

Syarat dan ketentuan :

1. Pemohon adalah WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah dan maksimal umur 56 tahun.

2. Memiliki masa kerja atau telah menjalankan usaha dalam bidangnya minimal 1 tahun.

3. Mempunyai penghasilan tetap atau mempunyai usaha yang layak dibiayai. 4. Memiliki rekening tabungan Bank Sumut.

5. Tidak tercantum dalam daftar hitam BI. 6. Dokumen legalitas pemohon:

a. Foto copi KTP suami dan istri. b. Pas photo

c. Kartu keluarga d. Foto copy surat nikah

e. Slip gaji dan surat keterangan bekerja atau SK pegawai

7. Foto copi dokumen kepemilikan rumah dilengkapi SHM/SHGB/IMB dan PBB terakhir.

8. Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang dijalankan

9. Agunan berupa barang tidak bergerak seperti tanah yang sudah

mempunyai SHMdan bangunan yang mempunyai SHGB.


(35)

objek yang dibiayai dan atau asset lain yang dimiliki sesuai dengan ketentuan Bank yang berlaku.

11.Plafond maksimal 40 % dari pendapatan per bulan, pembiayaan sendiri minimal 20%

12.Bunga 12 % dihitung dengan metode anuitas bulanan yang disesuaikan dengan suku bunga pasar.

13.Maksimal jangka waktu 15 tahun.

Pada kredit ini dianalisis dari segi pendapatan, bahwa maksimal jumlah cicilan adalah 40% dari penghasilan per bulan.

3. Kredit Surat Perintah Kerja (SPK)

Kredit SPK adalah kredit modal kerja dengan metode rekening koran untuk membantu mendukung modal kerja pengusaha yang mendapatkan kontrak kerja pemborongan / pengadaan barang atau jasa dari instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta sehingga dapat memperlancar penyelesaian proyek sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Syarat dan ketentuan :

1. Kontraktor/Rekanan Pemenang Tender atau Pemegang SPK / Kontrak Kerja.

2. Mempunyai Badan Usaha berbadan hokum. 3. Memiliki rekening Giro Bank Sumut.

4. Agunan Utama berupa Hak Tagih atas SPK / Kontrak Kerja dan Agunan Tambahan berupa barang bergerak dan tidak bergerak.

5. Plafond Kredit disesuaikan oleh kebutuhan pekerjaan :


(36)

seperti pekerjaan sipil, bangunan dan sejenisnya.

b. Maksimum plafond kredit 70% dari harga pekerjaan leveransir seperti pengadaan barang dan sejenisnya.

6. Pelunasan kredit fleksibel, dengan sistem penurunan plafod secara proposional berdasarkan pembayaran termin proyek atau cash flow yang telah disepakati.

7. Jangka waktu kredit adalah berdasarkan jangka waktu proyek ditambah waktu yang layak 3 (tiga) bulan.

8. Bunga 16 %

Pada kredit ini dianalisis bahwa maksimum plafond adalah 60 % dari harga proyek seperti pekerjaan sipil dan bangunan, sedangkan untuk pekerjaan pengadaan barang diberi maksimal plafond 70 % dan jangka waktunya adalah jangka waktu proyek ditambah waktu layak 3 bulan.

4. Kredit Multi Guna (KMG)

Kredit multi guna adalah kredit angsuran guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap untuk berbagai keperluan seperti biaya sekolah anak, biaya perbaikan rumah, biaya pengobatan, membeli barang- barang kebutuhan maupun untuk modal membuka usaha sampingan dengan bunga menarik, proses mudah dan cepat. Fasilitas Kredit Multiguna diberikan pegawai dan calon pegawai dinas / instansi / lembaga pemerintah, BUMN, BUMD dan Swasta Nasional baik yang pembayaran gajinya melalui maupun tidak melalui Bank SUMUT.

Syarat dan ketentuan :


(37)

2. Merupakan pegawai dan calon pegawai dinas / instansi / lembaga pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta nasional.

3. Surat permohonan kredit dari instansi/dinas tempat bekerja dan surat keterangan bekerja dari instansi tempat bekerja.

4. Lampiran permohonan berupa:

a. Format permohonan KMG (dari bank). b. Surat pernyataan dan kuasa dari bank. c. Fotocopy daftar gaji (bulan terakhir).

d. Fotocopy KARPEG, SK pengangkatan pegawai. e. Fotocopy identitas diri suami/istri.

5. Agunan berupa KARPEG, SK pengangkatan pegawai.

6. Jangka waktu maksimum 10 tahun untuk PNS, BUMN, BUMD 7. Pada saat jatuh tempo umur tidak melewati batas usia pensiun. 8. Pinjaman di atas Rp.100.000.000 wajib melampirkan NPWP 9. Bunga 19 %

10.Maksimum kredit konsumtif untuk PNS, BUMN, BUMD Pinjaman = 40 % x gaji bersih x jangka waktu.

11.Maksimum kredit modal kerja dan investasi untuk PNS, BUMN, BUMD Pinjaman = 60 % x gaji bersih x jangka waktu.

12.Biaya asuransi jiwa dihitung berdasarkan tabel asuransi.

13.Suku bunga dihitung menggunakan menggunakan metode bunga flat to anuitas dan bersifat fixed rate.

14.Bebas biaya administrasi dan provisi.


(38)

BUMN/BUMD maupun pegawai swasta nasional yang pembayaran gajinya melalui bank SUMUT ataupun tidak dan Maksimum plafond untuk kredit konsumtif adalah 40 % dari gaji x jangka waktu.

5. Kredit Pensiun

Kredit pensiun membantu para pensiunan untuk mendapatkan tambahan dana yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti merehab rumah, biaya perobatan, biaya pernikahan anak atau untuk modal usaha sehingga dapat menjalani masa pensiun dengan tetap berkarya.

Syarat dan ketentuan :

1. Pensiun merupakan pensiun sendiri, pensiunan janda atau duda yang uang pensiunnya dikelola dan disalurkan oleh PT. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT. Taspen).

2. Usia pensiunan ditambah jangka waktu kredit maksimum 70 tahun. 3. Penerima uang pensiun setiap bulannya melalui Bank Sumut.

4. Angsuran dipotong langsung setiap bulan dari uang pensiun yang diterima. 5. Sewaktu-waktu dapat dilunasi tanpa dikenakan denda

6. Fasilitas kredit LUNAS bila nasabah meninggal karena mendapat perlindungan Asuransi Jiwa.

7. Jaminan berupa uang pensiun yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan dan Kuasa ditanda tangani debitur beserta suami/isteri dan Asli Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) dan Asli Surat Keputusan Pensiun (SKEP)

8. Jangka waktu maksimal 120 bulan


(39)

10.Maksimum kredit pinjaman = 40 % x dana pensiun x jangka waktu 11.Dokumen lengkap Surat Permohonan kredit :

a. Fotocopy identitas diri permohonan (KTP/ SIM/ Paspor/ Identitas lainnya).

b. Asli dan fotocopy Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP). c. Asli dan fotocopy Surat Keputusan Pensiun (SKEP).

12.Bebas biaya administrasi dan provisi, proses mudah dan cepat.

Pada kredit ini dianalisis bahwa maksimum plafond adalah 40% x dana pensiun x jangka waktu.

6. Kredit Mikro Sumut Sejahtera II

Kredit mikro Sumut sejahtera adalah kredit dengan plafond mulai Rp.5.000.000 sampai dengan Rp 50.000.000 kredit ini untuk yang ngin menambah modal usaha dan mengembangkan usaha mikro.

Syarat dan ketentuan :

1. Menandatangani formulir permohonan. 2. WNI usia 21-65 tahun atau sudah menikah.

3. Memiliki Usaha di sektor pertanian, perdagangan, industry dan usaha– usaha lainnya.

4. Fotokopi KTP yang masih berlaku.

5. Pasphoto diri dan suami/istri ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembarIzin usaha minimal Surat Keterangan Usaha dari Lurah/ Kepala Desa atau Camat. 6. Agunan dapat berupa surat tanah, BPKB kendaraan bermotor, kios/lapak. Pada kredit ini dianalisis bahwa bunga hanya 1% / bulan. Ini sangat membantu masyarakat yang ingin menambah modal usaha mikro nya dan diberikan insentif


(40)

2% bagi debitur yang membayar tepat waktu, ini memacu agar pengusaha mikro membayar tepat waktu.

7. Kredit Umum

Kredit umum adalah kredit jangka pendek dengan metode rekening koran untuk membiayai kebutuhan modal kerja usaha-usaha yang produktif.

Syarat dan ketentuan :

1. Mempunyai usaha yang layak dibiayai. 2. Memiliki rekening giro di Bank Sumut.

3. Dokumen legalitas pemohon, misalnya : KTP, kartu keluarga.

4. Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang dijalankan.

5. Study kelayakan proyek untuk kredit diatas 5 milyar (laporan keuangan audited dari konsultan indipenden).

6. Jangka waktu pinjaman maksimum 12 bulan dan dapat diperpanjang. 7. Beban bunga ringan yaitu :

a. ≤ Rp.200.000.000 = 16 %

b. > Rp.200.000.000 =15 %

Semakin besar plafond maka semakin rendah bunga yang diberikan. Ini membantu debitur yang ingin meminjam di Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

D. Prosedur Pemberian Kredit

Dalam memberikan kredit, bank harus melalui prosedur tertentu. Yang dimaksud prosedur pemberian kredit dalam pengamatan ini adalah serangkaian


(41)

kegiatan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu pekerjaan memberi kredit. Dengan demikian penjelasan prosedur pemberian kredit meliputi ketentuan dan syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan sejak nasabah mengajukan permohonan kredit sampai tahap terakhir.

Prosedur pemberian kredit merupakan pertahanan kedua dalam mencegah kredit bermasalah. Sebagai barisan pertahanan kedua, menuntut kejelasan dalam penyajian atau penyusunan, apabila prosedur pemberian kredit tidak jelas, pemberian kredit akan terus mengalami penurunan kualitas yang kadang-kadang luput dari perhatian manajemen. Suhardjono (2003:61).

Adapun tahap prosedur pemberian kredit secara umum terbagi atas beberapa tahapan, yaitu:

a. Tahap Persiapan Kredit, adalah tahap dimana dilakukan semua pekerjaan/ kegiatan sampai dengan kemungkinannya untuk memasuki tahap analisa. Surat permohonan beserta lampirannya yang telah disampaikan calon debitur segera dipelajari oleh petugas bank. Untuk selanjutnya dengan segala peraturan yang telah ditetapkan bank maka diadakanlah pemeriksaan ke lokasi / perusahaan pemohon kredit yang biasanya disebut pemeriksaan “on the spot”.

b. Tahap Analisa/Penilaian Kredit, dengan menggunakan segala bahan dan keterangan yang tersedia maka dapatlah melakukan kegiatan analisis dari permohonan kredit tersebut. Dalam hal ini dikenal beberapa formulasi, seperti pendekatan “5C”

c. Tahap Pemutusan, pemutusan kredit adalah apakah suatu permohonan kredit dikabulkan ataukah ditolak berdasarkan hasil rapat kredit.


(42)

Keputusan kantor cabang mengenai suatu permohonan kredit, baik berupa penolakan ataupun persetujuan pemberian kredit harus segera diberitahukan secara tertulis kepada pemohon kredit.

d. Tahap Pengikatan Jaminan, bagi pemohon yang permohonan kreditnya disetujui, maka oleh bank dibuat akte kredit yang harus ditandatangani oleh pihak nasabah/debitur yang berwenang dan oleh pihak bank. Untuk itu nasabah dikenakan biaya- biaya material dan provisi kredit sejumlah tertentu. Bersamaan ditandatanganinya akad kredit tersebut, maka barang-barang jaminan yang diberikan oleh nasabah berarti telah dikuasai secara yuridis sesuai dengan sifat barang yang dijaminkan.

e. Tahap Realisasi, setelah adanya keputusan dari pihak bank bahwa permohonan kredit disetujui, maka segera diberitahukan secara tertulis kepada debitur walaupun sebelumnya telah diberitahukan secara lisan ataupun telepon. Setiap ada perubahan dalam keputusan kredit baik mengenai suku bunga, jangka waktu, dan sebagainya harus pula diberitahukan secara tertulis. Segala macam akte yang telah dibuat disimpan dalam satu map yang disebut “map perjanjian kredit”. Map ini akan dikirim ke kantor pusat/ besar baik untuk kredit atas wewenang cabang maupun kantor pusat bank yang bersangkutan, dimana akte kredit/ akad kredit tersebut diberi materai secukupnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

f. Tahap Pengawasan, pengawasan terhadap kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya harus dilakukan sejak saat disetujuinya sesuai permohonan kredit sampai dengan pelunasannya.


(43)

g. Tahap Penyelesaian, adalah tahap terakhir yang merupakan rangkaian upaya yang dilakukan oleh bank dalam menyelesaikan kredit yang diragukan atau macet setelah usaha pembinaan dan penyelamatan kredit. Oleh karena itu, bank harus mengambil tindakan dalam mengatasi kredit tersebut, seperti :

1. Rescheduling, yaitu penundaan pembayaran yang disesuaikan dengan

rencana pembiayaan yang baru.

2. Injection, yaitu dengan cara memberikan kredit tambahan, dengan

tujuan untuk mengatasi kesulitan likuiditas yang bersifat sementara.

3. Likuidasi, yaitu penyelesaian atas pinjaman dengan jalan menjual

barang-barang jaminan.

4. Campuran (mixed), yaitu kombinasi dari rescheduling, injection dan likuidasi.

5. Restructuring, yaitu dengan mengadakan perubahan pada sistem

pembayaran, misalnya nasabah hanya membayar pokok saja terlebih dahulu, bunganya dibayar dibelakang.

E. Analisis Kredit

Setelah permohonan kredit diterima oleh bank, maka calon nasabah diminta untuk memberi keterangan-keterangan tambahan yang dapat menjelaskan isi dari berbagai dokumen yang disampaikannya kepada bank. Keterangan-keterangan tersebut bisa disampaikan secara lisan melalui wawancara maupun tertulis sesuai dengan informasi maupun data yang diminta oleh petugas bank. Selanjutnya, petugas bank melakukan analisis kredit berdasarkan pedoman yang sudah


(44)

ditentukan dalam bank. Dendawijaya (2001:79).

Suyatno, dkk (1995:70) menjelaskan bahwa pengertian analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan dari segala aspek untuk mengetahui kelayakan suatu permohonan kredit dan menyusun laporan analisis yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan kredit.

Adapun analisis kredit yang dilakukan petugas bank meliputi analisis 5C yaitu:

1. Character (watak/kepribadian)

Yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana sifat dan sikap dari calon debitur. Hal ini terutama berhubungan dengan keinginan debitur untuk melakukan kewajiban - kewajibannya.

2. Capacity (kemampuan)

Analisis ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan calon nasabah dalam melakukan pembayaran kembali kredit dari usaha yang akan dibiayai.

3. Capital (modal)

Analisis ini bertujuan untuk mengukur kemampuan calon nasabah dalam menyediakan modal sendiri untuk mendukung pembiayaan usaha.

4. Collateral (jaminan)

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai agunan (barang jaminan) yang digunakan sebagai alat pengaman bagi bank apabila kredit yang diberikan menjadi bermasalah.

5. Condition of economy (kondisi ekonomi) yaitu


(45)

keseluruhan. Faktor-faktor tersebut meliputi peranan pemerintah, moneter, perbankan keuangan, ekonomi, dan faktor-faktor lain yang mengahambat kegiatan usaha peminjam

F. Jaminan Kredit

Untuk melindungi uang yang dikeluarkan oleh bank lewat kredit dari resiko kerugian, maka pihak perbankan membuat pagar pengamanan berupa jaminan kredit. Jaminan kredit tersebut dapat berupa:

a. Jaminan benda berwujud, yaitu jaminan dengan barang-barang seperti: 1. Tanah

2. Bangunan

3. Kendaraan bermotor 4. Mesin-mesin/peralatan 5. Barang dagangan 6. Tanaman/kebun/sawah 7. Dan lainnya

b. Jaminan benda tidak berwujud, yaitu benda-benda yang dapat jaminan seperti:

1. Sertifikat saham 2. Sertifikat obligasi 3. Sertifikat tanah 4. Sertifikat deposito

5. Rekening tabungan yang dibekukan 6. Rekening giro yang dibekukan


(46)

7. Promes 8. Wesel

9. Dan surat tagihan lainnya c. Jaminan orang

Maksud dari jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang yang menyatakan kesanggupan untuk menangggung segala resiko apabila kredit tersebut macet. Dengan kata lain orang yang memberikan jaminan itulah yang akan menggantikan kredit yang tidak mampu dibayar oleh nasabah.

G. Pengawasan Kredit

Pengawasan aktif dilakukan dengan dengan pengawasan on the spot yaitu: ditempat usaha para debitur sehingga secara langsung akan dapat diketahui bagaimana kesadaran kondisi serta perkembangan bisnis yang dijalankan debitur. Pengawasan pasif dilakukan melalui penelitian laporan-laporan tertulis yang dilakukan debitur seperti laporan keadaan keuangan (dari neraca dan laba/rugi). Laporan penyaluran keuangan (dari mutasi rekening pinjaman), laporan aktivitas (dari keadaan stok dan perkembangan usaha) dan sebagainya.

Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah pengawasaan, demikian juga dalam pemberian perkreditan karena kegiataan pengawasaan merupakan penjagaan dan pengamanan terhadaap kekayaan bank yang di berikan atau di investasikan dibidang perkreditan. Pengawasan individual debitur dilakukan melalui hasil analisis kreditnya. Segala aspek dalam analisis diikuti terus selama kredit berjalan, terutama sekali tentang target produktivitas yang harus


(47)

dicapainya. Bila terdapat keseimbangan antara keduanya, dilihat apakah perputaran keuangan dalam rekening pinjamannya (penyetoran-penyetoran dan pengambilan-pengambilan) telahsesuai dengan kegiataan usahanya itu. Bila mana produktivitasnya dan penjualan berjalan lancar dari bulan ke bulan akan tetapi jumlah penyetoran tidak seimbang dengan perputaran keuangan perusahaan, maka bank harus meneliti, kearah mana perputaran keuangannya dilakukan. Sinungan (1993:69).

Adapun jenis-jenis pengawasan yang ada pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah:

1. Pengawasan ganda (Dual Control)

Pengawasan ganda (Dual Control) adalah pengawasan yang dilakukan oleh dua orang pejabat bank yang berbeda fungsi, terhadap tahapan pemberian kredit yang mengandung kerawanan penyalahgunaan kredit atau kredit yang dapat menimbulkan kerugian keuangan bagi PT. Bank SUMUT. Pada tahapan pengawasan ganda masih terdapat pengawasan yang lain mendukung jalannya pengawasan ini, diantaranya adalah:

a. Pengawasan pada tahap pendaftaran permohonan kredit. b. Pengawasan pada tahap pemeriksaan permohonan kredit. c. Pengawasan pada tahap putusan permohonan kredit. d. Pengawasan sebelum pencairan kredit.

e. Pengawasan saat pencairan kredit. f. Pengawasan setelah pencairan kredit 2. Pengawasan aktif


(48)

spot yaitu, secara langsung mengawasi ketempat usaha debitur dengan jangka waktu tertentu, misalnya 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali. Dengan seperti itu dapat diketahui bagaimana keadaan dan kondisi serta perkembangan bisnis yang dijalankan debitur.

3. Pengawasan pasif

Pengawasan pasif dilakukan Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan melaluicheck by online dengan melihat perputaran keuangan pada transaksi di buku tabungan debitur. Dengan pengawasan ini, dapat diketahui uang yang masuk dan keluar.

Dalam rangka untuk mencapai tujuan keamanan dari proses pemberian kredit, PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah mengambil langkah-langkah untuk mengelompokkan kredit berdasarkan kelancaran pelunasannya. Hal ini sangat perlu untuk dilaksanakan demi kelancaran tugas pengamanan kredit atau fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada nasabah, sehingga sikap dan cara menghadapi nasabah dapat di sesuaikan sedemikian rupa demi kelancaran.

Sesuai dengan maksud pengawasan, maka kolektivitas kredit disusun kriteria-kriteria dan penggolongan masing-masing dalam kelompok tersendiri. Penggolongan kredit yang dimaksud adalah:

1. Kelompok kredit lancar (sandi 1)

Jika kewajiban dapat dipenuhi debitur dan tidak pernah terjadi penunggakan, tidak lewat 1 bulan dari jadwalnya.

2. Dalam perhatian khusus (sandi 2)


(49)

3. Kelompok kurang lancar (sandi 3)

Jika kewajiban selama 3 bulan berturut-turut tidak dibayar. 4. Kelompok diragukan (sandi 4)

Jika setelah jatuh tempo ditambah masa kesempatan mengusahakan perbaikan selama 3 bulan setelah jatuh tempo tersebut, tetapi kredit tidak dapat dilunasi.

5. Kelompok kredit macet (sandi 5)

Debitur tidak mampu membayar lagi, jika tidak dibayar, maka akan dihapuskan dengan cara melakukan pengamanan berupa penjualan barang- barang atau agunan.

Kegiatan pengawasan ini terus menerus dilakukan Bank SUMUT, sebab mereka sadar bahwa keberhasilan kredit sepenuhnya tergantung dari kemampuan nasabah dalam menciptakan laba. Keuntungan yang diperoleh akan menghasilkan kekuatan nasabah untuk memenuhi kewajibannya.

H. Perencanaan Kredit dan Realisasinya

Penyusunan rencana perkreditan bank merupakan suatu kegiatan yang rumit, karena banyak aspek dan faktor yang harus diperhitungkan dalam penyusunannya.

Planning bidang perkreditan merupakan dasar untuk pengelolahankredit yang

efektif, sebab rencana tersebut memberikan orientasi dan arah yang dibutukan oleh para manajer untuk mencapai tujuan. Dalam penyusunan rencana kredit pada Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan lebih dahulu rapat dengan kepala seksi– seksi.


(50)

Penyusunan recana kredit dilakukan dengan melihat dan memperhitungkanberbagai aspek yang mempngaruhi keadaan ekonomi pada masa yang akan dan berdasarkan tahun sebelumnya.Aspek-aspek pertimbangan rencana kredit yang diperhitungkan antara lain:

1. Situasi perekonomian dan perdagangan.

Yaitu dengan melihat dan memperhitungkan keadaan perekonomian dan perdagangan pada saat ini serta kemungkinan - kemungkinan perkembangan yang akan timbul selama rencana disusun serta pelaksaan rencana.

2. Keadaan para nasabah.

Dimana bank mengkategorikan mereka menurut kelancaran pelunasan kredit yaitu kredit lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet.

3. Keadaan keuangan bank.

Yaitu dengan melihat besarnya dana tersedia dan benar-benar dapat dilepas.

4. Plafond atau celling.

Yaitu batas atau jatah bagi bank untuk mengoperasikandananya.

Plafondmerupakan alat menjamin fleksibilitas suatu planning dalam

penyusunananggaran kredit.

Apabila Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan merencanakan peningkatan kredit maka dari setiap total rencana akan diambil suatu keputusan yang tepat, apakah rencana tersebut akan dipenuhi seluruhnya atau hanya sebahagian.


(51)

Tabel 3.1

REALISASI KREDIT 2013 - 2014

PT. BANK SUMUT CABANG PEMBANTU PANDAN

NO

JENIS KREDIT

2013 2014

DEBITUR Rp DEBITUR Rp

1 KAL 42 540.000.000 55 690.000.000

2 KPR 12 420.000.000 23 540.000.000

3 KREDIT SPK 5 120.000.000 8 290.000.000

4 KMG 78 920.000.000 65 970.000.000

5 KREDIT

PENISUN

38 120.000.000 40 250.000.000

6 KMSS II 37 300.000.000 42 380.000.000

7 KREDIT

UMUM

82 620.000.000 89 750.000.000

JUMLAH 294 3.040.000.000 322 3.870.000.000


(52)

Dari tabel diatas dapat dianalisa :

1. Kredit Angsuran lainnya mengalami peningkatan debitur pada tahun 2014 sebesar 20 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 21,7 %. Peningkatan tidak begitu mencolok sehingga pemasaran harus lebih ditingkatkan.

2. Kredit Kepemilikan rumah atau KPR mengalami peningkatan debitur pada tahun 2014sebesar 47,8 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 22,2 %. Peningkatan jumlah debitur sudah maksimal tetapi jumlah dana yang disalurkan masih kurang mencolok.

3. Kredit SPK mengalami peningkatan debitur pada tahun 2014 sebesar 37,5 % dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 58,6 %. Peningkatan ini sangat mencolok, ini baik untuk perencanaan kredit ditahun yang akan datang.

4. Kredit Multi Guna mengalami penurunan jumlah debitur sebesar 20 % dan kenaikan jumlah dana yang disalurkan sebesar 5,1 %. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah PNS BUMN, BUMD yang mengikuti program kredit ini.

5. Kredit Pensiunan mengalami kenaikan jumlah debitur sebesar 5 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 86,6%. Peningkatan ini sangat mencolok diakibatkan debitur meminjam dana dalam jumlah yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

6. Kredit Mikro Sumut Sejahtera II mengalami peningkatan debitur sebesar 11,9 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 21 %. Peningkatan ini diakibatkan oleh semakin banyak pengusaha mikro yang


(53)

meminjam untuk membantu kelancaran usahanya.

7. Kredit Umum hanya mengalami peningkatan debitur sebesar 7,8% dari tahun sebelumnya dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 17,3 %. Peningkatan jumlah debitur tidak terlalu signifikan tetapi dana yang disalurkan terlihat meningkat, ini diakibatkan oleh debitur yang meminjam berbeda–beda jumlah dana yang dipinjam.

Dari keseluruhan jumlah debitur yang meminjam di Bank Sumut Cabang Pembantu Pandan mengalami peningkatan sebesar 8,6 %. Dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 21,4 %. Disetiap bank peningkatan debitur dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sangat diharapkan untuk membantu kegiatan usaha bank, yang didapat dari bunga uang yang dipinjam debitur.


(54)

47 A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kredit yang diberikan dan dilaksanakan pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu Kredit Angsuran Lainnya (KAL), Kredit kepemilikan rumah (KPR),kredit surat perintah kerja (SPK), Kredit Multi Guna (KMG), Kredit pensiunan, dan Kredit Mikro Sumut Sejahtera II dan Kredit Umum.

2. Realisasi penyaluran kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan mengalami peningkatan. Yaitu peningkatan debitur 8,6% dan peningkatan dana yang disalurkan yaitu sebesar 21,4%. Hal ini menunjukkan bahwasannya sistemnya telah baik.

3. Prosedur pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sudah sesuai dengan prosedur yang seharusnya karena sistem pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sudah diterapkan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang telah berlaku secara umum. 4. PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

melakukan pengawasan atas kredit diberikan kepada debitur dengan pengawasan dual control pengawasan aktif, pengawasan pasif, dan melakukan pengelompokan kredit berdasarkan kelancarannya.


(55)

B. Saran

Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka penulis menarik beberapa saran yang dianggap perlu sebagai masukan pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Adapun saran - saran tersebut adalah :

1. PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah harus lebih giat dalam memasarkan program kredit agar debitur bertambah dan dana yang disalurkan selalu meningkat.

2. Bank dalam menyalurkan kredit hendaknya benar-benar memperhatikan calon nasabahnya dengan mempertimbangkan prinsip 5C yaitu. Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition Of Economic

3. Hendaknya PT. Bank SUMUT disarankan agar dapat lebih

mengintensifkan kegiatan pemasaran jasa dan kredit seperti

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Increasing the Quality of

Human Resource)dan Mewujudkan Layanan Prima (Creating First-class

Service), sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu


(56)

Muchdarsyah Sinungan. 1993. DasarDasar dan Teknik Mangemen Kredit. Jakarta: Bumi Aksara.

Sastradipoera, Komaruddin. 2001, Manajemen Perbankan. Bandung: Kappa-Sigma

Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Thomas Suyatno, H.A. Chalik, Made Sukada, C. Tinom Yunianti Ananda, Djuhaepah T. Marala. 1995. Dasar Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Veithzal Rivai dan Andria Permata. 2006. Credit Management Handbook, Teori, Konsep, Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Masalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

http//www.banksumut.com

http://id.shvoong.com/business-management/investing/2140886-unsur-unsur-kredit/#ixzz32S7qoctf


(57)

(1)

Dari tabel diatas dapat dianalisa :

1. Kredit Angsuran lainnya mengalami peningkatan debitur pada tahun 2014 sebesar 20 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 21,7 %. Peningkatan tidak begitu mencolok sehingga pemasaran harus lebih ditingkatkan.

2. Kredit Kepemilikan rumah atau KPR mengalami peningkatan debitur pada tahun 2014sebesar 47,8 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 22,2 %. Peningkatan jumlah debitur sudah maksimal tetapi jumlah dana yang disalurkan masih kurang mencolok.

3. Kredit SPK mengalami peningkatan debitur pada tahun 2014 sebesar 37,5 % dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 58,6 %. Peningkatan ini sangat mencolok, ini baik untuk perencanaan kredit ditahun yang akan datang.

4. Kredit Multi Guna mengalami penurunan jumlah debitur sebesar 20 % dan kenaikan jumlah dana yang disalurkan sebesar 5,1 %. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah PNS BUMN, BUMD yang mengikuti program kredit ini.

5. Kredit Pensiunan mengalami kenaikan jumlah debitur sebesar 5 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 86,6%. Peningkatan ini sangat mencolok diakibatkan debitur meminjam dana dalam jumlah yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

6. Kredit Mikro Sumut Sejahtera II mengalami peningkatan debitur sebesar 11,9 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 21 %. Peningkatan ini diakibatkan oleh semakin banyak pengusaha mikro yang


(2)

46

meminjam untuk membantu kelancaran usahanya.

7. Kredit Umum hanya mengalami peningkatan debitur sebesar 7,8% dari tahun sebelumnya dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 17,3 %. Peningkatan jumlah debitur tidak terlalu signifikan tetapi dana yang disalurkan terlihat meningkat, ini diakibatkan oleh debitur yang meminjam berbeda–beda jumlah dana yang dipinjam.

Dari keseluruhan jumlah debitur yang meminjam di Bank Sumut Cabang Pembantu Pandan mengalami peningkatan sebesar 8,6 %. Dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 21,4 %. Disetiap bank peningkatan debitur dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sangat diharapkan untuk membantu kegiatan usaha bank, yang didapat dari bunga uang yang dipinjam debitur.


(3)

47

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kredit yang diberikan dan dilaksanakan pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu Kredit Angsuran Lainnya (KAL), Kredit kepemilikan rumah (KPR),kredit surat perintah kerja (SPK), Kredit Multi Guna (KMG), Kredit pensiunan, dan Kredit Mikro Sumut Sejahtera II dan Kredit Umum.

2. Realisasi penyaluran kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan mengalami peningkatan. Yaitu peningkatan debitur 8,6% dan peningkatan dana yang disalurkan yaitu sebesar 21,4%. Hal ini menunjukkan bahwasannya sistemnya telah baik.

3. Prosedur pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sudah sesuai dengan prosedur yang seharusnya karena sistem pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sudah diterapkan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang telah berlaku secara umum. 4. PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

melakukan pengawasan atas kredit diberikan kepada debitur dengan pengawasan dual control pengawasan aktif, pengawasan pasif, dan melakukan pengelompokan kredit berdasarkan kelancarannya.


(4)

48

B. Saran

Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka penulis menarik beberapa saran yang dianggap perlu sebagai masukan pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Adapun saran - saran tersebut adalah :

1. PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah harus lebih giat dalam memasarkan program kredit agar debitur bertambah dan dana yang disalurkan selalu meningkat.

2. Bank dalam menyalurkan kredit hendaknya benar-benar memperhatikan calon nasabahnya dengan mempertimbangkan prinsip 5C yaitu. Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition Of Economic

3. Hendaknya PT. Bank SUMUT disarankan agar dapat lebih mengintensifkan kegiatan pemasaran jasa dan kredit seperti Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Increasing the Quality of Human Resource)dan Mewujudkan Layanan Prima (Creating First-class Service), sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perbankan yang maju dan terkemuka di Indonesia.


(5)

Muchdarsyah Sinungan. 1993. DasarDasar dan Teknik Mangemen Kredit. Jakarta: Bumi Aksara.

Sastradipoera, Komaruddin. 2001, Manajemen Perbankan. Bandung: Kappa-Sigma

Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Thomas Suyatno, H.A. Chalik, Made Sukada, C. Tinom Yunianti Ananda, Djuhaepah T. Marala. 1995. Dasar Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Veithzal Rivai dan Andria Permata. 2006. Credit Management Handbook, Teori, Konsep, Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Masalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

http//www.banksumut.com

http://id.shvoong.com/business-management/investing/2140886-unsur-unsur-kredit/#ixzz32S7qoctf


(6)