Artificial Intelegence LANDASAN TEORI

29 | P a g e

2.3 Computer Vision

Computer Vision merupakan salah satu disiplin ilmu dari kecerdasan buatan yang berfokus pada informasi-informasi yang dimiliki oleh data gambar Ricky, 2009. Data gambar memiliki banyak bentuk, seperti video gambar yang berjalan, gambar dari kamera, atau data multi-dimensional, scanner media. Computer Vision merupakan kombinasi dari pencitraan, pengolahan citra, pengenalan pola serta proses pengambilan keputusan. Tujuan utama dari Computer Vision adalah untuk mengkomputerisasi penglihatan manusia atau dengan kata lain membuat citra digital dari citra sebenarnya sesuai dengan penglihatan manusia Putra, 2010.

2.4 Image Processing

Image Processing atau pengolahan citra adalah bidang tersendiri yang sudah cukup berkembang sejak orang mengerti bahwa computer tidak hanya dapat menangani data teks, tetapi juga citra Ahmad, 2005. Teknik-teknik pengolahan citra biasanya digunakan untuk melakukan transformasi dari suatu citra kepada citra yang lain, sementara tugas perbaikan informasi terletak pada manusia melalui penyusunan algoritmanya. Pengolahan citra merupakan bagian penting yang mendasari berbagai aplikasi nyata, seperti pengenalan pola, penginderaan jarak-jauh melalui satelit atau pesawat udara, dan machine vision Kadir Susanto, 2013. Pada pengenalan pola, pengolahan citra antara lain berperan untuk memisahkan objek dari latar belakang secara otomatis. Selanjutnya, objek 30 | P a g e akan diproses oleh pengklasifikasi pola. Sebagai contoh, sebuah objek buah bisa dikenali sebagai jeruk, apel, atau pepaya. Pada penginderaan jarak jauh, tekstur atau warna pada citra dapat dipakai untuk mengidentifikasi objek- objek yang terdapat di dalam citra. Pada machine vision sistem yang dapat “melihat” dan “memahami” yang dilihatnya, pengolahan citra berperan dalam mengenali bentuk-bentuk khusus yang dilihat oleh mesin. Penggunaan kamera pemantau ruangan merupakan contoh bagian aplikasi pemrosesan citra. Perubahan gerakan yang ditangkap melalui citra dapat menjadi dasar untuk melakukan pelaporan situasi yang terekam. Beberapa teknik pengolahan citra adalah sebagai berikut Kadir, 2013 : 2.4.1. Membaca Citra Untuk kepentingan memudahkan dalam memahami hasil proses pengolahan citra, Anda perlu mengenal perintah yang berguna untuk membaca citra yang tersimpan dalam bentuk file. Proses ini diperlukan untuk dapat membaca citra agar dapat dilakukan proses selanjutnya. 2.4.2. Operasi Geometrik Operasi geometrik adalah operasi pada citra yang dilakukan secara geometris seperti translasi, rotasi, dan penyekalaan. Pada operasi seperti ini terdapat pemetaan geometrik, yang menyatakan hubungan pemetaan antara piksel pada citra masukan dan piksel pada citra keluaran. Salah satu proses pada operasi geometric adalah “Memperkecil Citra”. Secara prinsip, pengecilan citra berarti mengurangi jumlah piksel pada citra yang akan diproses. 31 | P a g e 2.4.3. Segmentasi Citra Segmentasi citra merupakan proses yang ditujukan untuk mendapatkan objek-objek yang terkandung di dalam citra atau membagi citra ke dalam beberapa daerah dengan setiap objek atau daerah memiliki kemiripan atribut. Pada citra yang mengandung hanya satu objek, objek dibedakan dari latar belakangnya. Segmentasi juga biasa dilakukan sebagai langkah awal untuk melaksanakan klasifikasi objek. Teknik segmentasi citra didasarkan pada dua properti dasar nilai aras keabuan: ketidaksinambungan dan kesamaan antarpiksel. Pada bentuk yang pertama, pemisahan citra didasarkan pada perubahan mendadak pada aras keabuan. Contoh yang menggunakan pendekatan seperti itu adalah detektor garis dan detektor tepi pada citra. Segmentasi Citra Ekstraksi Fitur Pengklasifikasi Citra masukan Objek daun Fitur-fitur pada daun Jenis tanaman Gambar 2.6 Segmentasi sebagai langkah awal sistem klasifikasi