Studi Pustaka Metode Pengembangan Sistem

64 | P a g e 3.2.2 Fase Perancangan Pada fase ini, akan dibuat desain aplikasi dari sistem yang akan dikembangkan, meliputi : a. Perancangan Alur Proses ada 3 alur proses yang akan penulis rancang, yaitu alur proses aplikasi, alur proses pengolahan citra dan alur proses pelatihan LVQ. Alur proses aplikasi akan menampilkan 1 menu pada aplikasi admin dan 2 menu pada aplikasi user. Dimana setiap menunya akan mempunyai fungsi yang berbeda satu sama lainnya. Alur proses pengolahan citra akan menampilkan, pengolahan input yang berupa gambar agar dapat diambil informasinya. Sedangkan alur proses pelatihan LVQ akan menampilkan proses-proses pelatihan LVQ yang akan diimplementasikan pada aplikasi. Adapun alur proses aplikasi, alur proses pengolahan citra dan proses pelatihan LVQ pada aplikasi pengenalan jenis Ricikan Keris Jawa berbasis Smartphone ini akan dibahas secara lengkap pada subbab 4.2.2.1 b. Perancangan Pemodelan Object, penulis akan menjelaskan mengenai aplikasi yang akan dikembangan dengan menggunakan pemodelan object menggunakan UML seperti Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram serta Class Diagram. Adapun perancangan pemodelan object pada aplikasi secara lengkap dapat dilihat pada subbab 4.2.2.2. 65 | P a g e c. Perancangan Database, database akan dirancang menggunakan MySQL yang berisi data bobot gambar yang akan dijadikan acuan baik untuk menu pelatihan pada aplikasi admin ataupun menu cek ricikan pada aplikasi user. Secara lengkap dpat dilihat pada subbab 4.2.2.3. d. Perancangan User Interface, berbentuk menu application. Adapun perancangan user interface tersebut adalah menu training ricikan keris pada aplikasi admin serta menu informasi Keris Jawa dan menu cek Ricikan Keris pada aplikasi user. Secara lengkap dapat dilihat pada subbab 4.2.2.4. 3.2.3 Fase Kontruksi Pada fase ini, penulis akan mengimplementasikan apa yang penulis telah rancang pada tahap sebelumnya. Tahapan pada fase ini adalah sebagai berikut: a. Kontruksi Image Processing, menjelaskan bagaimana image processing bekerja didalam aplikasi yang akan dirancang. Dari proses pengambangan hingga ekstraksi ciri dalam aplikasi akan dijelaskan. Secara lengkap dapat dilihat pada subbab 4.2.3.1. b. Kontruksi Pelatihan LVQ, pelatihan LVQ yang telah dirancang sebelumnya akan diimplementasikan pada tahap ini. Dengan menggunakan nilai bobot hasil pelatihan yang telah tersimpan, ricikan keris yang ada akan dapat diketahui. Secara lengkap dapat dilihat pada subbab 4.2.3.2. 66 | P a g e c. Kontruksi User Interface, User Interface yang sebelumnya telah dirancang akan diimplementasikan pada layout program pada aplikasi. Secara lengkap dapat dilihat pada subbab 4.2.3.3. 3.2.4 Fase Pelaksanaan Peneliti akan melakukan instalasi program dan pengujian aplikasi menggunakan pendekatan Black Box Testing yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Suatu hal yang tidak kalah penting adalah aplikasi harus dapat berjalan dengan baik di lingkungan user. User merasakan kemudahan serta manfaat dari aplikasi. Pengujian Black Box ini terdiri dari 2 jenis, yaitu : a. Pengujian Mandiri, yaitu pengujian aplikasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan komputer peneliti. Peneliti melakukan uji data ricikan keris dengan 8 data sampel dan 4 data input untuk menentukan seberapa akurat analisis yang dilakukan dengan manual dan aplikasi. Secara lengkap dapat dibaca pada subbab 4.2.4.1. b. Pengujian Lapangan, yaitu pengujian yang dilakukan secara objektif dengan melakukan pengujian langsung ke lapangan. Pelaku pengujian lapangan terdiri dari 100 responden sesuai pada penyebaran kuesioner sebelum penelitian. Selain itu peneliti menspesifikasikan perangkat yang disarankan dalam menggunakan aplikasi ini. Secara lengkap dapat dibaca pada subbab 4.2.4.2. 67 | P a g e

3.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran 68 | P a g e

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dapat dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Maka penulis melakukan pengumpulan data yang dapat dibedakan berdasarkan dari jenisnya, sebagai berikut: 4.1.1 Data Primer

a. Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan salah satu pakar Keris Museum Pusaka Taman Mini Indonesia Indah bernama M. Andi Azis mengenai jenis-jenis Ricikan Keris Jawa dan seberapa besar pentingnya suatu bangsa untuk mengenal budaya Keris itu sendiri. Berdasarkan wawancara tersebut, dapat diketahui secara terperinci tentang jenis Ricikan Keris Jawa dan seberapa sering masyarakat ke museum pusaka untuk menanyakan jenis Ricikan dan Dhapur Keris yang ada pada keris kepunyaan mereka. Selama ini M. Andi Azis , sering mendapatkan kesulitan dalam penentuan jenis Ricikan dan Dhapur Keris. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah ricikan dan dhapur keris yang ada. 69 | P a g e Beliau mengatakan, alangkah baiknya jika memang ada sebuah aplikasi yang dapat mengenali jenis Ricikan Keris. Lembar wawancara dapat dilihat pada lembar lampiran pertama. Ada beberapa wawancara lain yang telah penulis lakukan ke beberapa narasumber pecinta Keris. Menurut mereka, untuk saat ini mereka memang mengalami kesulitan dalam penentuan Dhapur Keris yang berdasarkan dari jenis Ricikan yang ada pada sebuah Keris. Jadi, alangkah baiknya jika ada sebuah aplikasi yang dapat mengenali jenis Ricikan Keris untuk selanjutnya dapat menentukan jenis Dhapur sebuuah Keris.

b. Quisioner

Peneliti akan menyebarkan quisioner untuk mendapatkan informasi mengenai apa yang sekiranya akan dibutuhkan oleh user aplikasi yang akan dikembangkan. Quisioner juga disebarkan untuk mengetahui seberapa besar keinginan masyarakat akan sebuah aplikasi pengenalan Keris Jawa. Berikut hasil analisis dari quisioner yang telah penulis sebarkan : Tabel 4.1 Pekerjaan Responden Pekerjaan Jumlah Responden Pelajar 13 Mahasiswa 58 Pekerja Seni 16 Total 87