Tools Pengembangan Sistem LANDASAN TEORI

54 | P a g e terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari sistem Munawar, 2005: 2.1 Actor Pengguna yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. 2.2 Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case di buat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang di kerjakan aplikasi, bukan “bagaimana” aplikasi mengerjakannya. Setiap use case harus di beri nama yang menyatakan apa hal yang di capai dari hasil interaksinya dengan actor. 2.3 Relationship hubungan yaitu hubungan antara actorpelaku dengan use case di mana terjadi interaksi di antara mereka. Actor 1 Use Case 1 Use Case 2 Use Case 3 Actor 2 Actor 3 System Gambar 2.16 Contoh Diagram Model Use Case 55 | P a g e b. Class Diagram Class dalam notasi UML di gambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan di letakkan di atas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 dua suku kata atau lebih, maka semua suku kata di gabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute Munawar, 2005. Operation adalah sesuatu yang bisa di lakukan oleh sebuah class atau yang anda atau class yang lain dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah keterangan tentang apa yang akan di lakukan class yaitu apa yang akan di capai oleh attribute dan operation Munawar, 2005. +Operation 1 +Operation 2 +Operation n -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute 3 -Attribute n Class1 +Operation 1 +Operation n -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute n Class2 +Operation 1 +Operation n -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute n Class3 1 1 Gambar 2.17 Contoh Model Class Diagram c. Activity Diagram Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi 56 | P a g e perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa Munawar, 2005. ActionState1 ActionState2 If True Control Flow Start Finish Gambar 2.18 Contoh Model Activity Diagram d. Sequence Diagram Sequence diagram di gunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message pesan yang di letakkan di antara objek-objek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang di tuliskan dengan kotak segiempat bernama. Message di wakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang di tunjukkan dengan progress vertical Munawar, 2005. 57 | P a g e Actor Object 1 Message 1 Reply Message 1 Message Call 1 Gambar 2.19 Contoh Model Sequence Diagram

2.11 Penelitian Sejenis

Pada penelitian sejenis, penulis telah mengumpulkan 3 penelitian sejenis yang terdiri dari 3 Skripsi. Pada sub ini akan peneliti jabarkan kelebihan dan kekurangan dari kelima penelitian tersebut yang nantinya menjadi bahan pertimbangan peneliti dan acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik. Adapun peneliti jabarkan ketiga Skripsi tersebut, yaitu: 58 | P a g e Tabel 2.7 Penelitian Sejenis Penulis Judul Perguruan Tinggi Tahun Deskripsi Implementasi pada Aplikasi Kasmui Sistem Pakar Identifikasi Bentuk Keris Jawa dengan Metode CF Certainty Factor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 Pada penelitian ini, dihasilkan sebuah aplikasi sistem pakar berbasis web dimana data-data keris diinput terlebih dahulu lalu akan dianalisis dengan metode sistem pakar Certainty Factor. Penulis akan menggunakan data-data yang telah digunakan oleh penulis sebelumnya. Penulis juga akan mengembangkan aplikasi yang lebih mudah jika dibandingkan dengan aplikasi sebelumnya. Aditya Wisnu Wardana, Immanuel dan Anthony, Frederick dan Andrian, Septrias Analisis dan Perancangan Sistem Identifikasi Berbasis Wajah dengan Menggunakan Pustaka OpenCV Binus University 2012 Pada penelitian ini, para penulis mengimplementasikan pengolahan citra dengan menggunakan pustaka OpenCV. Penulis sendiri dapat mempelajari dan menerapkan cara-cara yang dilakukan oleh penulis sebelumnya ke dalam aplikasi yang akan penulis kerjakan. Alfa Ceria Agustina, Sri Suwarno dan Umi Proboyekti Pengenalan Aksara Jawa Menggunakan Learning Vector Quantization LVQ Universitas Kristen Duta Wacana Jogjakarta 2011 Penulis sebelumnya menerapkan JST pada aplikasi ini. LVQ menjadi algoritma yang digunakan untuk mengklasifikasi huruf aksara Jawa. Penulis sendiri akan menerapkan LVQ ini pada aplikasi yang akan penulis kerjakan. 59 | P a g e

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam menyusun Skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu sebelum menyusun Skripsi ini, dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring data serta informasi atau bahan materi yang diperlukan. Metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengembangkan Aplikasi Pengenalan Jenis Ricikan Keris Jawa berbasis Smartphone ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia Catherine Marshal: 1995

3.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dapat dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Maka penulis melakukan pengumpulan data yang dapat dibedakan berdasarkan dari jenisnya, sebagai berikut: 3.1.1 Data Primer

a. Wawancara