satuan pola sehingga dapat ditentukan dengan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
17
Analisis data yang digunakan dalam penelitian hukum ini menggunakan pola pikir logika induktif, yaitu pola pikir untuk menarik kesimpulan dari kasus-
kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
18
G. Sistematika Penulisan
Pembahasan secara sistematis sangat diperlukan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Untuk memudahkan skripsi ini maka diperlukan adanya sistematika
penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab per bab yang saling berhubungan
satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan pendahuluan yang merupakan suatu pengantar dari pembahasan selanjutnya yang terdiri dari tujuh sub bab yaitu: Latar
Belakang Penulisan, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode
Penelitian, dan Sistematika Penulisan
BAB II PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN REKLAME
DI KOTA MEDAN Pada bab ini akan membahas tentang Pengertian Reklame dan Dasar
Hukum Penyelenggaraan Reklame di Kota Medan serta Pengawasan Hukum Penyelenggaraan Reklame di Kota Medan
17
Soerjono Soekanto. Op.cit., hal 22
18
Jhonny Ibrahim. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia Publishng, 2006, hal 249
Universitas Sumatera Utara
BAB III IMPLEMENTASI TENTANG PERATURAN DAERAH NOMOR
11 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME Pada bab ini akan membahas tentang Gambaran Umum Dinas
Pendapatan Kota Medan dan Implementasi Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Reklame serta Sanksi
terhadap pelanggaran Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Reklame
BAB IV HAMBATAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR
11 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DITINJAU DARIHUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Pada bab ini akan membahas tentang Prosedur Penyelenggaraan Reklame di Kota Medan Menurut Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
2011 tentang Penyelenggaraan Reklame dan Hambatan dalam Implementasi Perraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Reklame ditinjau dari Hukum Administrasi Negara serta Upaya mengatasi hambatan dalam Implementasi Perraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Reklame ditinjau dari Hukum Administrasi Negara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran merupakan penutup dalam skripsi ini, dalam hal ini menyimpulkan pembahasan-pembahasan sebelumnya dan
dilengkapi dengan saran-saran. Bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu
Kesimpulan dan Saran
Universitas Sumatera Utara
31
BAB II PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN REKLAME
DI KOTA MEDAN A. Pengertian Reklame
Menurut W.H van Baarle dan F.E Hollander dalam buku mereka yang berjudul “Reclamekunde”, Leiden, mengatakan reklame merupakan suatu
kekuatan yang menarik yang ditujukan kepada kelompok pembeli tertentu, hal mana dilaksanakan oleh produsen atau pedagang agar supaya dengan demikian
dapat dipengaruhi penjualan barang-barang atau jasa dengan cara yang menguntungkan baginya.
19
Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial, memperkenalkan, menganjurkan,
mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa orang atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, danatau dinikmati
oleh umum
20
Berdasarkan Undang-undang Nomor 34 tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah No 65 Tahun 2001 Tentang Pajak
Daerah mengatur tentang pajak reklame. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial,
dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu
19
Winardi. Promosi dan Reklame. Bandung : Mandar Majul, 1992, hal 1
20
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklamen Pasal 1 angka 10
Universitas Sumatera Utara
barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca, danatau didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah;
Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Obyek Pajak Reklame : semua penyelenggaraan reklame. Tidak termasuk sebagai objek Pajak
Reklame adalah: Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya;
Pasal 2
Dengan nama Pajak Reklame dipungut pajak atas setiap penyelenggaraan reklame.
21
1 Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan Reklame.
Pasal 3
2 Objek pajak reklame sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi :
a. reklame papanbillboardvideotronmegatron dan sejenisnya;
b. reklame kain;
c. reklame melekat, stiker;
d. reklame selebaran;
e. reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;
f. reklame udara;
g. reklame apung;
h. reklame suara;
i. reklame filmslide; dan
j. reklame peragaan.
21
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklamen
Universitas Sumatera Utara
3 Tidak termasuk Objek Pajak Reklame:
a. penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta berita,
warta mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya; b.
labelmerk produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya;
c. nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada
bangunan tempat usaha atau profesi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut;
dan d.
reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Pasal 4
1 Subjek pajak reklame adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan
reklame. 2
Wajib pajak reklame adalah orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan reklame.
3 Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri secara langsung oleh orang
pribadi atau Badan, wajib pajak reklame adalah orang pribadi atau Badan tersebut.
4 Dalam hal reklame diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak ketiga
tersebut menjadi Wajib Pajak Reklame. 5
Setiap orang pribadi atau Badan yang akan menyelenggarakan reklame di Daerah wajib memperoleh izin tertulis atau pengesahan dari Walikota.
Universitas Sumatera Utara
6 Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat 5,yang
bersangkutan harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Walikota. 7
Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara dan persyaratan perizinan, diatur dengan Peraturan Walikota.
B. Dasar Hukum Penyelenggaraan Reklame di Kota Medan