Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel
poin 1 untuk bank dalam kualitas laba baik dan 0 untuk bank yang tidak dalam kualitas laba tidak baik. Skala pengukurannya menggunakan skala nominal karena
merupakan variabel dummy.
3.5.2 Variabel Independen Penelitian ini menggunakan variabel bebas yang terdiri dari beberapa rasio
perbankan, sehingga skala pengukurannya menggunakan rasio. Variabel bebas diperoleh dari pemilihan rasio-rasio keuangan yang terpilih dari periode satu tahun
sebelumnya yang bertujuan untuk menganalisa variabel bebas yang ada terhadap keterkaitananya sebagai determinan. Variabel-variabel independen dalam penelitian
ini adalah NPL, IRR, LDR, ROE, NIM, BOPO, dan CAR. a. Non Performing Loan NPL
Non performing loan NPL merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank.NPL
dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah kredit yang bermasalah dibandingkan dengan total kredit. Skala pengukuran variabel NPL menggunakan skala
rasio. b. Interest Rate Risk IRR
Interest Rate Risk IRR merupakan rasio yang memperlihatkan risiko yang mengukur besaran bunga yang diterima oleh bank dibandingkan dengan bunga yang
dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur resiko usaha bank ditinjau dari bunga
yang diterima bank apakah lebih kecil apabila dibandingkan dengan bunga yang harus
dibayar oleh bank. Semakin besar semakin bagus.
c. Loan To Deposit Ratio LDR Loan to Deposit Ratio LDR adalah rasio digunakan untuk menilai likuiditas
suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Rasio ini digunakan untuk menilai bagaimana kemampuan bank
dalam mengembalikan dana nasabah dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Skala pengukuran variabel LDR menggunakan skala rasio.
d. Return On Equity ROE Return on equity ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan
modal sendiri. ROE adalah indikator penting yang perlu diperhatikan investor yang keterkaitannya dalam memperoleh laba bersih dan mengenai deviden. Apabila rasio
ROE meningkat maka laba bersih dari bank akan meningkat, dan peningkatan tersebut akan berdampak bagi harga saham bank. Semakin rendah nilai rasio ROE ini maka
akan kemungkinan bank mengalami kerugian akan semakin besar. Skala pengukuran variabel ROE menggunakan skala rasio.
e. Net Interst Margin NIM
Net interst margin NIM merupakan rasio yang digunakan sebagai pengukur manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan
pendapatan bunga bersih. Rasio NIM diperoleh melalui menghitung perbandingan antara pendapatan bunga bersih dibandingkan dengan rata-rata aktiva produktif. Skala
pengukuran variabel NIM menggunakan skala rasio. f. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan
biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio BOPO dapat mengukur mengenai bagaimana manajemen bank telah mengunakan semua faktor produksinya
secara efektif dan efisien. Skala pengukuran variabel BOPO menggunakan skala rasio. g. Capital Adequacy Ratio CAR
Capital adequacy ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat
berharga, dan tagihan pada bank lain yang dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar bank. Rasio CAR diperoleh dari modal
yang dibagi dengan ATMR Aktiva Tertimbang Menurut Risiko. Skala pengukuran variabel CAR menggunakan skala rasio.