Kerangka Konseptual ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LABA PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian

1. NPL Non Performing Loan sebagai determinan kualitas laba pada bank yang terdaftar di BEI NPL sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan dan atau karena faktor eksternal dari luar kendali calon debitur, NPL dapat diukur dari kolektibilitasnya yaitu merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga pinjaman serta kemungkinan diterimanya kembali danayang ditanamkan Siamat, 2004:174. Rasio NPL mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap probabilitas tingkat kesehatan bank Prasetyo, 2011. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar karena tingkat kesehatannya menurun. Kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar Almilia dan Herdiningtyas, 2005. Bank Indonesia mengklarifikasikan kredit non produktif ke dalam 3 kategori yaitu kredit kurang lancar, diragukan, dan macet. Risiko kredit merupakan persentase jumlah kredit bermasalah dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet terhadap total kredit yang disalurkan bank Jumigan, 2008. Semakin rendah rasio ini maka kemungkinan bank mengalami kerugian sangat rendah yang secara otomatis laba akan semakin meningkat negatif. Selanjutnya dapat dikemukakan hipotesis penelitian yaitu: H1: NPL sebagai determinan signifikan negatif kualitas laba pada bank yang terdaftar di BEI 2. IRR Interest Rate Risk sebagai determinan kualitas laba pada bank yang terdaftar di BEI Interest Rate Risk adalah risiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh negatif bagi pendapatan perusahaan. Interest Rate Risk IRR ini merupakan salah satu kategori dari risiko pasar Idroes, 2008. Rasio ini memperlihatkan risiko yang mengukur besaran bunga yang diterima oleh bank dibandingkan dengan bunga yang dibayar. Semakin tinggi rasio ini maka kemungkinan bank mengalami kerugian semakin rendah secara otomatis laba akan meningkat positif, selanjutnya dapat dikemukakan hipotesis penelitian yaitu: H2: IRR sebagai determinan signifikan positif kualitas laba pada bank yang terdaftar di BEI 3. LDR Loan to Deposit Ratio sebagai determinan positif kualitas laba pada bank yang terdaftar di BEI LDR merupakan ukuran seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas Lukman, 2009. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi Kasmir, 2008. LDR tinggi akan meningkatkan keuntungan bank karena meningkatkan pendapatan bunga yang berdampak pada semakin besarnya tingkat keuntungan profitabilitas bank Riski, tanpa tahun. Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio LDR maka laba perusahaan semakin meningkat dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kredit dengan efektif, sehingga jumlah kredit macetnya akan kecil. Rasio LDR digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini maka kemungkinan bank rugi semakin kecil secara otomatis laba semakin meningkat positif, selanjutnya dapat dikemukakan hipotesis penelitian yaitu: H3: LDR sebagai determinan signifikan positif kualitas laba pada bank yang terdaftar di BEI 4. ROE Return on Equity sebagai determinan kualitas laba pada yang terdaftar di BEI ROE merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri Jumingan, 2008.