Organisasi Internasional Landasan Konsep

12 Perjanjian Ekstradisi dan DCA Oleh: Rizkia Septiana dan DCA signifikan bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, masalahnya terletak pada Defence Cooporation Agreement DCA yang dianggap sangat banyak merugikan Indonesia. Implementasi MoU KPK dan UNODC Dalam pemberanta san korupsi di Indonesia tahun 2009 – 2012 Oleh : Imam Akbarsyah Deskriptif Konsep Organisasi Internasional, Korupsi dalam Hukum Internasional Kerjasama yang dilakukan KPK dan UNDOC merupakan strategi tepat yang dilakukan Indonesia dalam memberantas korupsi di Indonesia. MoU KPK dan UNODC mampu meningkatkan kapasitas lembaga anti korupsi dalam mengembangkan sistem dan strategi anti-korupsi di Indonesia.

1.5 Landasan Konsep

1.5.1 Organisasi Internasional

Organisasi internasional diperlukan dalam rangka kerjasama, menyesuaikan dan mencari kompromi untuk meningkatkan kesejahteraan serta memecahkan persoalan bersama, serta mengurangi pertikaian yang terjadi. Organisasi juga diperlukan dalam menjaga sikap bersama dan mengadakan hubungan dengan negara lain. Organisasi itu mempunyai instrumen dasar yang akan memuat prinsip dan tujuan, struktur maupun cara organisasi itu bekerja. Organisasi internasional dibentuk berdasarkan perjanjian, dan biasanya agar dapat melindungi kedaulatan negara, organisasi itu mengadakan kegiatannya sesuai dengan persetujuan atau rekomendasi serta kerjasama, dan bukan semata-mata bahwa kegiatan itu haruslah dipaksakan atau dilaksanakan. 12 12 Soermaryo Suryokusumo.1987.Organisasi Internasional.Jakarta:UI Pres.hlm:10 13 Dalam hal ini dapat difahami bahwa organisasi internasional dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama dimana anggota-anggota di dalam organisasi tersebut saling berinteraksi dan melakukan kerjasama. Organisasi internasional dibentuk oleh negara-negara yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, yang kemudian tergabung dalam satu forum yang tentunya memiliki visi dan misi yang sama. Dalam organisasi internasional terdapat perjanjian internasional dimana dalam perjanjian tersebut tentu terdapat aturan-aturan dan tujuan yang harus dilaksanakan oleh organisasi tersebut. Agar diakui statusnya di dalam hukum internasional, organisasi internasional harus memenuhi tiga syarat yaitu Pertama, adanya persetujuan internasional seperti instrumen pokok itu akan membuat prinsip-prinsip dan tujuan maupun cara organisasi itu bekerja. Kedua, Organisasi internasional haruslah mempunyai paling tidak satu badan. Ketiga, Organisasi internasional haruslah dibentuk di bawah hukum internasional. Persetujuan internasional instrumen pokok biasanya dilaksanakan di bawah hukum internasional sesuai ketentuan dalam hukum perjanjian. 13 Dalam perjanjian pembentukan organisasi internasional terkadang juga berisi tentang apakah organisasi tersebut akan dibubarkan ketika tujuan mereka tercapai atau tidak. Di dalam organisasi internasional tidak bisa sebuah negara terlepas dari keanggotaannya begitu saja. Berbeda dengan rezim, anggota yang menjalin kerjasama dapat keluar begitu saja karena kembali pada sifat rezim yang tidak mengikat. 13 Ibid. 14 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi internasional cakupannya lebih luas. Ia terikat oleh sebuah aturan yang bisa disebut sebagai perjanjian internasional dimana aturan dan kebijakan yang tertuang di dalamnya harus dipatuhi dan disepakati oleh anggota-anggotanya. Dan tujuan daripada organisasi tersebut dalam menjalankan misinya di kancah internasional juga harus terealisasikan dan apabila tujuan tersebut ternyata tidak terlaksana maka akibatnya tentu akan ditanggung oleh pihak-pihak anggota terkait. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa korupsi merupakan permasalahan serius tidak hanya menjadi permasalahan nasional melainkan menjadi permasalahan global dan butuh penanganan yang signifikan. Adanya MoU antara KPK dan UNODC secara tidak langsung menunjukkan bahwa kedua lembaga ini sepemahaman bahwa korupsi menjadi permasalahan serius saat ini, oleh sebab itu KPK berkolaborasi dengan UNODC yang memang pada kenyataan permasalahan ini tidak dapat dengan mudah diseleseikan sendiri oleh KPK. Maka, kehadiran Organisasi Internasional seperti UNODC memberikan peran penting bagi KPK dan Indonesia khususnyaa dalam membantu memberantas korupsi di Indonesia.

1.5.2 Korupsi dalam Hukum Internasional