Pengertian Kendaraan dan Penggolongannya

dalam kasus tersebut korban yang di akibatkan dari kecelakaan tersebut semuanya masuk ke dalam klasifikasi Kecelakaan Lalu Lintas berat, korban yang ada didalam nya yaitu 1 satu korban luka berat dan 5 lima korban meninggal dunia, maka dari itu kasus tersebut penulis golongkan sebagai Kecelakaan Lalu Lintas berat karena melihat korban yang ditimbulkan sudah memenuhi kriteria dari Pasal 229 ayat 1 huruf a.

2.1.2. Pengertian Kendaraan dan Penggolongannya

Pengertian kendaraan menurut UU LLAJ adalah suatu sarana angkutan di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. 19 Seperti yang telah di atur didalam UU LLAJ, kendaraan dibagi menjadi dua yaitu kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel. 20 Sedangkan kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakaan oleh tenaga manusia dan atau hewan. 21 Selain itu kendaraan dibagi menjadi beberapa macam lagi dan macam tersebut dijelaskan didalam UU LLAJ Pasal 47 ayat 1, menggenai macam- macam kendaraan, menurut Pasal tersebut jenis kendaraan terdiri atas: a. Kendaraan bermotor; dan b. Kendaraan tidak bermotor. 22 Dari kedua macam kendaraan tersebut dapat di klasifikasikan lagi berdasarkan jenisnya, dan menurut UU LLAJ, lebih tepatnya Pasal 47 ayat 2 yang dimaksud dengan pengklasifikasian kendaraan bermotor berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut : 1. Sepeda motor, adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. 19 Ibid, Pasal 1, No.7, hlm 3. 20 Ibid, No.8. 21 Ibid, No.9. 22 Ibid,Pasal 47 ayat 1, hlm 26. 2. Mobil penumpang, adalah kendaraan kendaraan bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 delapan orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 tiga ribu lima ratus kilogram. 3. Mobil bus, adalah kendaraan bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 delapan orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 tiga ribu lima ratus kilogram. 4. Mobil barang, adalah kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan barang. 5. Kendaraan khusus, adalah kendaraan bermotor yang dirancang khusus yang memiliki fungsi dan rancang bangun tertentu, antara lain: a. Kendaraan bermotor Tentara Nasional Indonesia. b. Kendaraan bermotor kepolisian Negara Republik Indonesia. c. Alat berat antara lain bulldozer, traktor, mesin gilas, forklift, loader, excavator, dan crane. d. Kendaraan khusus penyandang cacat. 23 Selain penggolongan kendaraan berdasarkan jenisnya didalam UU LLAJ juga mengatur penggolongan berdasarkan fungsinya, penggolongan berdasrkan fungsinya ini diatur didalam Pasal 47 ayat 3, penggolongan kendaraan berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Kendaraan bermotor perseorangan; b. Kendaraan bermotor umum; 24 Maksud dari kendaraan bermotor perseorangan adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh mesin yang di peruntukkan bagi individu masing-masing pemilik kendaraan bermotor tersebut.Sedangkan kendaraan bermotor umum 23 Ibid, Penjelas pasal demi pasal. Pasal 47 ayat 2, hlm 14. 24 UU No. 22 tahun 2009, Op.Cit, ayat 3, hlm 27. adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan atau orang dengan dipunggut bayaran. 25 Sedangkan didalam perkara Putusan No. 208Pid.B2012PN.LMG, terdakwa dalam kecelakaan maut tersebut menggunakan jenis kendaraan mobil penumpang dan untuk korban yang ditabrak atau korban dalam kecelakaan maut tersebut menggunakan jenis kendaraan sepeda motor, jadi jumlah kendaraan yang ada didalam kecelakaan maut tersebut berjumlah 1 satu mobil penumpang yang dikendarai terdakwa dan 2 dua sepeda motor yang dikendari para korban. 2.2. Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas 2.2.1. Faktor Manusia

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENJATUHAN PIDANA DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA (PUTUSAN PENGADILAN NGANJUK NO. 50/PID.B/2012/PN.NJK)

3 30 75

ANALISIS YURIDIS KECELAKAAN LALU LINTAS OLEH PEMAKAI NARKOBA YANG BERAKIBAT KORBAN LUKA BERAT DAN MENINGGAL DUNIA (Putusan Nomor : 208/Pid.B/2012/PN.LMG)

2 48 100

ANALISIS YURIDIS KELALAIAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA (Putusan Pengadilan Negeri Jember Nomor : 1259/Pid.B/2010/PN.Jr)

1 3 17

ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN SANTUNAN KEPADA KORBAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA LALU LINTAS JALAN (Putusan Nomor: 291/Pid. B/2011/PN.TBN.)

0 3 16

ANALISIS YURIDIS PEMBERIAN SANTUNAN KEPADA KORBAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA LALU LINTAS JALAN (Putusan Nomor: 291/Pid.B/2011/PN.TBN)

0 5 15

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN UNSUR AKIBAT DARI DAKWAAN PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN LUKA BERAT (Putusan Nomor 197/Pid.Sus/2014/PN.Lmg)

1 11 83

ANALISIS YURIDIS PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Putusan Pengadilan Negeri Timika Nomor : 29/Pid.Sus/2012/PN.TMK)

0 2 16

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN ANGGOTA KELUARGA PELAKU MENINGGAL DUNIA (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 249/Pid.B/2009/PN.Kray)

0 7 63

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP ANAK DALAM PERKARA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KORBAN MENINGGAL (Studi Perkara Nomor 830/Pid.B(A)/2010/PN.TK)

1 9 41

PEMENUHAN KEWAJIBAN JASA RAHARJA KEPADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA BANDARLAMPUNG

0 13 53