Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengetahuan 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu knowledge. Sedangkan secara terminology menurut Gazalba 1992 pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu. Pekerjaan tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu Bakhtiar, 2004.

2.1.2. Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif

Pengetahuan yang tercangkup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan Notoadmojo, 2003 yaitu : Tahu. Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Memahami. Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Aplikasi. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi ini 5 Universitas Sumatera Utara diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. Analisis. Analisis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis. Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian dalam suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-fornulasi yang ada. Evaluasi. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria-kriteria yang sudah ada. 2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Umur. Singgih 1998, mengemukakan bahwa makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Selain itu Ahmadi, 2001 juga mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tetentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. Universitas Sumatera Utara Intelegensi. Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan Khayan, 1997. Lingkungan. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang Nasution, 1999. Sosial budaya. Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan. Pendidikan. Menurut Notoadmojo 1999 pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Menurut Wied Hary A.1996, menyebutkan bahwa tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuannya. Universitas Sumatera Utara Informasi. Menurut Wied Hary A 1996 informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Pengalaman. Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu Notoadmojo 1997. Masukan sumber informasi. Menurut Notoadmojo 1997 masukan sumber informasi mempengaruhi pengetahuan baik dari orang maupun media. Didalam kelompok, manusia memberikan kemungkinan untuk dipengaruhi dan mempengaruhi anggota-anggota kelompok. Slanet 1995 juga menekankan kalau sumber informasi dari orang itu mempengarui pengetahuan, yang dipengaruhi antara lain : keluarga, orangtua, dan masyarakat baik teman maupun tim kesehatan. Didalam komunitas, proses pendidikan dapat diperoleh melalui berbagai macam media atau alat bantu yaitu : Media cetak.Yaitu sarana komunikasi dengan tulisan terdiri dari leaflet, rubrik di majalah atau surat kabar. Universitas Sumatera Utara Media elektronik. Yaitu sarana komunikasi dengan elektronik terdiri dari televisi, radio, video, slide. Media papan. Yaitu papan yang dipasang ditempat-tempat umum diisi dengan pesan-pesan atau informasi kesehatan. Arikunto, 1998 mengemukakan bahwa untuk mengetahui secara kualitas tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat dibagi menjadi empat tingkatan yaitu : tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup, tingkat pengetahuan kurang. 2.2. Menopause 2.2.1. Defenisi menopause.