2.2.2. Tahap Terjadinya Menopause
Pramenopause yaitu masa di mana tubuh mulai bertransisi menuju
menopause. Masa ini bisa terjadi selama dua hingga delapan tahun, ditambah satu tahun di akhir periode menuju menopause. Gejala ini alamiah, karena merupakan
tanda dan proses berhentinya masa reproduksi. Pada periode ini, umumnya tingkat produksi hormon estrogen dan progesteron berfluktuasi, naik dan turun tak
beraturan. Siklus menstruasi pun bisa tiba-tiba memanjang atau memendek. Biasanya, masa pramenopause ini terjadi di usia 40-an, tapi banyak juga yang
mengalami perubahan ini saat usianya masih di pertengahan 30-an Rahmi, 2008.
Menurut Bambang 2003 masa tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause, pada masa ini seorang wanita akan mengalami gejala-gejala yaitu
datangnya haid tidak teratur, suasana hati berubah-ubah, gejolak rasa panas selama waktu haid. Pada tahap ini produksi hormon indung telur ovarium menurun dan
berfluktuasi menyebabkan munculnya berbagai gejala. Gejala-gejala ini lebih banyak dialami wanita pada tahap pramenopause dari pada tahap sesudahnya.
Namun, karena hal ini terjadinya pada saat wanita berusia antara 35-45 tahun, maka gejala-gejala ini banyak yang terabaikan atau tidak diperdulikan.
Menurut Madjid 2009 gejala fisik dari pramenopause adalah perubahan pola
haid yaitu jumlah haid menjadi sedikit oligomenore atau sangat banyak menoragi,
atau perdarahan haid tidak teratur metroragi, daur haid hilang amenoreselang seling, daur tidak teratur, daur menjadi singkat atau memanjang.
Universitas Sumatera Utara
Gejala vasomotor hotflashes, flushes atau gejolak rasa panas disertai keringat malam diaphoresis dengan frekuensi dan intensitas yang beragam. Tujuh
puluh lima persen wanita mengalaminya, 10-15 merasakan gejala flushes berat.
Polanya berbeda untuk setiap wanita. Menurut Rahmi 2008 sekitar 75-85 persen wanita mengalami hot flashes selama pramenopause. Hot flashes adalah gelombang
panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan kadar estrogen yang menyerang tubuh bagian atas dan muka. Serangan ini ditandai dengan munculnya kulit yang
memerah di sekitar muka, leher dan dada bagian atas, detak jantung yang kencang, badan bagian atas berkeringat, termasuk gangguan tidur.
Insomia yaitu mungkin ada hubungannya dengan hotflushes, terbangun pada tengah malam dan sukar kembali, mudah bangun tapi sulit untuk tidur lagi.
Perubahan urogenital yaitu jaringan menjadi atrofi, mudah mengalami vaginitis karena perubahan hormon yang mengakibatkan fungsi imunitas menurun,
atrofi vagina, rasa kering pada vagina, iritasi dan gatal pada vagina. Vagina mulai mengalami kekurangan cairan dan elastisitas, sehingga hubungan intim dapat
menyakitkan. Kesuburan berkurang yaitu ovulasi atau pelepasan sel telur menjadi tidak teratur, sehingga kemungkinan bertemunya sel telur dengan sperma menjadi
lebih rendah walau masih mungkin untuk hamil Rahmi, 2008. Perubahan kulit yaitu menurunnya elastisitas kulit, kulit menjadi kering dan
perasaan menjalar pada kulit. Perubahan rambut yaitu kulit dan rambut kepala menjadi tipis Perubahan mata yaitu menurunnya ketajaman visus, penglihatan kabur,
mata lelah dan sensitif terhadap cahaya. Menurunnya fertilitas, tapi bukan infertil,
Universitas Sumatera Utara
kehamilan yang tidak diinginkan bisa terjadi. Dianjurkan wanita memakai pil KB dosis rendah sampai menopause.
Gejala psikologis dari pramenopause adalah perubahan mental dan emosi yaitu mudah depresi, perasaan cemas meningkat, mungkin dipicu oleh perasaan takut,
mudah panik. Perubahan kognitif yaitu ingatan menurun. Gejala ini terlihat bahwa
sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering lupa
pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat Kuntjoro, 2002. Menurut Baziad, 2003 menurunnya ingatan dikarenakan
kurangnya aliran darah ke otak menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mudah lupa. Gejala-gejala ini tidak selalu sama pada setiap wanita. Sebagian wanita
mengaku mengalami pusing selama tahap ini. Namun, banyak pula yang mengeluh mengalami kerontokan rambut, sulit tidur, atau tidak lagi menikmati berhubungan
seksual, dan lainya.
Menopause. Menopause berasal dari bahasa Latin yaitu mensis yang berarti
bulan dan bahasa Yunani pausis yang berarti berhenti, jadi jika digabungkan menopause ini dapat diartikan sebagai titik dimana menstruasi berhenti. Usia rata-rata
menopause ialah 51 tahun, tetapi 10 wanita berhenti menstruasi pada usia 40 tahun dan 5 tidak berhenti menstruasi sampai usia 60 tahun Bobak, 2005. Tetapi
menurut Rahmi 2008 umur rata-rata menopause adalah 51 tahun. Tetapi tidak ada cara untuk memprediksi kapan seorang wanita akan memasuki masa menopause.
Umur dimana wanita mulai memasuki periode menstruasi juga tidak berhubungan dengan awal terjadinya menopause. Kebanyakan wanita mencapai menopause antara
Universitas Sumatera Utara
umur 45 dan 55, tetapi menopause mungkin terjadi lebih awal pada 30-40an atau mungkin tidak terjadi sampai wanita mencapai umur 60an. Hal ini disebabkan tubuh
sudah kehabisan sel telur dan penurunan hormon estrogen. Proses semakin berkurangnya produksi hormon estrogen berlangsung dalam jangka waktu yang
cukup lama. Tanggal dari haid terakhir itu yang disebut sebagai masa menopause . Pada masa ini wanita mengalami berbagai gejala fisik antara lain ketidakteraturan
siklus haid ini adalah tanda paling umum terjadi yaitu fluktuasi dalam siklus haid,
kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak
seperti volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini sering mengesalkan wanita karena ia harus beberapa kali mengganti pembalut yang dipakainya. Normalnya haid
akan berakhir setelah tiga sampai empat hari, namun pada keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu minggu atau lebih Kuntjoro, 2002.
Intervalnya dapat memanjang atau memendek, sedikit dan berlimpah, bahkan mungkin akan melewatkan beberapa periode menstruasi. Ovulasi menjadi tidak
teratur, rendahnya kadar progesteron dapat membuat Anda mengalami periode menstruasi yang lebih panjang Widiastuti, 2009.
Gejolak rasa panas, gejolak rasa panas ini bisa sangat ringan atau sangat berat sehingga mengakibatkan kurang tidur dan depresi. Itu dimulai dengan sensasi hangat
yang muncul tiba-tiba dan selintas, yang kemudian dapat menjadi sangat panas di wajah, kulit, kepala dan area dada, kadang-kadang disertai dengan kulit kemerahan
dan keringat. Kadang-kadang juga disertai frekuensi jantung yang menungkat dan mual. Gejolak panas ini biasanya lenyap satu atau dua tahun setelah menopause yang
Universitas Sumatera Utara
sebenarnya meskipun dalam beberapa kasus yang relatif jarang itu mungkin berlanjut selama bertahun-tahun Northrup, 2006. Arus panas biasanya timbul pada saat darah
haid mulai berkurang dan berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar jari-jari, kaki maupun tangan serta pada
kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh. Munculnya hot flashes ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajah dan menjalar ke beberapa daerah tubuh
yang lain. Hal ini berlangsung selama dua sampai tiga menit yang disertai pula oleh keringat yang banyak. Ketika terjadi pada malam hari, keringat ini dapat menggangu
tidur dan bila hal ini sering terjadi akan menimbulkan rasa letih yang serius bahkan menjadi depresi Kuntjoro, 2002.
Hot flashes umum terjadi pada wanita menopause, berlangsung selama 30 detik sampai beberapa menit, dan kadang diikuti dengan berkeringat terutama malam hari.
Lingkungan panas, makan makanan atau minuman panas atau makanan pedas, alkohol, kafein, dan stress dapat menyebabkan terjadinya hot flashes. Modifikasi
gaya hidup, olahraga teratur, dan meredakan kecemasan dapat menurunkan gejala ini. Hubungi dokter bila memerlukan obat-obat antidepresi atau terapi hormonal Depkes,
2009. Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina
menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, Liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada saat senggama, keputihan,
rasa sakit pada saat kencing. Keadaan ini membuat hubungan seksual akan terasa sakit. Keadaan ini sering kali menimbulkan keluhan pada wanita bahwa frekuensi
Universitas Sumatera Utara
buang air kecilnya meningkat dan tidak dapat menahan kencing terutama pada saat batuk, bersin, tertawa atau orgasme Kuntjoro, 2002.
Gejala pada kekeringan vagina dikarenakan vagina yang menjadi lebih tipis, lebih kering, dan kurang elastik berkaitan dengan turunnya kadar hormon estrogen.
Gejalanya adalah kering dan gatal pada vagina atau iritasi dan atau nyeri saat bersenggama. Dapat menggunakan pelumas vagina yang dijual bebas atau krim
pengganti estrogen yang digunakan dengan mengusapkannya pada vagina. Apabila terjadi perdarahan setelah menggunakan krim estrogen segera pergi ke dokter
Depkes, 2008.
Perubahan Kulit. Proses penuaan pada kulit merupakan proses yang kompleks.
Kulit menjadi tua disebabkan oleh kerusakan kumulatif oleh sinar ultraviolet dan kekurangan estrogen. Sinar ultraviolet A dan B dapat mengganggu kesehatan kulit.
Sinar ultraviolet A dengan gelombang yang lebih panjang dapat terserap kulit bagian dalam sehingga dapat menyebabkan kerusakan sel-sel kulit, sedangkan ultraviolet B
menyebabkan kulit terbakar. Kulit kehilangan elastisitasnya, atopik, tipis, kering, dan berlipat-lipat. Kulit mudah cedera dan penyembuhan luka menjadi terganggu.estrogen
mempengaruhi aktivitas metabolik sel-sel epidermis dan fibroblas, serta aliran darah. Kekurangan estrogen dapat menurunkan mitosis kulit sampai atropi, menyebabkan
kekurangan sintesis kolagen, dan meningkatkan penghancuran kolagen Baziad, 2003. Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti
maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadi mengembung seperti kantung,
dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas Kuntjoro, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Keringat di Malam Hari. Berkeringat di malam hari merupakan suatu kesatuan
gengan gejolak rasa panas. Gejala karakteristik berikutnya adalah berkeringat pada malam hari, yaitu bersimbah peluh sewaktu bangun pada malam hari, sehingga perlu
berganti pakaian dimalam hari. Hal ini tentu saja mengganggu si penderita. Akibatnya mereka merasa lelah dan lebih mudah tersinggung setelah selama beberapa minggu
tidak dapat tidur nyenyak Purwoastuti, 2008. Menurut Kuntjoro 2002, berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh.
Sehingga perlu mengganti pakaian dimalam hari. Berkeringat malam hari tidak saja menggangu tidur melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnya diantara
keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak.
Sulit Tidur. Menurut Hawari 1990 insomnia dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain fisik dan psikis, faktor fisik misalnya terserang flu sehingga sulit untuk tidur, sedangkan faktor gangguan psikis adalah stres, cemas, depresi ialah satu
proses atau tahap perkembangan manusia yang berkaitan dengan perubahan fisik dan psikis yaitu menopause.
Insomnia sulit tidur lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, wajah
memerah dan perubahan yang lain Purwoastuti, 2008.
Perubahan Pada Mulut. Pada saat mengalami menopause kemampuan
mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal Kuntjoro, 2002. Bagi
beberapa wanita, rasa mulut yang seperti tembaga ini hanya masalah yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
sementara. Keadan ini akan berlalu, meskipun bagi wanita yang profesinya tergantung pada kepekaan lidahnya misalnya yang bekerja sebagai juru masak,
kadang-kadang mengatakan bahwa mereka kehilangan kepekaan lidahnya. Wanita yang lain mungkin mempunyai masalah dengan gusinya, kadang-kadang gigi menjadi
lebih mudah tanggal, terutama jika tulangnya lepas dari rahangnya Purwoastuti, 2008.
Badan Menjadi Gemuk. Banyak wanita yang menjadi gemuk selama
menopause. Rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makan yang sembarangan. Banyak wanita yang bertambah berat
badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagi karena kurang berolahraga Kuntjoro, 2002.
Menurut Purwoastuti 2008. Ada sekitar 29 wanita menopause yang
mengalami sedikit kenaikan berat badan yang mencolok dan 20 yang mengalami kenaikan yang mencolok. Hal ini diduga ada hubungannya dengan turunnya estrogen
dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak. Gejala psikologis dari menopause adalah gangguan suasana hati. Sebagian
orang melihat adanya hubungan antara siklus hormon dan suasana hati. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa fluktuasi hormon memang benar
mempunyai efek terhadap emosi kita. Beberapa wanita mengatakan suasana hati tertentu terjadi dalam suatu putaran meskipun haid mereka sudah berhenti. Suasana
hati terus-menerus berlangsung ada waktu-waktu tertentu dalam satu bulan Purwoastuti, 2008. Banyak wanita merasakan bahwa perubahan suasana hati
mereka lebih parah banding sebelumnya menjelang haid mereka datang. Sebagian
Universitas Sumatera Utara
alasan dari semakin parahnya keadaan ini atau meningkatnya suasana hati yang negative dan gelap, bersifat hormonal Northrup, 2006.
Depresi. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan
Eropa diperkirakan 9 sd 26 wanita dan 5 sd 12 pria pernah menderita penyakit depresi yang gawat di dalam kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan
bahwa 4,5 sd 9,3 wanita dan 2,3 sd 3,2 pria akan menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat dikatakan bahwa wanita dua kali
lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada pria. Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk
bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya
sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya. Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi merupakan respon terhadap perubahan sosial
dan fisik yang sering kali dialami dalam fase kehidupan tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam yang tidak sesuai atau
proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit dihindarkan. Simptom-simptom psikologis adanya depresi bila ditinjau dari beberapa aspek,
menurut Blakburn dan Davidson 1990 adalah: Suasana hati, ditandai dengan kesedihan, kecemasan, mudah marah. Berpikir, ditandai dengan mudah hilang
konsentrasi, lambat dan kacau dalam berpikir, menyalahkan diri sendiri, ragu-ragu, harga diri rendah. Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni
hobi, menghindari kegiatan kerja dan sosial, ingin melarikan diri, ketergantungan tinggi pada orang lain. Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering
Universitas Sumatera Utara
mondar-mandir, menangis, mengeluh. Simptom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu makan bertambah, hilang hasrat sesksual, tidur terganggu,
gelisah Kuntjoro, 2002. Depresi, kekhawatiran, perasaan ingin menangis, dan mudah tersinggung
dianggap sebagai masalah besar oleh para wanita, dan semua gejala tersebut dapat mempengaruhi kemampuan kerja mereka sehari-hari. Kadang-kadang depresi
merupakan respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami dalam fase kehidupan tertentu Purwoastuti, 2008.
Menurut Kartono 1992 perubahan psikis yang terjadi pada masa menopause dapat menimbulkan sikap yang berbeda-beda, di antaranya yaitu adanya suatu krisis
yang dimanifestasikan dalam simptom-simptom psikologis seperti depresi, mudah tersinggung, mudah menjadi marah, mudah curiga, diliputi banyak kecemasan,
insomnia atau tidak bisa tidur, karena sangat bingung dan gelisah.
Pascamenopause adalah tahap atau sebagian besar penderitaan akibat
menopause telah menghilang. Gejala fisik pascamenopause adalah hot flushes telah mereda atau tidak sesering sebelumnya, sedangkan gejala psikologis dari
pascamenopause sudah tidak tidak terlihat lagi. Sebagian para ahli percaya bahwa fase pascamenopause berawal setelah berlalunya waktu 12 bulan penuh sejak
terjadinya haid terakhir Nirmala, 2003. Pascamenopause adalah masa setelah mengalami menopause 12 bulan.
usia wanita yang mengalami pascamenopause 65 tahun Badziad, 2003.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka konseptual