2.7.2.2 Pompa
Pompa yang cocok digunakan untuk KCKT adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni: pompa harus inert
terhadap fase gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat, teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu
memberikan takanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 mlmenit. Ada 2 jenis pompa dalam KCKT yaitu: pompa dengan
tekanan konstan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan. Tipe pompa dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan
dengan tipe pompa dengan tekanan konstan Rohman, 2007. 2.7.2.3 Injektor
Cuplikan yang akan dianalisis dimasukkan ke bagian ujung kolom, harus dengan disturbansi yang minimum dari material kolom. Ada dua model umum
yaitu: Stopped Flow dan Solvent Flowing. Menurut Putra 2007 ada tiga tipe dasar injektor yang dapat digunakan yaitu:
a. Hentikan aliranstop flow: aliran dihentikan, injeksi dilakukan pada kinerja
atmosfir, sistem tertutup, dan aliran dilanjutkan lagi. Teknik ini bisa digunakan karena difusi di dalam aliran kecil dan resolusi tidak
dipengaruhi. b.
Septum: injektor-injektor langsung ke aliran fase gerak umumnya sama dengan yang digunakan pada kromatografi gas. Injektor ini dapat
digunakan pada kinerja sampai 60-70 atmosfir. Tetapi septum ini tidak tahan dengan semua pelarut-pelarut kromatografi cair. Disamping itu,
Universitas Sumatera Utara
partikel kecil dari septum yang terkoyak akibat jarum injektor dapat menyebabkan penyumbatan.
c. Katup putaran loop valve: tipe injektor ini umumnya digunakan untuk
menginjeksi volume lebih besar dari pada 10 ยต l dan sekarang digunakan dengan cara automatis dengan adaptor khusus, volume-volume lebih kecil
dapat diinjeksikan secara manual. Pada posisi LOAD, sampel loop cuplikan dalam putaran diisi pada tekanan atmosfir. Bila katup
difungsikan, maka cuplikan di dalam putaran akan bergerak ke dalam kolom.
Gambar 3. Tipe injektor katup putara
2.7.2.4 Kolom