Fase Gerak TINJAUAN PUSTAKA

2.9 Fase Gerak

Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi. Daya elusi dan resolusi ini ditentukan oleh polaritas keseluruhan pelarut, polaritas fase diam, dan sifat komponen-komponen sampel. Untuk fase normal fase diam lebih polar daripada fase gerak, kemampuan elusi meningkat dengan meningkatnya polaritas pelarut. Sementara untuk fase terbalik fase diam kurang polar daripada fase gerak, kemampuan elusi menurun dengan meningkatnya polaritas pelarut Rohman, 2007. Dalam kromatografi cair komposisi pelarut atau fase gerak adalah satu variabel yang mempengaruhi pemisahan. Terdapat keragaman yang luas dari fase gerak yang digunakan dalam semua mode KCKT, tetapi ada beberapa sifat-sifat yang diinginkan yang mana umumnya harus dipenuhi oleh semua fase gerak. Menurut Putra 2007, fase gerak harus: 1 Murni; tidak ada pencemarkontaminan 2 Tidak bereaksi dengan pengemas 3 Sesuai dengan detektor 4 Melarutkan cuplikan 5 Mempunyai viskositas rendah 6 Mudah rekoveri cuplikan, bila diinginkan 7 Tersedia diperdagangan dengan harga yang pantas Umumnya, pelarut-pelarut dibuang setelah digunakan karena prosedur pemurnian kembali membosankan dan mahal. Dari semua persyaratan di atas, 4 persyaratan pertama adalah yang paling penting Putra, 2007. Universitas Sumatera Utara Gelembung udara yang ada harus dihilangkan dari pelarut dengan cara degassing, karena udara yang terlarut keluar melewati detektor dapat menghasilkan banyak noise sehingga data tidak dapat digunakan Putra, 2007. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat KCKT. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biofarmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU.

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan, beaker gelas, neraca analitis Baecho, pipet tetes, tabung sentrifugasi, rak tabung, gelas ukur, alat vortex Health HVM-400, alat sentrifugasi Health HC 1120T, termos es, spuit 1 ml, spuit 3 ml, politube, mikropipet, batang pengaduk, vial 2 ml, satu unit alat KCKT Agilent 1120 Compact LC, kolom ODS C18, wadah solven, injektor, syringe 50 µ l, pompa vakum Gast DOA-PG04-BN, sonifikator Branson 1510, kertas membran filter whatman cellulosa nitrate 0,45 µ m, penyaring PTFE 0,2 µ m. Gambar alat dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2 halaman 36

3.2 Bahan

Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu: metanol p.a. E. Merck, NaOH p.a. E. Merck, plasma darah pasien TB, plasma kontrol gambar dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 40, isoniazid BPFI BPOM Jakarta sertifikat analisis dapat dilihat pada Lampiran 13 halaman 55, kalium dihidrogen Universitas Sumatera Utara