41
3. Kebijakan Pengambilan Resiko
Pada kondisi resiko tinggi, manajer memilih proyek beresiko tinggi dengan tujuan mendapat return tinggi. Penguragan resiko dilakukan dengan
menggunakan pendanaan utang dari pihak kreditur. Namun penggunaan hutang pada resiko tinggi dapat mengurangi biaya keagenan ekuitas namun memicu
biaya keagenan utang. 4.Kebijakan Deviden
Kebijakan deviden merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. deviden mempengaruhi utang dan mempunyai
hubungan positif. Perusahaan yang membagikan devidennya dalam jumlah yang besar memerlukan tambahan dana melalui utang untuk membiayai
investasinya.Rasio yang digunakan dalam menilai kebijakan hutang adalah debt to equity ratio DER, dengan rumus :
Debt to equity ratio DER = Total Debt Total Equity B . Tinjauan penelitian terdahulu
1. Nurwahyudi dan Mardiyah 2004
Nurwahyudi dan Mardiyah 2004 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Free Cash Flow terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan
Manufaktur yang telah tedaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2000 dan 2001. Jenis penelitian adalah desain klausal yang berguna untuk
menganalisis hubungan antara variabel dengan variabel lainnya. Sampel penelitian pada tahun 2000 adalah berjumlah 66 perusahaan, sedangkan
tahun 2001 berjumlah 90 perusahaan. Data yang digunakan berupa data
42
sekunder yaitu dari Indonesia Capital Market Directory ICMD dan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Metode
analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Uji asumsi klasik yang dipakai adalah uji normalitas data. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh free cash flow terhadap kebijakan hutang sebesar 29,3 tahun 2000 dan 35 tahun 2001, sisanya dipengaruhi oleh
variabel lainnya.
2. Isrina Damayanti 2006
Isrina Damayanti 2006 dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Struktur Kepemilikan Saham terhadap Kebijakan Hutang
pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Variabel independennya adalah free cash flow dan struktur kepemilikan saham yang dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu manajemen dan institusional. Variabel dependennya ialah debt to equity ratio. Periode yang digunakan adalah
tahu 2000 sampai dengan 2003. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasikan yang
terdiri dari : 1 data kepemilikan saham oleh manajemen kepemilikan saham oleh institusi, data total liabilities, total aktiva, total aktiva
tetap,total ekkuitas, jumlah saham yang beredar, harga saham yang beredar, harga saham penutupan per tanggal 31 Desember, deviden yield,
yang diambil dari ICMD tahun 2000-2003, 2 data aliran kas operasi yang diperoleh sari BEJ MM UII. Model yang digunakan untuk menguji
hipotesa dalam penelitian ini adalah model linear berganda dan
43
pengolahannya menggunakan alat bantu statistic Microsoft Excel 2000, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji autokorelasi dan
uji multikolinearitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji f dan uji t. hasil penelitian mengungkapkan bahwa FCF mempengaruhi hutang
perusahaandengan nilai signifikansi sebesar 0,000449 signifikansi kuat, selain signifikan variabel aliran kas bebas juga berpengaruh positif
terhadap hutang perusahaan: kepemilikan manejerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan dan secara statistik tidak signifikan
yaitu 0,5345, kepemilikan institusional berpengatuh positif dan secara statistik tidak signifikan terhadap kebijakan hutang sebesar 0,8019.
Table 2.1 Tinjauan penelitian terdahulu
No. Judul Penelitian Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1.
Pengaruh Free Cash Flow
terhadap Kebijakan Hutang pada
Perusahaan yang terbuka di BEI
Nurwahyudi dan Mardiyah 2004
Variabel Independent: Free
Cash Flow, variable dependen:
Kebijakan Hutang Adanya pengaruh
free cash flow terhadap kebijakan
hutang
2. Analisa free cash
flow dan struktur kepemilikan saham
terhadap kebijakan Isrina 2006
Variable Independen : Free
Cash Flow, struktur
Free cash flow berpengaruh positif
terhadap hutang perusahaan dengan
44
utang pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia kepemilikan
saham, variable dependen :
kebijakan hutang nilai yang sangat
signifikan, sedangkan struktur
kepemiikan manajerial
berpengaruh negatif terhadap kebijakan
utang dan tidak signifikan.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis