Analisis Modal Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III

ANALISIS MODAL KERJA

PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

JULFAHMI RAMADAN

072101118

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2010


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kita iman dan islam serta kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai titik akhir dari sebuah proses pembelajaran di Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang mudah-mudahan mendapat ridho Allah SWT. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia dan telah menanjilkan Al-qur’an sebagai pedoman dan petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia di muka bumi.

Tugas Akhri ini berjudul “Analisis Modal Kerja pada PTPN III Medan”. Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan namun penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, SE, MS, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Fakutas Ekonomi Sumatera Utara.


(4)

4. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Dosen dan staff pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak pimpinan dan seluruh karyawan serta karyawati PTPN III khususnya bagian umum, bagian akuntansi dan bagian keuangan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan membantu selama proses penelitian.

7. Ayahanda Husni dan Ibunda Norsyam, selaku orang tua yang penulis sayangi terimakasih yang tulus untuk semua kewajiban, tanggung jawab, bimbingan, nasehat, doa, bantuan baik materil maupun spritual yang tidak ternilai kepada penulis selama ini.

8. Abang dan kakak penulis, Ir. Umar, Usman, SE, Ali, Abu Bakar, SPi, Siti Fatimah, Siti Khadijah, Siti Aisyah, S.Ag, Saipul Alamsyah, S.Farm, Ishak, Ibrahim dan Umi Kalsum. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa yang tiada henti-hentinya selama ini.

9. Kekasih tercinta Aqla Zhairra Puti Wijaya, terimakasih untuk bantuan, dukungan dan perhatian serta kasih sayang yang telah dicurahkan kepada penulis selama ini.

10.Seluruh Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Departemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta teman-teman, adik-adik


(5)

11.Buat semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terutama teman-teman program studi Diploma III Keuangan Stambuk 2007 grup C, terimakasih atas hari-hari yang menyenangkan, yang penuh canda dan tawa bersama dan teman-teman seperjuangan di kampung halaman serta semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, terimakasih atas persahabatan yang sudah terjalin selama ini dan semoga untuk selamanya.

Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak terlepas dari petunjuk Allah SWT. Dan penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Juni 2010 Penulis,

Julfahmi Ramadan


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metode Penelitian ... 5

E. Jadwal Kegiatan ... 6

BAB II PROFIL INSTANSI ... 8

A. Sejarah Singkat PT.Perkebunan Nusantara III Medan ... 8

B. Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara III Medan ... 8

C. Laporan Keuangan Perusahaan ... 18

D. Struktur Modal Kerja ... 19

E. Pengertian dan Fungsi Modal Kerja ... 24

1. Pengertian Modal Kerja ... 24

2. Fungsi Modal Kerja ... 24

F. Unsur-Unsur Modal Kerja ... 25


(7)

G. Jenis-Jenis Modal Kerja ... 28

H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja ... 28

I. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ... 29

1. Sumber Modal Kerja ... 29

2. Penggunaan Modal Kerja ... 29

J. Rasio Modal Kerja ... 30

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 32

1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ... 32

2. Analisis Rasio Modal Kerja Perusahaan ... 34

3. Analisis Laporan Keuangan Yang Diperbandingkan ... 40

BAB IV PENUTUP ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan ... 7

Tabel 2.2 Neraca PTPN III thn 2007 ... 20

Tabel 2.3 Laporan L/R PTPN III thn 2007 ... 21

Tabel 2.4 Neraca PTPN III thn 2008 ... 22

Tabel 2.5 Laporan L/R PTPN III thn 2008 ... 23

Tabel 2.6 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja tahun 2007 s/d 2008 ... 33

Tabel 2.7 Laporan Rasio Modal Kerja ... 34

Tabel 2.8 Neraca Perbandingan PTPN III tahun2007 s/d 2008 ... 41


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara III Medan ... 10


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap kegiatan perusahaan membutuhkan modal kerja guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Modal kerja tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan, apakah digunakan untuk pembelian bahan baku, barang dalam proses dan persediaan barang jadi serta biaya operasi. Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Hal ini sangat penting bagi perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Perusahaan harus disiapkan untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Perusahaan haruslah fleksibel dalam arti dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah sesuai dengan perubahan kondisi perekonomian. Fleksibelitas perusahaan dapat dicapai dengan manajemen modal kerja yang teliti dan hati-hati. Manajer keuangan harus dapat mengatur arus modal kerja yang diperlukan oleh perusahaan dengan baik serta penuh dengan pertimbangan yang sangat bijaksana.

Seoarang manajer keuangan melaksanakan berbagai fungsi yang diarahkan pada likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Dalam hal ini, manajer keuangan berperan sebagai seorang pengambil keputusan, yang berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang, juga berperan sebagai


(11)

yang mempunyai pengetahuan yang khusus dan mendalam dibidang manajemen pembelanjaan perusahaan.

Suatu analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisa intern dan ekstern. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan ataupun bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi dengan adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan oleh perusahaan. Sebaliknya modal kerja yang tidak cukup merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.

Modal kerja menunjukkan bahwa tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar merupakan suatu indeks financial conditition atau margin of protection untuk kreditur jangka pendek, yang menjamin kelangsungan operasi dimasa yang akan datang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan menjamin aktiva lancar. Tanpa adanya modal kerja berarti perusahaan tidak akan dapat melaksanakan kegiatannya. Oleh sebab itu, untuk mengetahui serta menilai apakah modal kerja telah dimanfaatkan secara efektif dan efisien, maka perlu dilakukan suatu analisa rasio terhadap modal kerja.


(12)

Untuk menilai efektif atau tidaknya modal kerja dapat digunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal rata-rata. Rasio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Berdasarkan data tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Modal Kerja pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan.”

B. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas diketahui bahwa modal kerja yang dimiliki perusahaan harus cukup untuk mencapai laba yang dikehendaki oleh perusahaan. Selain modal kerja yang cukup, pimpinan perusahaan dalam hal ini direktur bagian keuangan harus mampu mengelola modal kerja perusahaan dengan efektif dan efisien. Dari latar belakang yang dikemukakan diatas dapat diambil permasalahan pokok yaitu:

1. Bagaimana PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan melakukan analisa modal kerja untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan dalam rangka mencapai posisi keuangan yang lebih baik pada masa sekarang dan pada masa yang akan datang?

2. Bagaimana PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memenuhi sejumlah modal kerja untuk memenuhi kebutuhan operasi perusahaan, sehingga tidak menimbulkan Technical Insolvency yakni ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek maupun


(13)

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini pada PTPN III (Persero) adalah : a. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan

pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi di USU.

b. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi modal kerja dalam rangka mendukung perkembangan kegiatan perusahaan untuk dapat mencapai posisi keuangan perusahaan yang lebih baik pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. c. Untuk mengetahui berapa besar jumlah modal kerja yang dimiliki oleh

perusahaan dan sejauh mana perencanaan dan pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. 2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : a. Bagi Penulis

Penulisan ini bermanfaat dalam mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh oleh penulis selama perkuliahan, khususnya mengenai perencanaan dan pengendalian modal kerja.

b. Bagi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan didalam menentukan kebijaksanaan lebih lanjut berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian modal kerja.


(14)

c. Bagi Akademisi

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam melakukan atau melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini.

D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang berlokasi di Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan. 2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara langsung atau tanya jawab dengan staf keuangan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

b. Data sekunder yang digunakan berupa gambaran perusahaan terutama sejarah dan struktur organisasi, laporan keuangan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan periode 2007-2008 dan hasil publikasi, buku-buku ilmiah lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah yang diteliti peneliti.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik sebagai berikut :


(15)

a. Teknik Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak berwenang di PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dalam memberikan keterangan mengenai data dan informasi sebagai bahan penelitian. Keterangan ini akan penulis analisis dalam rangka memperoleh dan mengembangkan alternatif pemecahan dan kesimpulan dalam penelitian ini.

b. Studi Dokumentasi

Informasi yang dikumpulkan dari laporan keuangan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan periode 2007 dan 2008.

4. Metode Analisis

Dalam menganalisis data-data penulis menggunakan metode deskriptif yaitu: metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, menggolongkan, menganalisa, menginterpretasikan data, sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.

E. Jadwal Kegiatan 1. Jadwal survei /observasi

Penelitian ini dilakukan di PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang berlokasi di Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1. di bawah ini :


(16)

Tabel 2.1. Jadwal Kegiatan

NO. KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data 3. Penulisan Laporan

Dalam kegiatan pengumpulan data, Penulis melakukan penelitian dari 26 April s/d 28 April 2010 di bagian keuangan dan akuntansi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.


(17)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT.Perkebunan Nusantara III ( Persero )

PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero ) Medan berasal dari perusahaan perkebunan milik bangsa asing yang dinasionalisasikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada Tahun 1957 menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Setelah mengalami beberapa kali perubahan reorganisasi / regrouping, maka pada tahun 1968 direorganisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan ( PNP ), dan pada tahun 1974 ditetapkan pengalihan bentuk menjadi PT. Perkebunan ( Persero ).

Pada Tahun 1994 diadakan penggabungan manajemen PT. Perkebunan III, IV dan V ( Persero ) yang dikelola oleh Direksi PT. Perkebunan III. Berdasarkan PP Nomor 8 Tahun 1996 tanggal 4 Februari diadakan peleburan perusahaan perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan III, PT. Perkebunan IV dan PT. Perkebunan V menjadi Perusahaan Perseroan ( Persero ). PT. Perkebunan Nusantara III yang disingkat dengan PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero ), yang beralamat di Jl. Sei Kambing PO.BOX No.91 Medan-20122-Tlp.061-8452244, 8453100.

B. Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara III

Sebelum menjalankan aktivitas perusahaan sangatlah penting membuat tata hubungan dari pada wewenang dan tugas masing–masing bagian pada perusahaan. Hal ini sangatlah berguna agar pembagian tugas dan tanggung jawab


(18)

dapat diketahui dengan jelas oleh masing-masing individu di dalam perusahaan tersebut, sehingga tugas setiap bagian dapat diarahkan dan dipertanggung jawabkan dengan sepenuhnya.

Struktur organisasi pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah berbentuk Organisasi Garis dan Staf. Struktur organisasi pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut:


(19)

DM. DELI SERDANG I DM. SIMALU-NGUN DM. ASAHAN DM. TAPANULI SELATAN DM. LABUHAN BATU I DM. LABUHAB BATU II DM. LABUHAN BATU III DM. DELI SERDANG II KEPALA BAGIAN TANAMAN KEPALA BAGIAN KEUANGAN KEPALA BAGIAN PERENCANAAN & PENGKAJIAN KEPALA BAGIAN SEKERTARIATAN PERUSAHAAN KEPALA BAGIAN UMUM KEPALA BAGIAN TEKNOLOGI KEPALA BAGIAN PENGADAAN KEPALA BAGIAN TEKNIK KEPALA BAGIAN

AKUNTANSI KEPALA BAGIAN

PENGEMBANGAN KEPALA BAGIAN KEPATUHAN & MANAJEMEN KEPALA BAGIAN KBL KEPALA BAGIAN SDM KEPALA BAGIAN PENJUALAN

KEPALA BAGIAN PTB & ANAK PERUSAHAAN R.U.P.S DIREKTUR SDM DIREKTUR UTAMA KOMITE AUDIT DEWAN KOMISARIS KEPALA BAGIAN SPI DIREKTUR PRODUKSI DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR PERENCANAAN & PENGEMBANGAN MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER

MANAGER MANAGER UNIT

DIKLAT & AGROWISATA

SEI KARANG MR


(20)

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris dalam batas yang ditentukan Undang-Undang Perseroan atau Anggaran Dasar. Sebagai pemegang tertinggi dalam perseroan, RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari direksi atau Komisaris RUPS.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dalam kegiatannya mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan secara umum serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan perseroan.

b. Berwenang memberikan persetujuan atau bantuan kepada direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.

3. Komite Audit

Tugas dan tanggung jawab Komite adalah:

a. Melakukan seleksi auditor eksternal untuk memilih salah satu dari calon auditor yang memenuhi kriteria yang diterapkam perusahaan.

b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal maupun auditor ekstern sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.

4. Direktur Utama


(21)

a. Mengadakan ikatan-ikatan dengan pihak ketiga dalam rangka menjalankan dan mengelola perusahaan.

b. Menetapakan anggaran belanja tahunan dan program kerja bulanan. 5. Direktur Produksi

Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi adalah:

a. Membentuk prosedur-prosedur kebudayaan (agrikultur) yang disetujui perusahaan berkenaan dan pelaksanaannya sekaligus.

b. Mengelola semua kebun dan setiap fasilitas-fasilitas pengolahannya. 6. Direktur Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Direktur Keuangan adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan laporan keuangan diantaranya laporan kinerja perusahaan,

laporan posisi keuangan perusahaan.

b. Menjalankan dan melaksanakan kebijakan direksi dalam manajemen keuangan dan administrasi yang meliputi permodalan, keuangan dan akuntansi serta senantiasa meningkatkan efisiensi.

7. Direktur SDM

Adapun tugas dan tanggung jawab Direkur SDM adalah:

a. Menetapkan dan melaksanakan peraturan dan prosedur demi kelancaran operasional perusahaan.

b. Mengatur penggunaan dan perawatan semua alat produksi perusahaan. 8. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur Perencanaan dan Pengembangan adalah:


(22)

a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaran perencanaan dan pengembangan.

b. Menyusun rencana kerja dan pengembangan anggaran perusahaan. 9. Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan adalah:

a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaran Sekretariat perusahaan.

b. Mempersiapkan dan menyelenggarakan administrasi rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris Pemegang Saham, DPR/DPRD yang berkaitan dengan kegiatan Direksi, serta menerbitkan dan meneruskannya ke Bagian Teknologi Informasi untuk pembuatan aplikasi hasil rapat.

10.Kepala Bagian SPI (Satuan Pengawasan Internal)

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian SPI adalah:

a. Mengevaluasi sistem dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen guna memastikan kecukupan sistem pengendalian dan kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan Perundang-undangan yang mempunyai dampak signifikan pada kegiatan operasi perusahanaan. b. Mengevalusi cara pengamanan asset dan melakukan verifikasi atas

keberadaan asset. 11.Kepala Bagian Tanaman


(23)

b. Merumuskan kebijakan kultur teknis tanaman dan panen yang lebih baik guna meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja.

12.Kepala Bagian Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan adalah:

a. Membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) intern dan tahunan kepada pemegang saham.

b. Membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan (Konsolidasian) interim dan tahunan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan kepada stakeholders (pemegang saham, Bapepam, Instansi terkait lainnya).

13.Kepala Bagian Umum

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Umum adalah:

a. Mengurus penerbitan sertifikat Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan Kantor Direksi.

b. Mengurus pengelolaan Poliklinik Kantor Direksi dan memonitor pengiriman pasien Poliklinik Kantor Direksi.

14.Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian adalah:

a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaran perencanaan dan pengkajian.

b. Meyusun rencana kerja dan pengkajian anggaran perusahaan. 15.Kepala Bagian Teknik

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Teknik adalah:


(24)

a. Merencanakan, memonitori dan mengevaluasi pekerjaan teknik yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan mesin instalasi, sipil atau traksi dan alat berat.

b. Mengkaji dan mengembangkan manajemen teknik secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien.

16.Kepala Bagian Akuntansi

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Akuntansi adalah:

a. Melaksanakan kegiatan proses akuntansi yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuiti, penjualan, dan beban.

b. Melaksanakan rekonsiliasi perkiraan internal dan eksternal. 17.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian SDM adalah:

a. Melaksanakan pengelolaan SDM berbasis kompetensi, kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

b. Melaksanakan pembangunan sistem dan Training Program dalam rangka pemenuhan kompetensi.

18.Kepala Bagian Pengembangan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pengembangan adalah: a. Menjalankan kerja sama dengan pihak luar dalam rangka pengembangan

dan kerja sama strategi perusahaan, serta tata kelola perusahaan yang baik. b. Mengembangkan industri hilir yang telah dimiliki perusahaan.


(25)

a. Merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pengolahan dan pengawasan mutu untuk mendukung perencanaan produksi pabrik sesuai dengan permintaan pasar.

b. Menuntun norma atau standard fisik dan mutu, bahan kimia dan bahan pendukung pengolahan pabrik.

20.Kepala Bagian Pengadaan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pengadaan adalah:

a. Merumuskan sistem dan prosedur pengadaan barang yang diperlukan perusahaan dan pengadaannya harus melalui kantor Direksi dan Unit Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Melaksanakan pengadaan barang yang pelaksanaanya melalui Kantor Direksi dengan sistem penunjukan langsung.

21.Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL)

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian KBL adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) program kemitraan dan bina lingkungan dan mengusulkannya ke Menteri Negara BUMN.

b. Menjalin dan membina hubungan baik dengan instansi terkait. 22.Kepala Bagian Program Transformasi Bisnis (PTB) Anak Perusahaan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian PTB dan Anak Perusahaan adalah:

a. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi dalam pelaksanaan Transformasi Bisnis di PT.Perkebunan Nusantara III.


(26)

b. Merencanakan, menyusun program dan rencana kegiatan dari strategi inisiatif PTB.

23.Kepala Bagian Penjualan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Penjualan adalah:

a. Melaksanakan tender-tender penjualan dan mempersiapkan laporan penjualan setiap awal bulan.

b. Mengikuti perkembangan pasar mengenai harga minyak sawit dan inti sawit baik di pasaran lokal maupun dunia.

24.Kepala Bagian Kepatuhan dan Manajemen Resiko

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Kepatuhan dan Manajemen Resiko adalah:

a. Menyusun kebijakan, rencana kerja, program kegiatan dan kebutuhan anggaran bagian kepatuhan dan manajemen resiko.

b. Melaksanakan prosedur pemakaian uang kerja bagian kepatuhan dan manajemen resiko, serta memenuhi Undang-undang dan peraturan yang terkait yang diperlukan oleh perusahaan.

25.Manajer Unit Diklat dan Agrowisata Sei Karang

Tugas dan tanggung jawab Manajer Unit Diklat dan Agrowisata Sei Karang adalah melaksanakan setiap kegiatan disetiap unit diklat dan menunjukkan serta mempromosikan tempat-tempat atau daerah wisata yang dapat dikunjungi.


(27)

26.Distrik Manjer (DM)

Tugas dan tanggung jawab Distrik Manajer adalah mengepalai kebun-kebun yang dikelola oleh PT.Perkebunan Nusantara III dan setiap Distrik Manajer mengepalai 7 unit kebun (anak perusahaan).

27.Manajer Regional (MR)

Tugas dan tanggung jawab Manajer Regional adalah:

a. Mengawasi pekerjaan setiap kebun yang dikelola oleh distrik manajer dan berhubungan langsung dengan bagian perencanaan dan pengembangan, b. Melaporkan segala kegiatan dan hasil yang dilaksanakan oleh setiap kebun

kepada direksi, 28.Manajer

Tugas dan tanggung jawab Manajer adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk memberdayakan seluruh sumber daya unit kerja secara optimal untuk mewujudkan operasional excellence.

C. Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan.

Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti : neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan catatan atas laporan keuangan, dan laporan arus kas.


(28)

a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. b. Laporan Laba/ Rugi

Laporan laba/rugi merupakan informasi yang menyangkut kinerja perusahaan, menunjukkan perubahan hasil usaha selama beberapa periode perputaran modal kerja.

D. Struktur Modal Kerja

Struktur modal kerja yang dianalisa pada PTPN III Medan terdiri dari Neraca, Laporan Laba/Rugi Perusahaan, Laporan Neraca Perbandingan, Laporan Laba/Rugi Perbandingan dan Rasio Modal Kerja Perusahaan.

Berikut ini adalah uraian mengenai Struktur Modal Kerja pada PTPN III Medan selama dua tahun terakhir yakni tahun 2007 dan tahun 2008 yaitu :


(29)

Tabel 2.2

PTPN III MEDAN (PERSERO) NERACA PER 31 BESEMBER 2007

AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas dan Setara Kas : Hutang :

Kas 1,179,595,753 Usaha 247,665,093,200

Bank 332,963,394,945 Lain-lain 35,841,495,744

Deposito Berjangka kurang dari 3 bulan 200,000,000,000 Uang muka penjualan 28,887,817,517

Jumlah Kas dan Setara Dengan Kas 534,142,990,698 Kredit modal kerja 0 Jangka panjang jatuh tempo 26,220,212,139 Investasi jangka pendek 200,437,736 Biaya masih harus dibayar 8,485,539,499 Jasa produksi 283,596,753,772

Piutang : Pajak (Badan/ Pph) 94,308,821,528

Niaga – Netto 60,254,255,846 Bunga 14,272,866,439 Lain-lain 12,703,292,958

Pegawai 10,467,950,007 Uang muka leveransir/ kontraktor 3,910,517,560 Pajak dibayar dimuka 6,052,832,821

Jumlah Piutang 93,388,849,192

Persediaan :

Hasil produksi 84,729,821,248 Beban buku dan perlengkapan 33,331,193,976

Jumlah Persediaan 118,061,015,224

Biaya dibayar dimuka 941,074,862

Jumlah Aktiva Lancar 746,734,367,712 Jumlah Kewajiban Lancar 739,278,599,838 AKTIVA TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Piutang lain-lain yang mempunyai hubungan istimewa 107,004,652,652 Hutang lain-lain yang mempunyai hubungan istimewa 10,879,425,406 Penyertaan 193,914,559,855 Kewajiban pajak tangguhan 74,042,702,185 Kewajiban manfaat karyawan dietimasi 217,782,252,015

Aktiva Tetap : Hutang bank 310,000,000,000

Nilai perolehan

3,608,141,504,42

3 Hutang pemerintah RI (TCPP) 23,187,540,323 Akumulasi penyusutan -847,823,065,909 Hutang Medium Term Notes (MTN) 400,000,000,000

Nilai buku

2,760,318,438,51

4 Hutang obligasi Rp. 275.000.000,- setelah dikurangi

akum.amort, by emisi sebesar Rp. 1.949.010.731,- 273,050,989,269 Aktiva dalam penyelesaian non tanaman 13,573,199,934 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

1,308,942,909,19 8 Jumlah Aktiva Dalam Penyelesaian 13,573,199,934 Jumlah Kewajiban

2,048,221,509,03 6

Aktiva Lain-lain : EKUITAS

Biaya ditangguhkan 3,126,599,961 Modal dasar

1,200,000,000,00 0 aktiva non produktif netto 13,701,045,263 Modal belum ditempatkan -885,000,000,000 HGU/ HGB/ ISO - netto 101,140,950,719 Modal yang ditempatkan dan disetor 315,000,000,000

Pembibitan 9,365,853,951

Uang muka jaminan 252,238,232 Cadangan umum 879,331,992,212 Uang muka investasi 0 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 263,408,971 Deposito CHD Bank Hamburg 1,598,081,893 Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali -23,158,388,652 Persediaan barang incourant 577,762,408 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 0

Jumlah Aktiva Lain-lain 129,762,532,427 Laba tahun berjalan 731,649,229,527

Jumlah Aktiva Tidak Lancar

3,204,573,383,38

2 Jumlah Ekuitas

1,903,086,242,05 8 JUMLAH AKTIVA

3,951,307,751,09

4 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

3,951,307,751,09 4

Sumber : PT.Perkebunan Nusantara


(30)

Tabel 2.3

PT.Perkebunan Nusantara III Laporan Laba/Rugi Per 01 Jan s/d 31 Des 2007 PENDAPATAN

Penjualan ekspor 1,029,046,386,564

Freight 0

1,029,046,386,564

Pajak ekspor 29,348,204,326

Jumlah penjualan ekspor netto 999,698,182,238

Penjualan lokal 2,922,903,246,767

Jumlah Pendapatan 3,922,601,429,005

BEBAN POKOK PENJUALAN

Persediaan awal 82,483,700,536

Beba produksi 2,130,175,422,925

2,212,659,123,461

Persediaan akhir 84,729,821,248

Beban Pokok Penjualan 2,127,929,302,213

LABA KOTOR 1,794,672,126,792

BEBAN USAHA

Penjualan 77,885,885,695

Administrasi 618,127,147,508

Penyusutan Kandir 9,066,786,399

Jumlah Beban Usaha 705,079,819,602

LABA USAHA 1,089,592,307,190

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan lain-lain 115,937,884,916

Bunga 53,296,729,014

Beban lain-lain 133,624,434,158

70,983,278,256

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1,018,609,028,934

Pajak kini 289,785,271,000

Pajak tangguhan 26,074,488,315

Beban Pajak Bersih 315,859,759,315

LABA BERSIH 702,749,269,619


(31)

Tabel 2.4

PTPN III MEDAN PERSERO NERACA PER 31 BESEMBER 2008

AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas dan Setara Kas : Hutang :

Kas 755,452,885 Usaha 430,544,213,584

Bank 133,825,764,031 Lain-lain 58,946,578,042

Deposito Berjangka kurang dari 3 bulan 650,000,000,000 Uang muka penjualan 53,469,946,950

Jumlah Kas dan Setara Dengan Kas 784,581,216,916 Jangka panjang jatuh tempo 145,000,000,000 Biaya masih harus dibayar 23,659,105,912 Investasi jangka pendek 226,609,825 Tantiem dan jasa produksi 337,355,653,000 Pajak (Badan/ Pph) 118,140,809,241

Piutang : Bunga 9,742,350,038

Niaga - Netto 112,368,384,965 Lain-lain 17,215,733,164

Pegawai 4,801,300,495

Uang muka leveransir/ kontraktor 32,711,868 Pajak dibayar dimuka 11,444,500,852

Jumlah Piutang 145,862,631,344

Persediaan :

Hasil produksi 119,033,607,656 Beban baku dan perlengkapan 151,942,452,061

Jumlah Persediaan 270,976,059,717

Biaya dibayar dimuka 8,453,025,577

Jumlah Aktiva Lancar

1,210,099,543,37

9 Jumlah Kewajiban Lancar

1,176,858,656,76 7 AKTIVA TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Piutang lain-lain yang mempunyai hubungan istimewa 18,891,976,222 Hutang lain-lain yang mempunyai hubungan istimewa 6,753,789,985 Penyertaan 195,211,843,360 Kewajiban pajak tangguhan 68,253,872,090 Kewajiban manfaat karyawan dietimasi 384,984,046,411

Aktiva Tetap : Hutang bank 255,000,000,000

Nilai perolehan

4,396,860,478,03

7 Hutang pemerintah RI (TCPP) 23,187,540,323 Akumulasi penyusutan -931,959,997,123 Hutang Medium Term Notes (MTN) 400,000,000,000

Nilai buku

3,464,900,480,91

4 Hutang obligasi Rp. 275.000.000,- setelah dikurangi

akum.amort, by emisi sebesar Rp. 792.130.798,- 184,207,869,202 Aktiva dalam penyelesaian non tanaman 7,670,591,040 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

1,322,387,118,01 1 Jumlah Aktiva Dalam Penyelesaian 7,670,591,040 Jumlah Kewajiban

2,499,245,774,77 8 EKUITAS

Aktiva Lain-lain : Modal dasar

1,200,000,000,00 0 Biaya ditangguhkan 1,936,856,818 Modal belum ditempatkan -885,000,000,000 aktiva non produktif netto 191,399 Modal yang ditempatkan dan disetor 315,000,000,000

HGU/ HGB/ ISO - netto 97,267,286,358

Pembibitan 28,153,315,882 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 263,408,971 Uang muka jaminan 570,793,627 Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali -23,158,388,652 Persediaan barang incourant 432,439,847 Saldo laba belum ditentukan penggunaannya 912,291,561,527

Jumlah Aktiva Lain-lain 128,360,883,931 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

5,025,135,318,84 6 Jumlah Aktiva Tidak Lancar

3,815,035,775,46

7 Jumlah Ekuitas

2,525,889,544,06 8 JUMLAH AKTIVA

5,025,135,318,84

6 Cadangan umum

1,321,492,962,22 2

Sumber : PT.Perkebunan Nusantara


(32)

Tabel 2.5

PT.Perkebunan Nusantara III Laporan Laba/ Rugi Per 01 Jan s/d 31 Des 2008 PENDAPATAN

Penjualan ekspor 1,155,260,579,444

Freight 0

1,155,260,579,444

Pajak ekspor 56,922,102,478

Jumlah penjualan ekspor netto 1,098,338,476,966

Penjualan lokal 3,555,088,127,609

Jumlah Pendapatan 4,653,426,604,575

BEBAN POKOK PENJUALAN

Persediaan awal 84,729,821,248

Beba produksi 2,525,658,005,686

2,610,387,826,934

Persediaan akhir 119,033,607,656

Beban Pokok Penjualan 2,491,354,219,278

LABA KOTOR 2,162,072,385,297

BEBAN USAHA

Penjualan 94,952,928,636

Administrasi 850,475,654,537

Penyusutan Kandir 8,749,145,952

Jumlah Beban Usaha 954,177,729,125

LABA USAHA 1,207,894,656,172

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan lain-lain 200,228,039,822

Bunga 44,749,782,903

Beban lain-lain 137,766,193,633

17,712,063,286

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1,225,606,719,458

BEBAN (MANFAAT) PAJAK

Pajak kini 386,677,228,700

Pajak tangguhan 5,788,830,095

Beban Pajak Bersih 380,888,398,605


(33)

E. Pengertian dan Fungsi Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja

Pengertian modal kerja atau working capital merupakan kekayaan atau aktiva yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang selalu mengalami perputaran dan perubahan dalam perusahaan.

Untuk mendapatkan pengertian modal kerja dengan lebih jelas, maka menurut Bambang Riyanto (2001 : 57) dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, menjelaskan pengertian modal kerja dengan beberapa konsep sebagai berikut :

a) Konsep Kuantitatif, modal kerja adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar atau disebut modal kerja bruto (gross working capital).

b) Konsep Kualitatif, modal kerja adalah sebagian aktiva lancar yang benar-benar digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya.

c) Konsep Fungsionil, modal kerja ditinjau berdasarkan fungsi-fungsinya dalam menghasilkan pendapatan.

2. Fungsi Modal Kerja

Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk dapat melaksanakan kegiatan perusahaan secara ekonomis dan efisien. Oleh sebab itu suatu perusahaan harus dapat menetapkan modal kerja yang tepat dan ekonomis sebab masalah modal kerja sangat kompleks dan merupakan dasar bagi suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan perusahaan.


(34)

Menurut John Soeprihanto (1997 : 13) dalam bukunya Manajemen Modal Kerja, dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva suatu perusahaan apabila ditinjau dari fungsi bekerjanya bagian-bagian dana di suatu perusahaan dalam menghasilkan current operating income dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu :

1. Modal Kerja (working Capital), yaitu dana yang digunakan untuk menghasilkan current income sesuai dengan tujuan utama perusahaan.

2. Modal Kerja Potensial (Potential Working Capital), yaitu dana yang dapat digunakan untuk menghasilkan current income, tetapi tidak sesuai dengan tujuan utama perusahaan.

3. Bukan Modal Kerja (Nonworking Capital), yaitu dana yang tertanam dalam aktiva tetap yang ditujukan untuk menghasilkan future income.

F. Unsur-Unsur Modal Kerja

1. Aktiva Lancar (Current Asset)

Aktiva lancar adalah suatu modal kerja lancar bagi perusahaan yang dapat dipakai setiap saat apabila dibutuhkan karena dapat berputar dalam jangka waktu pendek.

Menurut Dermawan Sjahrial (2007 : 103) dalam bukunya Pengantar Manajemen Keuangan, apabila melihat kepada beberapa pos neraca maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


(35)

a. Bagian dana dalam bentuk piutang yang diinvestasikan dalam produk yang terjual (harga pokok produknya) merupakan modal kerja.

b. Bagian dana dalam bentuk piutang yang merupakan keuntungan dari produk yang terjual secara kredit merupakan modal kerja potensial. Karena baru bisa dianggap sebagai modal apabila efek tersebut sudah terjual.

- Efek yang diperjual belikan merupakan modal kerja potensial, karena baru bisa dianggap sebagai modal apabila efek tersebut sudah terjual.

2. Hutang Lancar (Current Liability)

Hutang lancar adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar. Menurut Earl K. Stice, James D. Stice dan K. Fred Skousen (2004 : 143) dalam bukunya Intermediate Accounting, klasifikasi kewajiban lancar umumnya tidak termasuk hal-hal dibawah ini :

1. Utang yang akan dibayar dengan dana pelunasan tidak lancar 2. Kewajiban lancar yang akan didanai kembali

Hutang lancar dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Hutang wesel dan hutang dagang,

2. Pendapatan dimuka,

3. Biaya yang masih harus dibayar, 4. Uang muka atas langganan, dan 5. Obligasi dan hutang jangka panjang.


(36)

Menurut Dahlan Siamat (2005 : 278) dalam bukunya Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan aktiva dan kewajiban :

1. Mengelola likuiditasnya,

2. Memperkecil resiko dengan mengalokasikan dananya pada aset yang beresiko rendah atau melakukan diversifikasi,

3. Memperoleh dana dengan biaya rendah, dan

4. Menentukan jumlah modal yang harus dipertahankan dan meningkatkan modal sesuai kebutuhan.

Salah satu dari keputusan yang paling penting sehubungan dengan aktiva lancar dan utang lancar adalah bagaimana utang lancar akan digunakan untuk membiayai aktiva lancar. Ada sejumlah pendekatan yang dapat digunakan dalam menentukan bagaimana pengaturan komposisi pembelanjaan perusahaan. Menurut Lukman Syamsuddin (2007 : 215) dalam bukunya Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan, salah satu faktor penting yang harus selalu diingat adalah bahwa jumlah pembelanjaan jangka pendek atau utang lancar adalah terbatas. Adapun faktor-faktor yang membatasi jumlah modal jangka pendek atau utang lancar itu adalah :

1. Jumlah utang dagang dibatasi oleh pembelian bahan-bahan secara kredit, 2. Jumlah biaya yang masih harus dibayar (accrual), dan


(37)

G. Jenis-Jenis Modal kerja

Menurut Dermawan Sjahrial (2007 : 104) dalam bukunya Pengantar Manajemen Keuangan, ada beberapa jenis modal kerja:

1. Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang harus tetap ada atau terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Terdiri dari :

a) Modal Kerja Primer : jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha.

b) Modal Kerja Normal : jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal.

2. Modal kerja variabel merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Terdiri dari :

a) Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena pengaruh musim.

b) Modal kerja siklis merupakan modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena fluktuasi konyungtur.

c) Modal kerja darurat merupakan modal kerja yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian.

H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap yang dianggap cukup bagi perusahaan bukanlah merupakan suatu hal yang mudah karena harus dipertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan modal kerja pada suatu perusahaan.


(38)

Menurut Bambang Riyanto (2001 : 64) dalam bukunya Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung kepada dua faktor :

1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja. 2. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari.

I. Sumber dan Penggunaan Modal kerja

Menurut Bambang Riyanto (2001 : 347) mengatakan bahwa sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :

1. Sumber Modal Kerja

Adapun sumber-sumber dari modal kerja dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas, b. Berkurangnya aktiva tetap,

c. Bertambahnya setiap jenis utang, d. Bertambahnya modal, dan

e. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan. 2. Penggunaan Modal kerja

Adapun penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut : a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas,

b. Bertambahnya aktiva tetap, c. Berkurangnya utang,


(39)

e. Pembayaran Cash Dividend, dan

f. Adanya kerugian karena operasinya perusahaan.

J. Rasio Modal Kerja

Dalam mengadakan interprestasi dan analisa laporan finansiil suatu perusahaan, perusahaan memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansiil adalah rasio. Ada beberapa jenis rasio keuangan pada perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio permodalan, dan sebagainya. Masing-masing perusahaan menggunakan rasio yang berbeda-beda satu sama lai, namun rasio yang digunakan oleh PTPN III Medan adalah seperti tersebut dibawah ini :

1. Current Ratio (CR)

Current Ratio menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek. Current Ratio yang memuaskan apabila Current Asset-nya lebih besar daripada Current Liabilities.

Current Ratio yaitu perbandingan antara Current Assets dengan Current Liabilities yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Current Ratio = 100%

tangLancar x TotalHu

Lancar TotalHarta

2. Acid Test Ratio (ATR)

Acid Test Ratio adalah hasil perbandingan antara Aktiva Lancar kecuali persediaan, dengan Hutang Lancar. Aktiva Lancar disini adalah Kas, Bank, Deposito, Piutang dimana aktiva ini dapat dengan mudah diuangkan atau dibelanjakan.


(40)

Perhitungan Acid Test Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

Acid Test Ratio = 100%

tangLancar x TotalHu

Persediaan r

HartaLanca

3. Cash Ratio (CR)

Cash Ratio adalah perhitungan keuangan yang terdiri dari unsur-unsur yang sangat likuid dan digunakan dalam perhitungan seperti Kas, Bank, deposito yang berguna untuk memenuhi hutang-hutang tepat pada waktunya. Perhitungan Cash Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

Cash Ratio = 100%

tangLancar x TotalHu

Kas

4. Inventory Turn Over (ITO)

Rasio ini diperlukan untuk mengetahui perputaran persediaan yang dapat diperoleh dengan membandingkan antara harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan.

Inventory Turn Over = arg x100%

iaan RataPersed Rata

ualan aPokokPenj H

5. Working Capital to Total Asset

Rasio ini mengukur besarnya aktiva terhadap harta lancar, dihitung dengan membagi Total Aktiva Lancar dengan Total Seluruh Harta, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Working Capital to Assets = x100%

a TotalAktiv

ar AktivaLAnc


(41)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

Analisis modal kerja bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan memenuhi kebutuhan modal kerjanya, agar dapat meningkatkan likuiditas perusahaan. Kemudian, dengan terpenuhinya modal kerja, perusahaan juga dapat memaksimalkan perolehan labanya. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi likuiditas dan target laba yang diinginkan, maka dibutuhkan analisis modal kerja seperti berikut :

1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah transaksi yang menyebabkan perubahan dalam besarnya modal kerja selama periode yang bersangkutan. Maksud utama dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dipakai oleh perusahaan untuk hal-hal yang lebih utama, yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan cepat.

Sumber dana pada tahun 2008 meningkat dibandingkan dengan tahun 2007, dengan demikian penambahan dana terjadi pada tahun 2008 yang disebabkan oleh bertambahnya laba, penyusutan aktiva tetap, dan amortisasi aktiva lain-lainnya sementara penggunaan dana mengalami penurunan.

Secara tabel, laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :


(42)

Tabel 2.6

PTPN III (PERSERO)

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PER 31 DES 2007 DAN 31 DESEMBER 2008

Sumber Dana 2007 2008

Laba per 31 Des 2008 702,749,269,619 844,718,320,853 Penyusutan aktiva tetap 103,364,608,935 127,087,937,995 Amortisasi aktiva lain-lain 8,358,963,560 44,229,581,496 Selisih mutasi aktiva tetap antar kebun 12,024,554,194 10,539,983,186 Piutang lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 410,870,367 Kewajiban manfaat karyawan diestimasi 12,264,806,925 167,201,794,396 Kewajiban pajak tangguhan 26,074,488,315 - Hutang obligaasi setelah dikurangi akum. Amort. By emisi 1,361,086,572 - Hutang Medium Term Notes (MTN) 400,000,000,000 -

Jumlah Sumber Dana 1,266,197,778,120 1,194,188,488,293

Penggunaan Dana :

Investasi aktiva tetap 569,075,132,869 801,712,455,063 Aktiva dalam penyelesaian 17,704,438,084 22,841,831,650 Penambahan aktiva lain-lain 117,328,556,701 54,581,000,974

Pembagian laba :

-Dividen 72,622,526,000 175,486,952,000

-Tantiem 4,357,350,000 10,529,217,000

-Kemitraan 2,904,901,000 7,019,478,000

-Bina lingkungan 11,619,604,000 28,077,912,000 Hutang lain-lain yang mempunyai hubungan istimewa 27,699,925,561 251,558,928 Kewajiban pajak tangguhan - 5,788,830,095 Hutang obligasi setelah dikurang akum. Amort. Biaya emisi - 88,843,120,067

Penyertaan 4,443,292,895 2,098,743,348

Hutang bank 25,000,000,000 55,000,000,000

Hutang lain-lain 8,652,846,715 -

Jumlah Penggunaan Dana 861,408,573,825 1,252,231,099,125

Pertambahan (Pengurangan) Dana 404,789,204,295 58,042,610,832

Penambahan/ Pengurangan Moda Kerja :

Kas, Bank, Deposito, Investasi Jk. Pendek 439,498,876,266 250,464,398,307

Piutang 67,840,886,400 35,228,023,911

Persediaan 8,850,845,201 152,915,044,493 Biaya dibayar dimuka 27,116,931,861 7,511,950,715 Hutang lancar 51,397,301,089 433,705,980,436

Pertambahan (Pengurangan) Modal Kerja 404,789,204,295 58,042,610,832


(43)

2. Analisis Rasio Modal Kerja Perusahaan

Rasio modal kerja bertujuan untuk menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menyediakan alat-alat yang likuid guna memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi oleh perusahaan.

Menurut Kuswadi (2004 : 187) dalam bukunya Cara Mudah Mamahami Angka-Angka dan Manajemen Keuangan bagi Orang Awam, analisa rasio dapat digunakan untuk menilai :

1. Kemampulabaan (profitability ratio) 2. Kemampuan likuiditas (liquidity ratio) 3. Aktivitas (activity ratio)

4. Efisiensi dan efektivitas penggunaan dana dan biaya

Ada beberapa jenis rasio keuangan pada perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio permodalan, dan sebagainya. Masing-masing perusahaan menggunakan rasio yang berbeda-beda satu sama lain, namun rasio yang digunakan oleh PTPN III Medan dalam rangka menganalisa posisi keuangan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang antara lain :

Tabel 2.7 PTPN III MEDAN

LAPORAN RASIO MODAL KERJA

No RASIO TAHUN PERUBAHAN

2007 2008 NAIK TURUN 1. 2. 3. 4. 5. Current ratio Acid Test Ratio Cash Ratio

Inventory Turn Over Working Capital to Total Asset 1,00 84,96 0,15 2.545,16 18,89 2,82 79,76 641,92 2.445,33 24,08 1,82 - 641,77 - 5,19 - 5,2 - 99,83 - Data Diolah dari Sumber PT.Perkebunan Nusantarab III Medan


(44)

Pembahasan dari masing-masing rasio tersebut diatas penulis menguraikannya pada halaman berikut ini, yaitu :

Ad. a) Current Ratio (CR)

Current Ratio yaitu perbandingan antara Current Assets dengan Current Liabilities yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Current Ratio = 100%

tangLancar x TotalHu

Lancar TotalHarta

Aktiva Lancar ... 746.734.367.712 Tahun 2007 :

Hutang Lancar ... 739.278.599.838 Current Ratio =

838 . 599 . 278 . 739 712 . 367 . 734 . 746

= 1%

Aktiva Lancar ...1.210.099.543.379 Tahun 2008 :

Hutang Lancar ...1.176.858.656.767 Current Ratio =

767 . 656 . 858 . 176 . 1 379 . 543 . 099 . 210 . 1 = 2,82%

Current Ratio pada tahun 2007 adalah sebesar 1 : 1, hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar perusahaan dijamin oleh aktiva lancar sebesar 1 sedangkan untuk tahun 2008 current ratio sebesar 2,82 : 1 berarti bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar juga sebesar 2,82.


(45)

Current Ratio pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 1,82 yang disebabkan oleh karena kenaikan hutang lancar pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp.1.176.858.656.767,-. Hal ini menyebabkan aktiva lancar bila dibandingkan dengan hutang lancar mengalami penurunan, artinya hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan lebih besar jumlahnya dari pada aktiva lancar.

Ad. b) Acid Test Ratio (ATR)

Perhitungan Acid Test Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

Acid Test Ratio = 100%

tangLancar x TotalHu

Persediaan r

HartaLanca

Harta Lancar ... 746.734.367.712 Tahun 2007 :

Persediaan ... 118.638.777.632 Hutang Lancar ... 739.278.599.838 Acid Test Ratio =

9.838 739.278.59 7.632 118.638.77 -7.712 746.734.36

= 84,96%

Harta Lancar ... 746.734.367.712 Tahun 2008 :

Persediaan ... 271.408.499.564 Hutang Lancar ...1.176.858.656.767 Acid Test Ratio =

656.767 1.176.858. 9.564 271.408.49 -7.712 746.734.36

= 79,76%


(46)

Acid Test Ratio pada tahun 2007 sebesar 84,96%, hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh harta lancar sebesar 84,96 dan pada tahun 2008 sebesar 79,76% berarti bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh harta lancar sebesar 79,76. Hal ini menunjukkan adanya penurunan persentase.

Acid Test Ratio mengalami penurunan sebesar 5,2 yang disebabkan oleh bertambahnya hutang lancar pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp.1.176.858.656.767,-.

Ad. c) Cash Ratio (CR)

Perhitungan Cash Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

Cash Ratio = 100%

tangLancar x TotalHu

Kas

Kas ... 1.179.595.753 Tahun 2007 :

Total Hutang Lancar ... 739.278.599.838 Cash Ratio =

9.838 739.278.59

753 1.179.595.

= 0,15%

Kas ... 755.452.885 Tahun 2008 :

Total Hutang Lancar ...1.176.858.656.767 Cash Ratio =

656.767 1.176.858.

5 755.452.88


(47)

Cash Ratio pada tahun 2007 adalah sebesar 0,15% berarti bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh kas sebesar 0,15 dan pada tahun 2008 cash ratio sebesar 641,92% yang artinya bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh kas sebesar 641,92.

Cash ratio juga mengalami kenaikan pada tahun 2007 karena berkurangnya hutang lancar. Walaupun kas mengalami penurunan pada tahun 2008 namun sehubungan dengan bertambahnya hutang lancar maka perbandingan antara kas dengan hutang lancar akan lebih kecil.

Ad. d) Inventory Turn Over (ITO)

Inventory Turn Over = arg x100%

iaan RataPersed Rata

ualan aPokokPenj H

Harga Pokok Penjualan ... 2.127.929.302.213 Tahun 2007 :

Rata-rata Persediaan ... 83.606.760.892 Inventory turn Over =

.892 83.606.760

302.213 2.127.929.

= 2.545,16%

Harga Pokok Penjualan ... 2.491.354.219.278 Tahun 2008 :

Rata-rata Persediaan ... 101.881.714.452 Inventory Turn Over =

4.452 101.881.71

219.278 2.491.354.

= 2.445,33%


(48)

Dari perhitungan inventory turn over dapat diketahui bahwa dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata antara 2.545,16 kali dengan 2.445,33 kali. Hal ini berarti inventory turn over mengalami penurunan sebesar 99,83 yang disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan dan rata-rata persediaan yang menyebabkan perbandingan antara harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan akan menjadi lebih kecil.

Ad. e) Working Capital to Total Asset

Working Capital to Assets = x100%

a TotalAktiv

ar AktivaLAnc

Aktiva Lancar ... 746.734.367.712 Tahun 2007 :

Total aktiva ... 3.951.307.751.094 Working Capital to Asset =

751.094 3.951.307.

7.712 746.734.36

= 18,89%

Aktiva Lancar ... 1.210.099.543.379 Tahun 2008 :

Total aktiva ... 5.025.135.318.846 Working Capital to Asset =

318.846 5.025.135.

543.379 1.210.099.

= 24,08%

Working capital to asset atau rasio modal kerja terhadap aktiva secara keseluruhan pada tahun 2007 adalah sebesar 18,89% yang berarti bahwa


(49)

Sedangkan untuk tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 24,08% hal ini disebabkan oleh karena bertambahnya total aktiva pada tahun 2008.

3. Analisis Laporan Keuangan Yang Diperbandingkan

Dengan adanya daftar neraca dan daftar laba/rugi yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2008, maka dapat disusun analisa perbandingannya.

Laporan keuangan perusahaan yang diperbandingkan dibuat dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk lebih memudahkan melihat perbandingan posisi keuangan pada tahun 2007 dengan posisi keuangan pada tahun 2008, pada posisi mana yang mengalami kenaikan dan mana yang mengalami penurunan.

Neraca dan laba/rugi yang diperbandingkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut ini :


(50)

Tabel 2.8

PTPN III MEDAN (PERSERO) NERACA PERBANDINGAN

URAIAN 2007 2008 PERUBAHAN URAIAN 2007 2008 PERUBAHAN AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas dan Setara Kas : Hutang :

Kas 1,179,595,753 755,452,885 -424,142,868 Usaha 247,665,093,200 430,544,213,584 182,879,120,384 Bank 332,963,394,945 133,825,764,031 -199,137,630,914 Lain-lain 35,841,495,744 58,946,578,042 23,105,082,298 Deposito Berjangka kurang dari 3 bulan 200,000,000,000 650,000,000,000 450,000,000,000 Uang muka penjualan 28,887,817,517 53,469,946,950 24,582,129,433

Jumlah Kas dan Setara Dengan Kas 534,142,990,698 784,581,216,916 250,438,226,218 Kredit modal kerja 0 0 0 Jangka panjang jatuh tempo 26,220,212,139 145,000,000,000 118,779,787,861 Investasi jangka pendek 200,437,736 226,609,825 26,172,089 Biaya masih harus dibayar 8,485,539,499 23,659,105,912 15,173,566,413

Jasa produksi 283,596,753,772 337,355,653,000 53,758,899,228

Piutang : Pajak (Badan/ Pph) 94,308,821,528 118,140,809,241 23,831,987,713 Niaga – Netto 60,254,255,846 112,368,384,965 52,114,129,119 Bunga 14,272,866,439 9,742,350,038 -4,530,516,401

Lain-lain 12,703,292,958 17,215,733,164 4,512,440,206

Pegawai 10,467,950,007 4,801,300,495 -5,666,649,512

Uang muka leveransir/ kontraktor 3,910,517,560 32,711,868 -3,877,805,692

Pajak dibayar dimuka 6,052,832,821 11,444,500,852 5,391,668,031

Jumlah Piutang 93,388,849,192 145,862,631,344 52,473,782,152

Persediaan :

Hasil produksi 84,729,821,248 119,033,607,656 34,303,786,408

Beban buku dan perlengkapan 33,331,193,976 151,942,452,061 118,611,258,085

Jumlah Persediaan 118,061,015,224 270,976,059,717 152,915,044,493

Biaya dibayar dimuka 941,074,862 8,453,025,577 7,511,950,715

Jumlah Aktiva Lancar 746,734,367,712 1,210,099,543,379 463,365,175,667 Jumlah Kewajiban Lancar 739,278,599,838 1,176,858,656,767 437,580,056,929

AKTIVA TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Piutang lain-lain yang mempunyai hubungan istimewa 107,004,652,652 18,891,976,222 -88,112,676,430 Hutang lain-lain yang mempunyai hubungan istimewa 10,879,425,406 6,753,789,985 -4,125,635,421 Penyertaan 193,914,559,855 195,211,843,360 1,297,283,505 Kewajiban pajak tangguhan 74,042,702,185 68,253,872,090 -5,788,830,095 Kewajiban manfaat karyawan dietimasi 217,782,252,015 384,984,046,411 167,201,794,396 Aktiva Tetap : Hutang bank 310,000,000,000 255,000,000,000 -55,000,000,000 Nilai perolehan 3,608,141,504,423 4,396,860,478,037 788,718,973,614 Hutang pemerintah RI (TCPP) 23,187,540,323 23,187,540,323 0 Akumulasi penyusutan -847,823,065,909 -931,959,997,123 -84,136,931,214 Hutang Medium Term Notes (MTN) 400,000,000,000 400,000,000,000 0

Nilai buku 2,760,318,438,514 3,464,900,480,914 704,582,042,400 Hutang obligasi Rp. 275.000.000,- setelah dikurangi

akum.amort, by emisi sebesar Rp. 1.949.010.731,- 273,050,989,269 184,207,869,202 -88,843,120,067 Aktiva dalam penyelesaian non tanaman 13,573,199,934 7,670,591,040 -5,902,608,894 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1,308,942,909,198 1,322,387,118,011 13,444,208,813 Jumlah Aktiva Dalam Penyelesaian 13,573,199,934 7,670,591,040 -5,902,608,894 Jumlah Kewajiban 2,048,221,509,036 2,499,245,774,778 451,024,265,742

EKUITAS

Aktiva Lain-lain : Modal dasar 1,200,000,000,000 1,200,000,000,000 0 Biaya ditangguhkan 3,126,599,961 1,936,856,818 -1,189,743,143 Modal belum ditempatkan -885,000,000,000 -885,000,000,000 0 aktiva non produktif netto 13,701,045,263 191,399 -13,700,853,864 Modal yang ditempatkan dan disetor 315,000,000,000 315,000,000,000 0 HGU/ HGB/ ISO – netto 101,140,950,719 97,267,286,358 -3,873,664,361

Pembibitan 9,365,853,951 28,153,315,882 18,787,461,931 Cadangan umum 879,331,992,212 1,321,492,962,222 442,160,970,010 Uang muka jaminan 252,238,232 570,793,627 318,555,395 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 263,408,971 263,408,971 0 Uang muka investasi 0 0 0 Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali -23,158,388,652 -23,158,388,652 0 Deposito CHD Bank Hamburg 1,598,081,893 0 -1,598,081,893 Saldo laba belum ditentukan penggunaannya 0 912,291,561,527 912,291,561,527 Persediaan barang incourant 577,762,408 432,439,847 -145,322,561 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 0 0 0

Jumlah Aktiva Lain-lain 129,762,532,427 128,360,883,931 -1,401,648,496 Laba tahun berjalan 731,649,229,527 0 -731,649,229,527

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 3,204,573,383,382 3,815,035,775,467 610,462,392,085 Jumlah Ekuitas 1,903,086,242,058 2,525,889,544,068 622,803,302,010 JUMLAH AKTIVA 3,951,307,751,094 5,025,135,318,846 1,073,827,567,752 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3,951,307,751,094 5,025,135,318,846 1,073,827,567,752


(51)

Tabel 2.9

PTPN III MEDAN (PERSERO) LAORAN LABA/ RUGI PERBANDINGAN PER 31 DESEMBER 2007 S/D 31 DESEMBER 2008

URAIAN 2007 2008 PERUBAHAN

PENDAPATAN

Penjualan ekspor 1,029,046,386,564 1,155,260,579,444 126,214,192,880

Freight 0 0 0

1,029,046,386,564 1,155,260,579,444 126,214,192,880 Pajak ekspor 29,348,204,326 56,922,102,478 27,573,898,152 Jumlah penjualan ekspor netto 999,698,182,238 1,098,338,476,966 98,640,294,728 Penjualan lokal 2,922,903,246,767 3,555,088,127,609 632,184,880,842

Jumlah Pendapatan 3,922,601,429,005 4,653,426,604,575 730,825,175,570

BEBAN POKOK PENJUALAN

Persediaan awal 82,483,700,536 84,729,821,248 2,246,120,712 Beba produksi 2,130,175,422,925 2,525,658,005,686 395,482,582,761

2,212,659,123,461 2,610,387,826,934 397,728,703,473

Persediaan akhir 84,729,821,248 119,033,607,656 34,303,786,408

Beban Pokok Penjualan 2,127,929,302,213 2,491,354,219,278 363,424,917,065

LABA KOTOR 1,794,672,126,792 2,162,072,385,297 367,400,258,505

BEBAN USAHA

Penjualan 77,885,885,695 94,952,928,636 17,067,042,941 Administrasi 618,127,147,508 850,475,654,537 232,348,507,029 Penyusutan Kandir 9,066,786,399 8,749,145,952 317,640,447

Jumlah Beban Usaha 705,079,819,602 954,177,729,125 249,097,909,523

LABA USAHA 1,089,592,307,190 1,207,894,656,172 118,302,348,982

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan lain-lain 115,937,884,916 200,228,039,822 84,290,154,906 Bunga 53,296,729,014 44,749,782,903 8,546,946,111 Beban lain-lain 133,624,434,158 137,766,193,633 4,141,759,475 70,983,278,256 17,712,063,286 88,695,341,542

LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN 1,018,609,028,934 1,225,606,719,458 206,997,690,524

Pajak kini 289,785,271,000 386,677,228,700 676,462,499,700 Pajak tangguhan 26,074,488,315 5,788,830,095 20,285,658,220

Beban Pajak Bersih 315,859,759,315 380,888,398,605 696,748,157,920

LABA BERSIH 702,749,269,619 844,718,320,853 141,969,051,234

Data diolah dari Sumber PT.Perkebunan Nusantara III Medan


(52)

Analisis neraca dan laba/rugi yang diperbandingkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut ini : 1. Aktiva Lancar

Aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar Rp. 463.365.175.667,- yang disebabkan oleh pertambahan kas, bank, dan persediaan hasil produksi.

2. Aktiva Tidak Lancar

Aktiva Tidak Lancar bertambahnya sebesar Rp. 610.462.392.085,- yang disebabkan bertambahnya penyertaan, nilai perolehan aktiva tetap, pembibitan, dan uang muka jaminan.

3. Kewajiban Lancar

Kewajiban Lancar mengalami kenaikan sebesar Rp. 437.580.056.929,- yang disebabkan kenaikan hutang usaha, dan kenaikan uang muka penjualan yang menyebabkan naiknya jumlah kewajiban.

4. Kewajiban Tak Lancar

Kewajiban Tidak Lancar juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 451.024.265.742,- yang disebabkan oleh kenaikan kewajiban manfaat

karyawan diestimasi yang menyebabkan naiknya jumlah kewajiban. 5. Ekuitas

Modal perusahaan mengalami kenaikan pada tahun 2008 sebesar Rp. 622.803.302.010,- yang disebabkan oleh karena banyak faktor khususnya

kenaikan penjualan lokal sebesar Rp. 632.184.880.842,- sehingga pendapatan perusahaan secara otomatis pasti bertambah.


(53)

6. Laba Usaha

Laba usaha pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 702.749.269.619,- sedangkan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 844.718.320.853,- sehingga menyebabkan laba usaha secara otomatis juga mengalami kenaikan pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 141.969.051.234,-.


(54)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan penulis dan dengan mempertahankan data hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil analisa rasio modal kerja perusahaan, maka PTPN III Medan memiliki likuiditas yang cukup sebab jumlah current ratio dapat mencapai 1 : 1, oleh sebab itu perusahaan harus tetap menambah jumlah aktiva lancar dari pada hutang lancar untuk meningkatkan current ratio.

2. Dari analisa laporan keuangan perusahaan yaitu pada total asset perusahaan mengalami kenaikan yang disebabkan oleh bertambahnya aktiva lancar. Neraca perbandingan dan laporan laba/rugi pada tahun 2007 juga mengalami kenaikan dalam jumlah yang cukup besar pada tahun 2008 yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah penjualan sementara aktiva tetap bertambah yang mengurangi modal kerja.

3. Dengan melihat pada hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja dari perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 sumber dana lebih besar dari penggunaan dana sehingga menunjukkan indikasi pertambahan modal kerja sedangkan pada tahun 2008 sumber dana lebih kecil


(55)

B. SARAN

Adapun saran-saran yang kiranya dapat berguna bagi perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan adalah :

1. PTPN III dapat melakukan analisis modal kerja dengan terus menaikkan rasio keuangan dengan jalan mendayagunakan seluruh modal kerja untuk hal yang lebih penting seperti menambah aktiva lancar, menekan biaya produksi atau mengurangi jumlah hutang lancar untuk memperoleh rasio likuiditas yang normal yaitu 2 : 1.

2. Jika ditinjau dari segi struktur kekayaan perusahaan yang dapat dilihat pada laporan neraca perbandingan pada tahun 2007 dan 2008, maka struktur kekayaan perusahaan mengalami beberapa perubahan terutama pada aktiva tidak lancar yang bertambah sebesar Rp. 610.462.392.085,- maka dana yang digunakan untuk menambah aktiva tidak lancar sebaliknya digunakan perusahaan untuk menambah aktiva lancar karena dapat dipakai oleh perusahaan setiap saat tepat waktu apabila dibutuhkan.

3. Melihat laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang mengalami kenaikan jumlah penggunaan dana pada tahun 2008, maka PTPN III Medan sebaiknya perlu untuk memperhatikan hal-hal yang sangat bermanfaat bagi perusahaan yakni sebagai berikut

a. Meninjau kembali sistem pelaksanaan administrasi keuangan untuk menciptakan pemakaian modal kerja yang tepat guna dan tepat pada sasaran yang telah direncanakan oleh perusahaan sebelumnya.


(56)

b. Peninjauan kembali sistem manajemen yang merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi perusahaan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan agar perusahaan dapat memperoleh tingkat laba yang semakin besar pada tahun mendatang.

4. PTPN III sebaiknya menyesuaikan antara pembiayaan jangka panjang untuk kebutuhan dana yang permanen dan pembiayaan jangka pendek untuk kebutuhan dana variabel. Dalam hal ini perusahaan hendaknya mempertahankan pedoman pembelanjaan yang sehat pada tahun 2007. Untuk selanjutnya PTPN III hendaknya lebih menggunakan pembiayaan jangka pendek untuk membiayai aktiva lancar variabel dengan syarat dan bunga yang lunak, yang akan lebih menguntungkan perusahaan.

5. Perusahaan harus tetap menjaga jumlah aktiva lancar harus lebih besar dari jumlah hutang lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutang lancarnya bila sudah jatuh tempo.

6. Dilihat dari peningkatan laba bersih yang cukup baik pada PTPN III Medan, menggambarkan bahwa perusahaan sudah cukup baik dalam menjalankan usahnya dan diharapkan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun-tahun mendatang sehingga dapat terus meningkatkan laba bersih.

7. Kebijaksanaan pembelanjaan perusahaan perlu ditinjau kembali untuk mendapatkan tingkat likuiditas dan profitabilitas yang lebih baik.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.

Sjahrial, Dermawan, 2007, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Stice, Earl K, Stice, James D, Skousen, Fred K, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kelima Belas, Salemba Empat, Jakarta.

Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan, Edisi Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Kuswadi, 2004, Memahami Angka-Angka dan Manajemen Keuangan Bagi Orang Awam, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman, 2007, Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan, Edisi Sembilan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(58)

(1)

6. Laba Usaha

Laba usaha pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 702.749.269.619,- sedangkan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 844.718.320.853,- sehingga menyebabkan laba usaha secara otomatis juga mengalami kenaikan pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 141.969.051.234,-.


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan penulis dan dengan mempertahankan data hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil analisa rasio modal kerja perusahaan, maka PTPN III Medan memiliki likuiditas yang cukup sebab jumlah current ratio dapat mencapai 1 : 1, oleh sebab itu perusahaan harus tetap menambah jumlah aktiva lancar dari pada hutang lancar untuk meningkatkan current ratio.

2. Dari analisa laporan keuangan perusahaan yaitu pada total asset perusahaan mengalami kenaikan yang disebabkan oleh bertambahnya aktiva lancar. Neraca perbandingan dan laporan laba/rugi pada tahun 2007 juga mengalami kenaikan dalam jumlah yang cukup besar pada tahun 2008 yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah penjualan sementara aktiva tetap bertambah yang mengurangi modal kerja.

3. Dengan melihat pada hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja dari perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 sumber dana lebih besar dari penggunaan dana sehingga menunjukkan indikasi pertambahan modal kerja sedangkan pada tahun 2008 sumber dana lebih kecil


(3)

B. SARAN

Adapun saran-saran yang kiranya dapat berguna bagi perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan adalah :

1. PTPN III dapat melakukan analisis modal kerja dengan terus menaikkan rasio keuangan dengan jalan mendayagunakan seluruh modal kerja untuk hal yang lebih penting seperti menambah aktiva lancar, menekan biaya produksi atau mengurangi jumlah hutang lancar untuk memperoleh rasio likuiditas yang normal yaitu 2 : 1.

2. Jika ditinjau dari segi struktur kekayaan perusahaan yang dapat dilihat pada laporan neraca perbandingan pada tahun 2007 dan 2008, maka struktur kekayaan perusahaan mengalami beberapa perubahan terutama pada aktiva tidak lancar yang bertambah sebesar Rp. 610.462.392.085,- maka dana yang digunakan untuk menambah aktiva tidak lancar sebaliknya digunakan perusahaan untuk menambah aktiva lancar karena dapat dipakai oleh perusahaan setiap saat tepat waktu apabila dibutuhkan.

3. Melihat laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang mengalami kenaikan jumlah penggunaan dana pada tahun 2008, maka PTPN III Medan sebaiknya perlu untuk memperhatikan hal-hal yang sangat bermanfaat bagi perusahaan yakni sebagai berikut

a. Meninjau kembali sistem pelaksanaan administrasi keuangan untuk menciptakan pemakaian modal kerja yang tepat guna dan tepat pada sasaran yang telah direncanakan oleh perusahaan sebelumnya.


(4)

b. Peninjauan kembali sistem manajemen yang merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi perusahaan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan agar perusahaan dapat memperoleh tingkat laba yang semakin besar pada tahun mendatang.

4. PTPN III sebaiknya menyesuaikan antara pembiayaan jangka panjang untuk kebutuhan dana yang permanen dan pembiayaan jangka pendek untuk kebutuhan dana variabel. Dalam hal ini perusahaan hendaknya mempertahankan pedoman pembelanjaan yang sehat pada tahun 2007. Untuk selanjutnya PTPN III hendaknya lebih menggunakan pembiayaan jangka pendek untuk membiayai aktiva lancar variabel dengan syarat dan bunga yang lunak, yang akan lebih menguntungkan perusahaan.

5. Perusahaan harus tetap menjaga jumlah aktiva lancar harus lebih besar dari jumlah hutang lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutang lancarnya bila sudah jatuh tempo.

6. Dilihat dari peningkatan laba bersih yang cukup baik pada PTPN III Medan, menggambarkan bahwa perusahaan sudah cukup baik dalam menjalankan usahnya dan diharapkan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun-tahun mendatang sehingga dapat terus meningkatkan laba bersih.

7. Kebijaksanaan pembelanjaan perusahaan perlu ditinjau kembali untuk mendapatkan tingkat likuiditas dan profitabilitas yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.

Sjahrial, Dermawan, 2007, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Stice, Earl K, Stice, James D, Skousen, Fred K, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kelima Belas, Salemba Empat, Jakarta.

Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter

dan Perbankan, Edisi Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta.

Kuswadi, 2004, Memahami Angka-Angka dan Manajemen Keuangan Bagi

Orang Awam, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman, 2007, Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep

Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan, Edisi Sembilan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(6)