Pembuatan sampel Prosedur Penelitian

3.8 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut:

3.8.1 Pembuatan sampel

1. Membuat sampel wax dengan ukuran 20x20x2mm sebanyak 40 sampel, seperti gambar 12. Gambar 12. Sampel wax dengan ukuran 20x20x2mm sebanyak 40 sampel 2. Menanam sampel wax pada flask bawah dilakukan sampai permukaan wax sama dengan permukaan gips 3. Setelah gips mengeras diberi lapisan separating medium vaselin kemudian dituangkan adonan gips pada flask atas, hasilnya seperti tampak pada gambar 13. Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Hasil penanaman wax pada cuvet. 4. Membuang wax dilakukan dengan memanaskan flask sampai wax meleleh kemudian flask dibuka dan wax yang tertinggal dibersihkan, seperti tampak pada gambar 14. 5. Mengoles bahan separating medium atau could mould seal pada permukaan gips, seperti tampak pada gambar 15. Gambar 14. Membuang wax Gambar 15. Pengolesan CMS 6. Membuat adonan resin akrilik dengan mencampur monomer-polimer dengan perbandingan 2 gram polimer : 1 ml monomer sampai semua monomer terserap oleh polimer sesuai petunjuk pabrik Universitas Sumatera Utara 7. Adonan didiamkan kira-kira 10 menit. Jika adonan sudah mencapai dough-stage baru dimasukkan ke dalam mold , letakkan plastik selopan di antara kuvet atas dan bawah, dan dipres dengan tekanan 1000 psi menggunakan pres hidrolik. Kuvet dibuka kembali dan akrilik berlebih dibuang, kemudian kuvet ditutup kembali, dilakukan pengepresan kedua dengan tekanan 2200 psi, kemudian baut dipasang, seperti tampak pada gambar 16. Gambar 16. Pengisian mold dan pengepresan cuvet. 8. Melakukan penggodokan dengan cara memasukkan flask ke dalam alat kuring unit waterbath, mula-mula suhu dan waktu kuring dinaikkan yakni 70 C selama 90 menit, kemudian suhu dan waktu kuring dinaikkan menjadi 100 C selama 30 menit, kemudian cuvet dikeluarkan dan didinginkan pada suhu kamar, seperti tampak pada gambar 17. Universitas Sumatera Utara Gambar 17. Proses curing dalam waterbath 9. Spesimen resin akrilik dikeluarkan dan dibersihkan sisa-sisa yang berlebih dengan menggunakan mikromotor dengan frasser bur. Sampel kemudian dihaluskan salah satu permukaannya dengan kertas pasir waterpoof grade 150, 400 dan 600 yang dipasangkan pada rotary grinder dengan air mengalir masing-masing selama 3 menit dengan kecepatan 500 rpm, kemudian dilanjutkan dengan Stoch-Brite brush yang dipasangkan pada polishing motor dengan kecepatan 500 rpm dan menggunakan coarse pumice selama 5 menit hingga mengkilat, dan dikilatkan lagi dengan polising cloth dan menggunakan whitting slurry selama 5 menit, seperti tampak pada gambar 18. Universitas Sumatera Utara Gambar 18. Proses polishing. 10. Diperoleh sample tanpa poreus, seperti pada gambar 19. Gambar 19. Bentuk spesimen dengan ukuran 20x20x2mm

3.8.2 Pembuatan larutan cuka apel