FUNGSI KOMITE K3L KEBIJAKAN K3L

43 2. Memakai pakaian dan peralatan pelindung diri sesuai dengan kondisi bahaya di tempat kerja dan jenis pekerjaannya. 3. Memeriksa dan memastikan kondisi yang aman di lingkungan kerja sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan. 4. Melaporkan dengan segera kepada atasan jika terjadi kecelakaan menimpa diri sendiri atau teman sekerja. Melaporkan kondisi lingkungan atau peralatan yang tidak aman segera kepada atasan. Meminta petunjuk dan penjelasan pada atasan mengenai tata tertib K3L yang kurang jelas. 5. Memelihara alat – alat pelindung diri yang diberikan kepadanya.

2.7.2 FUNGSI KOMITE K3L

Dalam Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan SMK3L di PT Imeco Inter Sarana fungsi komite K3L adalah sebagai berikut: 1. Menindak lanjuti hasil pertemuanlaporan – laporan dari kordinator K3L tentang pelaksanaan program K3L. Membicarakan laporan kecelakaan kerja dan hal – hal lain yang berhubungan dengan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. 2. Memberikan usul kepada Perusahaan tentang upaya pencegahan kecelakaan kerja. 3. Menyusun program mengenai kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. 4. Melaporkan setiap kecelakaan kerja dan mencatat statistik kecelakaan.

2.7.3 KEBIJAKAN K3L

Berdasarkan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan yang telah ditetapkan, maka Manajemen PT Imeco Inter Sarana dengan ini menegaskan 44 bahwa Kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan SMK3L dari Perusahaan dengan menerapkan ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007, dan ISO 14001:2004 diseluruh jajaran organisasi. Pernyataan kebijakan Perusahaan adalah: “ MENJADI MITRA YANG BERNILAI GUNA” Pimpinan Perusahaan mempunyai komitmen menjamin semua karyawan, pelanggan, dan mitra kerja Imeco agar dapat bekerja secara aman, mendapatkan lingkungan lingkungan kerja yang sehat dan terpelihara sejalan dengan rencana strategis Renstra Perusahaan. Pimpinan Unit Usaha dan seluruh karyawan bertanggung jawab untuk berperan secara aktif dan memberikan kontribusi sesuai dengan arah dan visi kebijakan ini dengan mematuhi peraturan perundangan Pemerintah Republik Indonesia dan ketentuan lainnya yang terkait jaminan Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan, serta persyaratan – persyaratan standar ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007, dan ISO 14001:2004. Masing –masing Strategic Business Unit, Divisi, dan Departemen diharuskan untuk menggalakkan perbaikan proses kerja secara berkesinambungan. Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan selalu menjadi perhatian dan pemikiran Perusahaan. Perusahaan telah mengembnagkan suatu kebijakan dasar untuk meniadakan cedera dan kesehatan yang buruk yang disebabkan karena pekerjaan. Kebijakan ini berkembang dari waktu ke waktu melalui pengalaman dan penyelidikan. Penerapan yang menjadu tanggung jawab bersama meliputi: 1. Meniadakan cedera dan kondisi berbahaya dan penyelidikan yang diakibatkan oleh aktifitas pekerjaan. 45 2. Mengembangkan tanggung jawab bagi setiap karyawan akan pekerjaannya yang mencakup keselamatan diri sendiri dan orangg lain. 3. Mengembangkan cara komunikasi yang efektif antara karyawan dan Perusahaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. 4. Memberikan tata cara kerja yang mengikuti norma – norma kesehatan dan keselamatan kerja. 5. Pelatih perorangan mencakup pengetahuan dan keterampilan bekerja sehingga semua karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan aman. 6. Memberikan bantuan yang cepat dan tepat bila terjadi cedera akibat kecelakaan untuk mengurangi penderitaan sekaligus mempercepat proses penyembuhan. 7. Menyelidiki sebab musabab suatu kecelakaan baik yang berakibat cedera atau tidak dan melakukan langkah perbaikan guna mencegah terulangnya kecelakaan yang sama. 8. Menerapkan progran bebas kecelakaan kerja. 9. Meniadakan bahaya kebakaran. 10. Mengurangi kerusakan peralatan Perusahaan.

2.7.4 PROGRAM K3L