Hasil Simulasi dan Analisis

63 pembangkit. Diagram alir proses reduksi matriks admitansi jaring sistem tenaga listrik secara sederhana ditunjukkan pada Gambar 4.3. Proses Reduksi Matriks 3 x 3 Stop Data saluran, beban sistem dan V bus Start Gambar 4.3 Flowchart Proses Reduksi Matriks Jaringan 4.1.4. Pemodelan Sistem Sistem tenaga listrik dimodelkan ke dalam model linear multimesin. Dalam Tugas Akhir ini, PSS dipasang pada tiap-tiap pembangkit. Model linear multimesin dalam bentuk simulink ditunjukkan pada Lampiran.

4.2. Hasil Simulasi dan Analisis

Hasil perhitungan aliran daya digunakan sebagai inisialisasi dari model sistem tenaga listrik multimesin. Nilai tegangan dan sudut hasil perhitungan aliran daya di- tunjukkan pada Tabel 5. Hasil simulasi Tugas Akhir ditunjukkan dalam bentuk data eigenvalue sebelum dan sesudah pemasangan PSS, dan respon variasi frekuensi, sudut rotor dan tegangan di beberapa pembangkit yang menunjukkan ada perbaikan. Untuk memperoleh out- put sistem digunakan sinyal step sebagai input simulasi. 64 Tabel 5. Tegangan dan Sudut Tiap-tiap Bus Hasil Aliran Daya Bus Tegangan p.u Sudut 1 1.000 0.000 2 1.000 -0.033618 3 1.000 -0.12943 4 0.9364 -0.15232 5 0.9937 -0.13115 6 0.94001 -0.16585 Hasil perhitungan parameter interkoneksi K1 s.d K6 dengan program MATLAB ditunjukkan pada tabel 6. Tabel 6. Parameter Interkoneksi Parameter Interkoneksi Nilai Parameter Interkoneksi Nilai K111 2.4939 K211 0.6127 K112 1.4729 K212 0.2598 K113 1.0357 K213 0.1564 K121 1.4271 K221 0.3955 K122 2.7246 K222 0.8536 K123 1.3181 K223 0.2289 K131 0.9015 K231 0.4507 K132 1.2114 K232 0.4973 K133 2.1127 K233 1.2837 65 Parameter Interkoneksi Nilai Parameter Interkoneksi Nilai K411 28.33 C311 4.6241 K412 14.411 C312 2.0797 K413 13.969 C313 1.6774 K421 10.115 C321 1.5399 K422 21.937 C322 3.8308 K423 11.841 C323 1.6654 K431 9.9288 C331 0.91992 K432 12.049 C332 1.2797 K433 21.975 C333 3.8163 Parameter Interkoneksi Nilai Parameter Interkoneksi Nilai K411 0.8024 C311 4.4441 K412 0.5014 C312 2.0123 K413 0.3018 C313 1.4225 K421 0.5735 C321 1.4648 K422 0.9050 C322 3.8008 K423 0.3319 C323 1.3912 K431 0.6535 C331 0.9302 K432 0.7211 C332 1.2786 K433 1.3743 C333 3.4578 66 Parameter Interkoneksi Nilai Parameter Interkoneksi Nilai K511 0.2623 K611 1.6433 K512 0.1595 K612 0.2892 K513 0.1044 K613 0.2060 K521 0.1620 K621 0.2296 K522 0.2740 K622 1.6107 K523 0.1139 K623 0.2245 K531 0.1486 K631 0.1405 K532 0.1695 K632 0.1978 K533 0.3180 K633 1.5584 Parameter Interkoneksi Nilai K311 0.2250 K322 0.2631 K333 0.2892 Matriks admitansi jaringan 6 x 6 sebelum direduksi ditunjukkan di bawah ini: Y bus = Matriks jaringan 6 x 6 direduksi menjadi matriks 3 x 3, hasilnya yaitu: 67 Matriks reduksi dan parameter-parameter interkoneksi digunakan untuk mencari matriks A sistem yang berordo 18 x 18 Matriks State Space. Eigenvalue hasil simulasi matriks A sebelum dipasang PSS ditunjukkan pada tabel 7. Tabel 7. Nilai eigen sebelum dipasang PSS. Eigenvalue Frekuensi Osilasi Damping Ratio -102.85 + 0.031292i 0.0049803 1 -102.02 + 0.01902i 0.0030272 0.99199 -102.02 + 0.0077361i 0.0012312 0.992 -13.256 + 42.767i 6.8065 0.12889 -12.022 + 39.265i 6.2493 0.11689 -11.098 - 43.978i 6.9993 0.10791 -9.0449 - 39.116i 6.2255 0.087945 -14.342 + 21.937i 3.4914 0.13945 -11.006 - 22.443i 3.572 0.10701 -5.0331 + 17.63i 2.806 0.048938 -4.4011 + 15.49i 2.4654 0.042793 -1.7093 + 14.575i 2.3197 0.01662 3.9833 - 15.486i 2.4647 -0.03873 2.4884 - 13.693i 2.1793 -0.024195 -1.2031 - 14.599i 2.3234 0.011698 -9.2882e-016 +2.2241e-016i 3.5397e-017 9.0311e-018 -1.462 - 2.351i 0.37417 0.014216 -1.15 - 1.7891i 0.28475 0.011182 Di bawah ini ditujukkan nilai eigen sistem dengan menggunakan PSS. Eigenvalue sistem dengan menggunakan PSS ditunjukkan pada tabel 9. Dan 68 parameter PSS yang digunakan pada tiap-tiap pembangkit ditunjukkan pada tabel 8. Parameter PSS dicari dengan metode trial error yang merujuk pada power system stabilizer merk Mitsubishi pada lampiran. Tabel 8. Parameter PSS Pembangkit K PSS T W T 1 T 3 T 2 T 4 Generator 1 0.2 1 0.02 0.02 0.1 0.1 Generator 2 3 1 0.1 0.1 0.02 0.02 Generator 3 0.2 1 0.02 0.02 0.1 0.1 Tabel 9. Nilai eigen sistem setelah digunakan PSS Eigenvalue Frekuensi Osilasi Damping Ratio -102.85 + 0.031515i 0.0050157 1 -102.02 + 0.01902i 0.0030272 0.99199 -102.02 + 0.0077357i 0.0012312 0.992 -50.689 + 0.25817i 0.041089 0.49286 -49.309 - 0.26188i 0.041679 0.47944 -13.256 + 42.767i 6.8065 0.12889 -12.023 + 39.267i 6.2495 0.1169 -11.098 - 43.978i 6.9993 0.10791 -9.0438 - 39.116i 6.2255 0.087934 69 -14.332 + 21.944i 3.4925 0.13935 -11.011 - 22.451i 3.5732 0.10706 -5.0368 + 17.63i 2.8059 0.048974 -4.4008 + 15.49i 2.4654 0.04279 -1.7108 + 14.576i 2.3198 0.016635 Eigenvalue Frekuensi Osilasi Damping Ratio -3.9819 - 15.484i 2.4643 0.038716 -2.4886 - 13.693i 2.1793 0.024197 -1.2034 - 14.596i 2.3231 0.011701 -3.4811e-007 +1.0872e007i 1.7304e-008 3.3847e-009 -1.462 - 2.351i 0.37418 0.014216 -1.15 - 1.7891i 0.28475 0.011182 -10.005 + 0.0011257i 0.00017915 0.097282 -10.008 + 0.0051069i 0.00081279 0.097307 -9.9948 - 0.0011246i 0.00017899 0.09718 -9.9922 - 0.0051005i 0.00081178 0.097156 -0.99999 -1.5942e-005i 2.5372e-006 0.0097231 -1 + 1.745e-007i 2.7773e-008 0.0097231 -1 +7.2863e-007i 1.1597e-007 0.0097231 70 Dari tabel 7. Dan tabel 9. Terlihat bahwa Eigenvalue sistem yang menggunakan PSS lebih negatif daripada yang tidak menggunakan PSS. Ini menandakan sistem yang menggunakan PSS lebih stabil dari pada sistem yang tidak menggunakan PSS. Respon frekuensi, dan tegangan pada tiap-tiap generator sebelum dan sesudah menggunakan PSS, ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini. Kurva yang berwarna hijau menunjukkan respon tegangan atau frekuensi sebelum menggunakan PSS. Kurva yang berwarna ungu menunjukkan respon tegangan atau frekuensi setelah menggunakan PSS. Sumbu y menunjukkan amplitudo variasi tegangan atau frekuensi dalam pu. Sumbu x menunjukkan waktu dalam sekon. Amplitudo Osilasi Tegangan pu Waktu sekon Gambar 4.4 Respon Tegangan Generator 1 71 Waktu sekon Amplitudo Osilasi Frekuensi pu Gambar 4.5 Respon Frekuensi Generator 1 Amplitudo Osilasi Tegangan pu Waktu sekon Gambar 4.6 Respon Tegangan Generator 2 72 Amplitudo Osilasi Frekuensi pu Waktu sekon Gambar 4.7 Respon Frekuensi Generator 2 Amplitudo Osilasi Tegangan pu Waktu sekon Gambar 4.8 Respon Tegangan Generator 3 73 Amplitudo Osilasi Frekuensi pu Waktu sekon Gambar 4.9 Respon Frekuensi Generator 3 Dari hasil simulasi terlihat bahwa sistem yang menggunakan PSS lebih cepat stabil dari pada yang tidak menggunakan PSS. Secara terperinci respon tegangan dan frekuensi terhadap waktu kestabilan ditunjukkan pada tabel 10. Di bawah ini. Tabel 10. Hasil Analisa Sebelum Diberi Gangguan Tanpa PSS Dengan PSS Waktu Stabil sekon Waktu Stabil sekon Tegangan Frekuensi Tegangan Frekuensi Generator 1 8 6 4.5 5 Generator 2 6 7 4.8 4.8 Generator 3 8 6 5.5 5 74 Kemudian sistem diberi gangguan yaitu perubahan daya berupa kenaikan konsumsi daya sebesar 0.2 pu pada bus generator 2. Respon tegangan dan frekuensi pada masing-masing generator ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini. Kurva yang berwarna hijau menunjukkan respon tegangan atau frekuensi sebelum menggunakan PSS. Kurva yang berwarna ungu menunjukkan respon tegangan atau frekuensi setelah menggunakan PSS. Sumbu y menunjukkan amplitudo variasi tegangan atau frekuensi dalam pu. Sumbu x menunjukkan waktu dalam sekon. Amplitudo Osilasi Tegangan pu Waktu sekon Gambar 4.10 Respon Tegangan Generator 1 dengan Penambahan Beban 75 Amplitudo Osilasi Frekuensi pu Waktu sekon Gambar 4.11 Respon Frekuensi Generator 1 dengan Penambahan Beban Amplitudo Osilasi Tegangan pu Waktu sekon Gambar 4.12 Respon Tegangan Generator 2 dengan Penambahan Beban 76 Amplitudo Osilasi Frekuensi pu Waktu sekon Gambar 4.13 Respon Frekuensi Generator 2 dengan Penambahan Beban Waktu sekon Amplitudo Osilasi Tegangan pu Gambar 4.14 Respon Tegangan Generator 3 dengan Penambahan Beban 77 Amplitudo Osilasi Frekuensi pu Waktu sekon Gambar 4.15 Respon Frekuensi Generator 3 dengan Penambahan Beban Dari hasil simulasi terlihat bahwa sistem yang menggunakan PSS lebih cepat stabil dari pada yang tidak menggunakan PSS. Secara terperinci respon tegangan dan frekuensi terhadap waktu kestabilan ditunjukkan pada tabel 10. Di bawah ini. Tabel 11. Hasil Analisa Setelah Diberi Gangguan Tanpa PSS Dengan PSS Waktu Stabil sekon Waktu Stabil sekon Tegangan Frekuensi Tegangan Frekuensi Generator 1 8.8 6.9 6 5.4 Generator 2 8 8.9 5.4 5 Generator 3 8 5.5 5 4.6 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil simulasi analisa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan Power System Stabilizer PSS memberikan unjuk kerja yang lebih baik dibanding dengan sistem tenaga listrik tanpa penerapan Power System Stabilizer PSS. Dimana respon tegangan dan frekuensi lebih cepat stabil bila memakai Power System Stabilizer PSS dibanding tanpa Power System Stabilizer PSS. 2. Parameter interkoneksi antar mesin K

i,j

sangat berpengaruh pada harga elemen matriks variabel keadaan matriks A sistem tenaga listrik, sehingga tidak bisa diabaikan. 3. Dengan mencari matriks variabel keadaan matriks A, dapat diketahui nilai eigen dari sistem itu dan kemudian dapat pula diteliti kestabilan sistem tersebut. Dari hasil percobaan bahwa nilai eigen matrik A setelah pemasangan PSS lebih negatip daripada tanpa PSS. Ini menandakan sistem lebih cepat stabil dengan pemasangan PSS daripada tanpa PSS.

5.2 Saran

Untuk lebih meningkatkan ketelitian model dan simulasi sistem tenaga listrik berinterkoneksi, beban sebaiknya tidak dianggap statis tetapi beban dinamis, model dari turbin dan governor bukan model standar tetapi model sebenarnya dari sistem tenaga listrik yang diteliti.