Perekat Pengempaan METODOLOGI PENELITIAN 21

Penggunaan papan partikel sangat luas. Pada sejumlah pemakaian, papan partikel digunakan sebagai pilihan lain terhadap kayu lapis. Umumnya papan partikel dapat bersaing secara lebih efektif atas dasar kekuatannya daripada atas ketegarannya Haygreen dan Bowyer, 1989. Papan partikel yang umum diproduksi adalah yang berkerapatan sedang, sebab memberikan hasil yang optimum ditinjau dari segi mekanis, pemakaian perekat dan aspek ekonomi lainnya. Djalal, 1984.

2.6. Perekat

Perekat Urea Formaldehida adalah perekat yang banyak digunakan di hampir semua industri kayu. Perekat ini berbahan dasar urea dan formaldehida. Urea adalah bahan padat tidak berwarna yang berasal dari reaksi amonia dengan karbon dioksida, sedangkan formaldehida adalag gas dari metil alkohol Rayner, 1951. Perekat Urea Formaldehida adalah resin yang paling umum digunakan untuk pembuatan papan partikel di Eropa dan Amerika Serikat. Biaya yang relatif rendah dan siklus pematangan yang pendek adalah dua keuntungan perekat ini Haygreen dan Bowyer, 1989. Perekat Urea Formaldehida banyak digunakan untuk penggunaan interior karena : i warnanya terang, ii harganya murah, iii dapat digunakan dengan cepat pada suhu dibawah 260 o F atau 126,67 o C Koch, 1972. Kelemahan perekat urea formaldehida yaitu hanya dapat digunakan untuk kebutuhan interior, dimana tidak dituntut daya tahan yang tinggi terhadap air dan kelembaban Maloney, 1977. Hal tersebut disebabkan mudahnya Urea Formaldehida mengalami kerusakan ikatan hydrogen karena pengaruh kelembaban dan asam khususnya pada suhu sedang dan suhu tinggi. Dalam air dingin laju kerusakan struktur resin sangat lambat tapi pada suhu di atas 40 o C kerusakan dipercepat dan di atas 60 o C prosesnya sangat cepat Pizzi, 1983 Universitas Sumatera Utara

2.7. Pengempaan

Perekatan partikel terjadi pada saat proses pengempaan dan dipengaruhi oleh suhu, waktu dan tekanan pengempaan. Suhu pengempaan yang rendah perlu diimbangi dengan waktu yang lama. Suhu yang terlalu rendah ataupun terlalu tinggi akan mengurangi keteguhan rekatnya. Masa kempa perlu disesuaikan dengan perekat yang digunakan serta suhu pada proses pengempaan. Tekanan saat pengempaan biasanya berkisar 5-25 kgcm 2 Sutigno, 1988. Suhu pada saat proses kempa berkisar antara 130-150 o C dan besarnya tekanan antara 15 kgcm 2 -35 kgcm 2 FAO, 1997. Penekanan atau pengempaan bertujuan untuk: i membantu proses pengaliran sehingga perekat membentuk lapisan tipis, ii membantu proses pemindahan, sehingga perekat akan dapat berpindah dari satu permukaan ke permukaan lain, iii membantu proses penembusan, sebagian perekat dipaksa masuk ke dalam rongga sel dari kayu, akibat tekanan ini ada sel kayu yang pecah sehingga dapat dimasuki perekat, iv menahan kayu yang direkat sampai perekat memadat dan v membuat bentuk tertentu pada bahan yang direkat seperti pada pembuatan kayu lapis lengkung Sutigno, 1988.

2.8. Standar Mutu Papan Partikel