Pengujian Rangkaian Alarm Pengujian Rangkaian Pengendali Pompa

Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroller AT89S51 telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian. Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan program sederhana pada mikrokontroller AT89S51. Programnya adalah sebagai berikut: Loop: Setb P0.0 Acall tunda Clr P0.0 Acall tunda Sjmp Loop Tunda: Mov r7,255 Tnd: Mov r6,255 Djnz r6, Djnz r7,tnd Ret Program di atas bertujuan untuk menghidupkan LED yang terhubung ke P0.0 beberapa saat dan kemudian mematikannya. Perintah Setb P0.0 akan menjadikan P0.0 berlogika high yang menyebabkan LED menyala. Acall tunda akan menyebabkan LED ini hidup selama beberapa saat. Perintah Clr P0.0 akan menjadikan P0.0 berlogika low yang menyebabkan LED akan mati. Perintah Acall tunda akan menyebabkan LED ini mati selama beberapa saat. Perintah Sjmp Loop akan menjadikan program tersebut berulang, sehingga akan tampak LED tersebut tampak berkedip. Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroller AT89S51, kemudian mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian minimum mikrokontroller AT89S51 telah bekerja dengan baik.

4.2 Pengujian Rangkaian Alarm

Pengujian rangkaian alarm dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktip jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktip jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktipnya Universitas Sumatera Utara alarm dengan sumber tegangan 12 volt, dimana hubungan yang digunakan adalah normally closeNC, dengan demikian jika relay aktip maka hubungan alarm ke sumber tegangan akan terhubung, sebaliknya jika relay tidak aktip, maka hubungan alarm ke sumber tegangan akan terputus. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktip dan buzzer berbunyi, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini ke mikrokontroler pada P0.1 Gamabar 4.1 Rangkaian Alarm kemudian memberikan program sederhana pada mikrokontroler AT89S51. Program yang diberikan adalah sebagai berikut: Setb P0.1 . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika high pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktipkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi aktip dan alarm berbunyi. Berikutnya memberikan program sederhana untuk menonaktipkan relay. Programnya sebagai berikut: Clr P0.1 . . . . . . . . Universitas Sumatera Utara volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktipkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktip dan alarm tidak berbunyi.

4.3 Pengujian Rangkaian Pengendali Pompa

Pengujian rangkaian pengendali pompa ini dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktip jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktip jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktipnya transistor akan mengaktipkan relay. Pada rangkaian ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan pompa dengan sumber tegangan 220 volt, dimana hubungan yang digunakan adalah normally closeNC, dengan demikian jika relay aktip maka hubungan pompa ke sumber tegangan akan terhubung, sebaliknya jika relay tidak aktip, maka hubungan pompa ke sumber tegangan akan terputus. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktip dan pompa akan menyala, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini ke mikrokontroler pada P0.0 Gambar 4.2 Rangkaian pengendali pompa kemudian memberikan program sederhana pada mikrokontroler AT89S51. Program yang diberikan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika high pada P0.0, sehingga P0.0 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktipkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi aktip dan pompa menyala. Berikutnya memberikan program sederhana untuk menonaktipkan relay. Programnya sebagai berikut: Clr P0.0 . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika low pada P0.0, sehingga P0.0 akan mendapatkan tegangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktipkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktip dan pompa tidak menyala.

4.4 Pengujian Rangkaian Driver Motor Stepper