Transistor Sebagai Saklar. Regulator Tegangan Tetap 78xx

Rise time respon naik suatu photo transistor berada pada range 1-20 us. Dalam menentukan emiter – emiter dan sensor-sensor cahaya, pertimbangan harus ditentukan dari sebuah perangkat. Karakteristik- karakteristik utama dari perangkat photo meliputi : 1. Spectral range 2. Besar output emiter 3. Sesinsitivitas sensor 4. Waktu respon 5. Pertimbangan – pertimbangan mekanik.

2.1.6 Transistor Sebagai Saklar.

Banyak kegunaan dari transistor, salah satunya adalah sebagai saklar. Jika transistor digunakan sebagai saklar maka dalam hal ini transistor tersebut dioperasikan dalam daerah jenuhnya saturasi dan daerah yang menyumbat cut-off. Pada saat transistor dalam keadaan jenuh maka resistansi antara kolektor dan emitor akan sangat kecil, maka transistor ini akan berfungsi sebagai saklar yang tertutup ON sedangkan apabila transistor dalam keadaan cut-off, maka resistansi antara kolektor dan emiter akan sangat besar, maka transistor akan berfungsi sebagai saklar yang terbuka OFF. Lebih lanjut dapat kita lihat seperti gambar 2.6 Vi a b Gambar 2.6. Transistor Sebagai Saklar a. Transistor sebagai saklar b. Analogi transistor sebagai saklar Pada saat transistor ON: Universitas Sumatera Utara - Tegangan V CE = 0 Paa saat OFF: - Arus I C = 0 - V CE = V CC – V RC - V RC = Ic x Rc = V CC – 0V = 0 x Rc V CE = V CC = 0 Pada saat basis transistor mengalir arus, transistor dalam keadaan on, maka: I B = V i - V BE R B ………………….2.1 I C = V CC R C ……………………….2.2

2.1.7 Regulator Tegangan Tetap 78xx

Catu daya merupakan sesuatu yang sangat penting untuk semua rangkaian elektronika. Dewasa ini semua sistim elektronika sudah beroperasi dengan catu daya yang stabil. Untuk mendapatkan tegangan yang benar-benar stabil dari suatu penyearah yang telah di-filter dengan kapasitor dapat digunakan rangkaian tegangan tetap. Regulator tegangan tetap ini terbagi atas 2 bagian rangkaian yaitu: Regulator Positif IC78XX Regulator Negatif IC79XX Regulator ini dimaksudkan untuk memberikan kemampuan catu yang mantap dengan komponen extern seminim mungkin. Ragulator ini bekerja berdasarkan asas-asas, seperti pembatasan arus lipat balik, penghambat panas, dan pembatas daerah aman yang mencegah tingkat keluaran bergerak keluar dari disipasi daya aman. IC1 Trafo D1 D2 C1 C3 D3 D4 C2 C4 IC2 Gambar 2.7. Regulator 78XX dan 79XX Universitas Sumatera Utara Type 7879XX Vout Volt I Out amper V in volt Min Max Min Max 05 5 0.5 1 7.5 20 06 6 0.5 1 8.6 21 08 8 0.5 1 10.6 23 10 10 0.5 1 12.7 25 12 12 0.5 1 14.8 27 15 15 0.5 1 14.8 27 18 18 0.5 1 21 33 24 24 0.5 1 27.5 36 Bila menggunakan regulator tegangan IC 78XX ada beberapa hal tentang kontruksi yang perlu diperhatikan:  Semua konduktor yang mengalirkan arus-arus besar harus diusahakan setebal dan sependek mungkin.  Semua sambungan umum harus dihubungkan dengan kondensator.  Kondensator-kondensator kopling masukan dan keluaran harus dipasang sedekat mungkin dengan masukan dan pena keluaran IC  Harus diadakan pendinginan yang memadai. 2.1.8 Kristal Kristal adalah komponen yang dibuat dari bahan alam yang menunjukan efek piezoelektrik, sehingga sering disebut Kristal Piezoelektrik. Bahan utama kristal yang dapat menimbulkan efek piezoelektrik adalah garam rachelle, tourmaline dan quarte. Dalam sebuah kristal Piezoelektrik, biasanya quartz, yang mempunyai yang dilapiskan pada permukaan yang berhadapan, apabila diberikan suatu potensial pada elektroda-elektrodanya maka gaya akan bekerja pada muatan-muatan yang terikat dalam kistal. Apabila komponen ini dipasang dengan benar, maka dalam kristal akan terjadi deformasi - deformasi sehingga terbentuk suatu sistim elektromekanik yang akan bergetar bila dibandingkan dengan benar. Frekuensi, resonansi dan nilai Q – nya tergantung pada dimensi kristal, orienatasi permukaan pada sumbu-sumbu kristal dan bagaimana komponen tersebut dipasang Mounted jangkauan frekuensinya dari beberapa KHz sampai beberapa Universitas Sumatera Utara komersial. Dengan nilai Q yang sangat tinggi dan dari kenyataan bahwa karakteristik Quartz sangat setabil terhadap waku dan temperatur, maka kristal akan menghasilkan stabilitas frekuensi pada osilator –osilator yang dibangun dengan menggunakan kristal. Pada hakikatnya, frekuensi dari suatu osilator kristal hanya dittentukan oleh kristalnya dan tidak oleh komponen lainnya. Lambang kristal dan ekivalen AC model listriknya dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut ini : Gambar 2.8. a lambang Kristal, b Rangkaian ekivalen AC Kristal

2.1.9 Rangkaian UV-Tron dengan AVR