Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.
ALEPROG pin 30
Address latch Enable adalah pulsa output untuk me-latch byte bawah dari alamat selama mengakses memori eksternal. Selain itu, sebagai pulsa input progam PROG selama memprogam Flash.
PSEN pin 29
Progam store enable digunakan untuk mengakses memori progam eksternal.
EA pin 31
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan menjalankan progam yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. Jika kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk
menjalankan progam yang ada pada memori internal. Pada saat flash progamming, pin ini akan mendapat tegangan 12 Volt.
XTAL1 pin 19
Input untuk clock internal.
XTAL2 pin 18
Output dari osilator.
2.1.4 Driver Jembatan H
Motor stepper yang digunakan adalah motor stepper bipolar. Untuk mengendalikan motor stepper bipolar ini dibutuhkan sebuah rangkaian driver motor stepper. Rangkaian driver motor stepper ini
berfungsi untuk memutar motor stepper searahberlawanan arah dengan arah jarum jam. Mikrokontroler tidak dapat langsung mengendalikan putaran dari motor stepper, karena itu dibutuhkan driver sebagai
perantara antara mikrokontroler dan motor stepper, sehingga perputaran dari motor stepper dapat dikendalikan oleh mikrokontroler. Rangkaian driver motor stepper bipolar ditunjukkan pada gambar 2.2
berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
VCC 5V
18
330
330
2SC945 2SC945
1.0k
1.0k
18
Tip 127 VCC
5V Tip 122
VCC 5V
VCC 5V
18
330
330
2SC945 2SC945
1.0k
1.0k
18
Tip 127 Tip 122
Kum paran2 Kum paran1
Tip 127 18
Tip 122 1.0k
VCC 5V
VCC 5V
2SC945 1.0k
18
2SC945 330
330
Tip 127 18
Tip 122 1.0k
VCC 5V
VCC 5V
2SC945 1.0k
18
2SC945 330
330
Kum paran3 Kum paran4
Motor AT89C4051
AT89C4051 AT89C4051
AT89C4051
I III
II IV
Gambar 2.2 Rangkaian driver motor stepper Untuk mempermudah penjelasan, maka rangkaian di atas dikelompokkan menjadi 4 rangkaian.
Pada rangkaian di atas, jika salah input rangkaian I yang dihubungkan ke mikrokontroler diberi logika high dan input pada rangkaian lainnya diberi logika low, maka kedua transistor tipe NPN C945 pada
rangkaian I akan aktip. Hal ini akan membuat kolektor dari kedua transistor C945 pada rangkaian I akan mendapat tegangan 0 volt dari ground. Kolektor dari transistor C945 yang berada di sebelah kiri atas
diumpankan ke basis dari transistor tipe PNP TIP 127 sehingga basis dari transistor TIP 127 mendapatkan tegangan 0 volt yang menyebabkan transistor ini aktip transistor tipe PNP akan aktip jika tegangan pada
basis lebih kecil dari 4,34 volt. Aktipnya transistor PNP TIP 127 ini akan mengakibatkan kolektornya terhubung ke emitor sehingga kolektor mendapatkan tegangan 12 volt dari Vcc.
Kolektor dari transistor TIP 127 dihubungkan ke kumparan, sehingga kumparan akan mendapatkan tegangan 12 volt. Hal ini akan mengakibatkan kumparan menimbulkan medan magnet.
Medan magnet inilah yang akan mnarik motor untuk mengarah ke arah kumparan yang menimbulkan medan magnet tersebut.
Sedangkan rangkaian II, III dan IV karena pada inputnya diberi logika low, maka kumparannya tidak menimbulkan medan magnet, sehingga motor tidak tertarik oleh kumparan-kumparan tersebut.
Demikian seterusnya untuk menggerakkan motor agar berputar maka harus diberikan logika high secara bergantian ke masing-masing input dari masing-masing rangkaian.
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.8
0.9 1.0
1.1
E R
I
L
I
L
Pada sebuah LED, cahaya yang tampak atau emiter infra red merubah listrik menjadi cahaya. Cahaya pada sebuah LED terjadi akibat adanya gerakan dari sifat pembawa muatan minoritas pada arus
maju yang mengalir. Suatu dioda yang digunakan cahaya dibawah kondisi tertentu, dapat dibuat sensitif dan junction dapat beroperasi sebagai sebuah photo sensor yang dikenal sebagai photo dioda, jadi photo
dioda adalah sebuah dioda PN junction yang merupakan jenis Silicon bias mundur yang arus mengalirnya tergantung dari cahaya yang teradiasi.
Cahaya radiasi pada persambungan pada panjang gelombang tertentu menyebabkan pasangan- pasangan lubang elektron terbentuk dan ini berasal dari penambahan aliran arus pada rangkaian luar.
Gambar 2.3 menunjukkan rangkaian photo detektor bias mundur. Dioda memiliki respon panjang gelombang yang luas.
Gambar 2.3. Rangkaian Photo detektor bias mundur Sungguh pun pengeluaran arus kecil. Panjang gelombang dan sensitifitas bahan yang digunakan
dengan tipe pemberi dan penerima material semikonduktor yang digunakan pada kedalaman penerobosan dari cahaya radiasi gambar 2.4 menunjukkan gelombang photo dioda MRD 500.
In te
n si
ta s
Arus
Gambar 2.4 Respon gelombang photo dioda MRD 500
Universitas Sumatera Utara
tidak ada radiasi cahaya maka arus bocor yang disebut arus gelap I
L
akan tetap, selain itu arus I
L
juga tergantung pada tegangan dari arus bias mundur, resistansi beban, dan temperatur.
Photodioda PIN silicon dapat digunakan sebagai sumber tegangan photo. Cahaya yang bergeseran pada penipisan area akan menciptakan sebuah tegangan photo yang sebanding pada cahaya
yang masuk, dalam hal ini tak ada bias dari luar yang dibutuhkan karena junction menggenerasikan kekuatan elektromotivnya sendiri. Photodioda digunakan dalam aplikasi – aplikasi yang meliputi kartu
bacaan, kontrol cahaya ambient, layar proyektor. Photodioda yang dapat energi bias dari luar akan menyebabkan arus kontrol mengalir melalui rangkaian eksternal.
Pada photodioda kita mengenal istilah responsivitas yaitu kemampuan dari sebuah photodioda untuk menambah arus bias mundur sebagai hasil dari sebuah penambahan pada cahaya. Reposivitas dari
photodioda merupakan perbandingan dalam mAmW pada panjang gelombang tertentu photodioda honeywell SE3452 mempunyai perbandingan 0.5mAmW. Jika cahaya yang teradiasi pada cell 2 mV,
dioda akan menghasilkan arus yang mengalir sebesar 1 mA 0,5 mAmW x 2 mV. Respon tertinggi dari SE3452 sekitar 820nm .gambar 2.5 menunjukkan bias mundur dari sebuah photo dioda yang dihubungkan
pada beban resistor dimana tegangan dinaikkan.
I
R
Gambar 2.5. Rangkaian photodioda bias mundur dengan beban resistor Arus yang mengalir 0,1 mA melalui resistor 10k
Ω akan menghasilkan tegangan 1 V, semakin tinggi harga resistor maka senakin besar pula tegangan yang dihasilkan tapi respon frekuensi akan
semakin kecil, sungguhpun responsivitas photodioda berada dalam range 0,2 – 0,6. photo transistor mempunyai range 100, dan photo darlington mempunyai range dasar 400-600 disebabkan faktor
Universitas Sumatera Utara
Rise time respon naik suatu photo transistor berada pada range 1-20 us. Dalam menentukan emiter – emiter dan sensor-sensor cahaya, pertimbangan harus ditentukan dari sebuah perangkat. Karakteristik-
karakteristik utama dari perangkat photo meliputi : 1. Spectral range
2. Besar output emiter 3. Sesinsitivitas sensor
4. Waktu respon 5. Pertimbangan – pertimbangan mekanik.
2.1.6 Transistor Sebagai Saklar.